1. Patah Hati

5 0 0
                                    

" Huaaaa kenapa sih kisah percintaan gw harus serumit ini. " anadhita menangis terisak isak.

" udah pokoknya lo harus lupain miko" selly berusaha menenangkan anadhita.

" Tapi kan sell lo tau sendiri, gw milih pacaran sama miko karna gw tau dia lebih tua, dan pasti lebih paham, nyatanya hwaaaaaa "

" udah dhita, lu mau mati muda gegara 1 cowo yang gak peduli apapun tentang lo sekarang  ?" Selly begitu sabar menghadapi anandhita. " mending kita makan siang aja gimana ? Gw lagi pengen steak nih yang store depan itu "

" ya udah deh ayo gw juga laper ." Jawab dhita seraya mengusap air matanya .

" yehhh giliran makan lagi nangis pun berenti, gercep bilang ayo ayo " gerutu selly

Mereka berdua pun pergi memakan steak yang berada tak jauh dari tempat mereka bekerja.

* sore hari *

" sell gw pulang duluan ya."

" ok lo hati hati ya , gw bentar lagi selesai ko disuruh beresin semua ini, soalnya mau langsung tanda tangan."

" ok deh , byee ."

Dhita pun berlalu meninggalkan selly . Sesampainya di rumah, dhita merebahkan tubuhnya. Entah kenapa bayangan miko masih terus menghantui otak dhita.

* ponsel dhita berdering *

Miko : " lo apa kabar ?"

Dhita terdiam sejenak. Perasaan campur aduk mulai menyerangnya. Jari jemarinya pun tak menolak untuk membalas pesan miko. Tanpa sadar dhita tersenyum tipis seperti mendapat sepercik harapan untuk kembali menjalin hubungan dengan miko .

" gw harus infoin ke selly. Dugaan gw bener kalo miko masih sayang sama gw. Buktinya dia hubungin gw lagi "

Keesokan harinya di kantor dhita dengan kegirangan mencari selly untuk menceritakan semuanya. Dhita menceritakan apa yang membuatnya bahagia malam tadi .

" dhita, lo jangan kesenengan dulu deh bisa aja kalo mi.."

" aduh sell sell ini udah jelas kalo miko masih suka sama gw. " ujar dhita berusaha meyakinkan.

" serah lo deh, gw jamin  gak lama lo bakal curhat sambil nangis nangis ."

Waktu menunjukan pukul 12.00 siang. Dhita dan selly pergi  mencari tempat makan saat waktu istirahat tiba.
Dhita bolak balik mengecek ponselnya. Dia membuka room chat miko. Tiba tiba dhita mengernyitkan dahinya .

" sell sell, lo punya nomor miko gak ?" Ucap dhita. Tubuhnya mulai panas dingin. Profil miko menghilang.

" kenapa emangnya , nih " selly menunjukan ponselnya ke dhita . " lo kenapa pucet gitu ?"

" ko profil miko di gw kosong ya ?" Badan dhita mulai gemetar, dia merasakan ada keanehan dengan miko.

Selly berusaha menelan ludah. Selly bersiap menerima curhatan dhita extra menangis nangis.

" lo gapapa dhit ? Gw kan dah bilang jangan kesenengan dulu dhita ." Selly geram pada dhita yang tak mau menuruti perkataannya. Ya jelas saja kini dhita kena blok oleh miko . Dhita pun mulai menangis kembali. Dhita pergi begitu saja meninggalkan selly.

" dhita lo mau kemana dhit, makanannya belum dateng ini " selly memanggil manggil dhita, tapi dhita tidak menghiraukannya.

" mas mas take away aja deh."

Selly berusaha mengejar dhita. Wajah dhita tampak sedih, murung kembali. Selly bingung apa yang harus dilakukannya.

" gw harus cari bukti kuat, kalo miko bukan cowok yang baik buat lo dhita."





Direct MessageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang