satu

3 0 0
                                    

Dengan langkah gusar Eca memasuki rumah kokoh nya yang bernuansa putih. Eca bersama kakaknya barusaja pulang setelah menghadiri acara "kampus impian" di sekolahnya.

"kan kak, kampus yang tadi bagus, temen temen Eca banyak yang mau kesitu juga"
Eca menendang pintu kamarnya agar terbuka

"Gausah ngadi ngadi, udah gue bilang kuliah ditempat gue aja gausah so soan, mama aja ngelarang lo buat ke luar kota! mau gue aduin?" jawab Raka, yang notabenya sebagai Kaka kandung dari Eca

"elah dari tk sd smp bahkan sma disini mulu kapan gue mandirinya? plis bujuk in mamaaaa" rengek Eca

"ouw tidak bisa" balas Raka dengan nada sedikit mengejek

******

ARGHHHHHHHH
Eca memekik kegirangan karena akhirnya keinginanya terwujud. baru saja dia mendapat telpon dari mamanya yang sedang bekerja di jogja ternyata mau dipindahkan ke Jakarta, tempat dimana kampus impian Eca berada.

Eca sudah mengincar kampus itu dari lama. bahkan ia sudah memikirkan biaya hidup, tempat tinggal, dll. Selain ingin hidup mandiri, ia ingin bertemu sahabatnya dulu waktu SMP yang katanya juga akan berkuliah disana.

"Kakak Raka yang terhormat saya akan membantu anda membersihkan mobil anda hari ini" Eca berbicara dengan nada seperti protokol upacara kepada Kakaknya yang sedang bersiap untuk menyemprot mobil nya.

"lo beneran mau pergi?" tanya Raka tiba tiba dengan tatapan yang ingin meminta jawaban "tidak"

Suasana menjadi berubah. niat Eca untuk bercanda kepada Kakaknya malah menjadi obrolan canggung karena perkataan Raka.

"gausah drama deh lo seneng kan gue pergi? gada yang ngrepotin lo"

"H hah i iyalah gue seneng lo kan ngeselin ya" Raka berusaha mengubah suasana dengan tertawa hambar untuk menutupi kegelisahanya kepada Eca. Ia sangat menyayangi adiknya, mereka tinggal bersama tanpa orang tua sejak ayahnya meninggal.

Mamanya seorang wanita career yang selalu bekerja di luar kota dan mengunjungi mereka hanya saat lebaran. jadi bisa kalian dekskripsikan bagaimana kedekatan mereka.

1 bulan kemudian..

Eca membawa koper-koper nya keluar kamar. Disambut Pak Hadi, selaku supir pribadi keluarganya dan Bi Emi selaku pembantu rumah ini.

"Kak raka kemana?" tanya Eca kepada keduanya setelah melihat tak ada kemunculan sosok Kakanya disini

"Oh Den Raka lagi ada acara kampus pulang besok" jawab Bi Emi

gimana sih adeknya mau pergi malah ngilang. kemaren kemaren aja bujuk bujuk biar ga pergi. gerutu Eca didalam hati

Eca berangkat ke Jakarta hari ini setelah seminggu yang lalu diumumkan Eca diterima di kampusnya lewat jalut PTN. Caressa Pradis melihat namanya masuk jalur PTN membuatnya ingin melompat, ia sangat senang karena ia tidak perlu belajar lagi untuk utbk.

Mamanya sudah menyiapkan apartemen di sana yang letaknya tak jauh dari kampusnya. Ia tidak seapartemen dengan mamanya karena mamanya lebih memilih tinggal di rumah dinas dari kantornya secara Mamanya berada
lebih jauh darinya, Jakarta luas bukan?

****
hi! lanjut ngga?
sengaja part pertama belum aku kasih spoiler pemeran cowonya biar misterius hehe

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 27, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ECA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang