Prolog

9 1 0
                                    

Laki-laki itu diam membeku, menatap orangtua dan adiknya yang selalu tersenyum ceria di setiap tahun yang sangat berharga. Malam ini, dan malam-malam sebelumnya akan terus sama, dia hadir, namun tidak ada di hati keluarganya.

Seolah jati dirinya tak bisa di lihat, tapi lebih tepatnya, ia terlihat dan tapi enggan untuk dilihat. Hampa, sesak, bahkan ... Semua rasa luka di hatinya sangat menusuk. Lagi dan lagi ia hanya bisa memejamkan matanya, menahan bulir-bulir air mata yang akan jatuh.

"Happy birthday to me, umur gue udah 16 tahun, tapi semua alurnya masih berlaku sama. Hufftt ... Untuk kesekian kalinya gue harap semuanya akan hilang secara perlahan, entah penderitaan yang selalu berlaku di kehidupan gue ... Atau malah, jati diri gue."

Lamunannya buyar seketika, tepukan pada bahunya membuat laki-laki itu harus berpura-pura tersenyum, tapi senyuman itu hanya alibi semata.

"Ini untukmu."

Ucapan dari ayahnya sangat terkesan singkat dan memiliki makna yang begitu menusuk hatinya. Kenapa harus 1? Lalu bundanya? Tahun ini lagi-lagi ia hanya bisa mendapatkan satu kado, bukan sepasang kado seperti adiknya.

Laki-laki yang terlahir tak sempurna itu harus merasakan sakit lagi, penyakit yang ia derita bukan malah membuat kedua orangtuanya kasihan, tapi malah membuat orangtuanya menyesal karena telah melahirkan anak yang hanya bisa merepotkan kehidupan mereka.

Begitulah kisah hidupnya, ditemani dengan  berbagai macam penderitaan.



TBC
Selamat datang di cerita baru aku🙃
Semoga suka

-15 Juli 2022.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 15, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DifferenzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang