12. memburuk

3.8K 284 68
                                    

🌸🌸🌸

"Gagal napas adalah kondisi kegawatan medis yang terjadi akibat gangguan serius pada sistem pernapasan, sehingga menyebabkan tubuh kekurangan oksigen. Gagal napas terjadi saat sistem pernapasan tidak mampu menjalankan fungsinya untuk menyalurkan oksigen ke dalam darah dan organ tubuh, lalu mengeluarkan karbon dioksida dari dalam darah."

Jisoo kehilangan fokusnya, perkataan Hyunjin terus berkeliaran didalam pikirannya. Sebagai seorang ibu Jisoo tentu merasa takut dan khawatir terhadap kondisi Ni-ki yang padahal bukan anaknya.

Clek

Hal pertama yang dilihatnya adalah tubuh Ni-ki yang terbaring tak sadarkan diri akibat obat tidur agar ia bisa istirahat lebih lama. Yang paling menyakitkan adalah melihat sebuah selang yang menerobos masuk kedalam mulutnya menuju paru-paru. Karna Ni-ki yang masih kesulitan bernafas sendiri sehingga membutuhkan proses intubasi.

Langkahnya ia bawa mendekat lalu mendudukan diri disamping ranjang Ni-ki. Anak Kim dan anaknya Daniel sudah ia suruh pulang karena besok sekolah, dan tentu saja awalnya mereka menolak naun bukan seorang ibu namanya jika tidak bisa mengatur anak-anaknya.

"Karna mas Jin ga ada jadi saya akan memberi tahu mbak Jisoo saja. Seperti yang mbak tahu, penyakit asma ini tidak akan pernah bisa dihilangkan secara total tapi masih bisa untuk pencegahan seringnya kambuh. Dua tahun belakangan ini Ni-ki sudah mulai bisa hidup normal bahkan dia jarang kambuh mungkin ada satu bulan sekali itu pun tidak terlalu parah. Tapi beberapa minggu kebelakang anak itu justru lebih sering kambuh, dalam sehari bahkan tiga kali? Dan sekarang paling parah sampai mengalami gagal nafas. Saya takut bila ada sesuatu yang salah dengan paru-parunya, jika kondisi Ni-ki sudah membaik saya akan melakukan pemeriksaan secara keseluruhan."

Tangan ramping Jisoo terangkat mengelus kepala Ni-ki, menyisir pelan rambut-rambutnya menggunakan jari. Helaian nafas terdengar, wanita cantik itu merasa kasihan dengan anak yang berada dihadapannya ini.

"Kamu pasti kesakitan ya nak, disaat orang lain bebas bernafas dengan gratis justru kau malah kesusahan. Ni-ki anak yang kuat bisa bertahan sejauh ini."

"Tetap kuat ya, demi Papa dan kakak-kakak mu."

...

Daniel melambaikan tangan kearah anak-anak kim yang memasuki gerbang sekolah. Tatapannya menyendu, ia juga ingin sekolah tapi Jisoo melarangnya dan menyuruhnya untuk HomeSchooling.

"Kita langsung kerumah sakit, den?"

"Ah, iya bah."

Karna tak mau sendirian di mansion Kim, lebih baik Daniel menyusul sang Mama kerumah sakit saja. Sepanjang jalan yang Daniel lakukan hanya menatap tempat-tempat yang ia lewati.

Pikirannya mengulang kejadian semalam dimana ia benar-benar merasakan kasih sayang dari seorang kakak, ia tidur bersama Jungwon lalu dimasakin sarapan oleh Jay lalu diajak ngobrol dan bercanda oleh Jake, bermain bersama Sunoo dan Heeseung. Karna Daniel anak tunggal jadi ia selalu merasa kesepian, tapi sekarang Daniel bersyukur ia akan memiliki enam kakak ah tujuh dengan anak sekarat itu.

Ngomong-ngomong soal anak sekarat maksudnya Ni-ki, tadi malam Jungwon bercerita banyak hal tentang anak itu, tapi satu hal yang bisa Daniel simpulkan. Anak yang awalnya terlihat sempurna saat pertama kali ia bertemu dengannya ternyata memiliki sisi kelam yang hampir sama dengan masa lalunya.

"Den, udah sampai," ucap Abah membuyarkan lamunan Daniel.

"Ah iya. Abah langsung pulang?"

"Iya den, kesian bibi sendirian di mansion."

Sweet FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang