Chapter Two

302 51 3
                                    

Chaeyoung menatap bingung Kakaknya yang baru pulang dengan wajah kesal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chaeyoung menatap bingung Kakaknya yang baru pulang dengan wajah kesal. Rencananya gadis blonde itu ingin pergi ke mini market terdekat untuk membeli cemilan. Tapi melihat Kakaknya yang keluar dari mobil dengan terburu-buru dia mengurungkan niatnya dan lebih memilih mengikuti sang Kakak.

"Unnie kau kenapa? Apa ada masalah?" Jennie tak menghiraukan pertanyaan adiknya, memilih melanjutkan langkahnya menuju kamar.

Meskipun tak ditanggapi Chaeyoung tetap mengikuti Kakaknya sampai ke kamar dan memilih berdiri saat Kakaknya itu duduk dipinggir ranjang.

"Kau tau Unnie? Wajahmu sangat jelek kalau sedang marah." Jennie mendelik pada adiknya, bukannya menghibur malah mengatainya.

"Apa kau sudah bosan hidup Chaeng?" Tanya Jennie ketus yang ditanggapi cengiran bodoh oleh adiknya.

"Aku hanya bercanda."

"Tapi Unnie, wajahmu memang jelek kalau sedang marah seperti itu." Ulang Chaeyoung.

Bantal yang tadinya berada di kasur Sekarang sudah melayang bebas ke wajah cantik Chaeyoung. Membuat Chaeyoung terperanjat karena mendapat serangan mendadak dari sang Kakak.

"Apa aku salah? Aku hanya berkata jujur." Gerutu Chaeyoung pelan yang tentunya masih didengar oleh Jennie.

"Chaeng sebaiknya sekarang kau keluar, sebelum benda lain kembali melayang ke wajahmu." Peringat Jennie.

Chaeyoung tak mengindahkan ucapan Jennie, malahan dia mengubah posisinya menjadi duduk disamping sang Kakak. Gadis blonde itu menatap dalam mata Kakaknya, membuat Jennie memundurkan sedikit tubuhnya saat sang adik semakin mendekat.

"Ada apa? Kenapa kau melihat ku seperti itu?" Tanya Jennie bingung.

Gadis blonde itu tak menjawab, dia masih fokus meneliti wajah Jennie yang sekarang tegang akibat ulahnya. Setelah dirasa penelitiannya selesai, gadis itu kembali duduk seperti biasa tak mempedulikan Jennie yang masih bingung dengan sikapnya.

Saat Chaeyoung ingin beranjak dari sana, suara sang Kakak menghentikannya membuatnya kembali duduk dan menatap Jennie penuh tanya.

"Ada apa?"

"Kau belum menjawab pertanyaanku yang tadi." Jelas Jennie.

Chaeyoung mengangguk mengerti, lalu kembali berdiri dan benar-benar meninggalkan kamar sang Kakak. Gadis bermata kucing itu memandang bingung punggung sang adik yang perlahan menghilang. Ingin mengumpat tapi tak jadi karena Chaeyoung kembali muncul dengan membawa sesuatu ditangannya.

"Kertas apa itu?" Tanya Jennie penasaran.

Chaeyoung mengangkat kertasnya, memastikan kalau Jennie memang bertanya tentang benda itu.

"Hanya kertas biasa." Ucap Chaeyoung setelah melihat Jennie mengangguk, Lalu memperlihatkan isi kertas itu yang masih kosong.

Gadis bermata kucing itu menurunkan bahu lemas, dia pikir itu adalah kertas penting. Ingin sekali gadis itu melemparkan adik satu-satunya itu ke Sungai Amazon.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 25, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Broken AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang