Kantin

110 16 0
                                    

!i please be smart reader and then please respect w/ author. click "vote/star" bellow. don't forget to leave the comment and hope u enjoyed!❤️










------------------------ happy reading

"JEN!" panggil Hendery dengan keras. Lebih mirip ke arah teriakan. Nafas Hendery masih ngos ngosan tak karuan. Seperti habis lari maraton 5x putaran.

"ANJING!! game gua! kalah bangsat," marah sang dilan kw, alias Jaemin.

"Berisik banget emang nih anak anjg, ganggu orang nge-game aja. Bikin gua juga ikutan kalah anjing," saut Haechan disampingnya.

Jeno yang dipanggil dengan keras, hanya mendecak kasar. Kesal, itulah yang di rasa sang empu. Jeno menolehkan kepalanya ke arah Hendery, memandang tanpa minat.

Hendery hanya mampu menunjuk-nunjuk. Nafasnya masih belum stabil. Akibat lari maraton atau split, entahlah...

"Apaan sih? yang jelas. lo ganggu waktu gua buat main game, gegara teriakan lo bangsat," Kesal Jeno, sangat kesal.

"Emang si Hendery teh, jadi bikin kita kalah. Anying," umpat Renjun kesal.

Pasalnya, teriakan Hendery mampu membuyarkan konsentrasi sekumpulan kelompok yang tengah seru bermain game. Yang tak lain tak bukan, membuat mereka kalah. IYA KALAH?!! Bagaimana tak emosi. Kalian tau sendiri, seberapa khusyuk dan emosinya lelaki kalo sudah di hadapkan dengan aplikasi bernama game. Ah... Hingga sekitarnya saja bisa terlupakan.

"Bentar bentar anjr, biarin gua nafas dulu," Kata Hendery.

Hendery melakukan in-hale ex-hale dengan benar. Jeno yang melihat kembali mendecakkan lidahnya keras. Sedangkan yang lain, sebut saja dream masih melihat Hendery dengan tatapan emosi.

"Hufft..."

"Siyeon berantem," Kata Hendery cepat. Tangannya langsung menunjuk area kantin yang sudah rame di kunjungi orang orang dan bertambah rame lagi sekarang.

"WAH ANJG RIWEUH, PACAR LO JEN BERANTEM??!" Heboh Haechan.

"Beneran berantem Hen?" Tanya Jaemin memastikan.

"Iyaa njir. Kalo enggak ngapain gua repot repot lari kesini," Jawab Hendery.

"Jeno sono susulin pacar lo, sebelum terjadi yang enggak enggak," Kata Renjun.

Jeno langsung menuju kantin diikuti dream di belakangnya. Kantin padat sekarang, sangat padat. Terdengar sorakan sorakan mengompori dari para netizen dan suara orang beradu mulut.

Kakinya mengarah kepada kerumunan. Mencoba mencari jalan untuk sampai di area depan. Berdesak desak dengan banyaknya siswa yang kepo akan apa hal yang terjadi.

Tapi sepertinya Jeno harus bersyukur karena 1 hal. Setidaknya dengan tubuh yang seperti ini memudahkan dia membelah kerumunan dan mungkin wajahnya.

"ANAK LONTE ANA BELAGU LO?!!" Teriak cewek yang bernama Naeun.

"APA LO BILANG TADI HAH?!!" Marah Siyeon. Makin menjambak rambut lebat Naeun.

Jeno menatap datar kedua makhluk hawa di depannya. Yapss, Jeno sudah di barisan paling depan. Menyaksikan adegan jambak menjambak rambut, yang terlihat kekanak-kenakan sekali. Ck, menggelikan...

Mata Jeno menelisik. Sekarang yang menjadi pusat perhatiannya adalah baju Siyeon yang basah.

Basah kuyup, seperti tersiram entahlah apa itu. Air bekas minuman yang mungkin sengaja di tumpahkan atau bagaimana, Jeno tak mengerti. Tapi bukan itu pokok intinya. Baju Siyeon menerawang.

Bitter [ jeno-siyeon ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang