Ketiduran

95 14 5
                                    

!i please be smart reader and then please respect w/ author. click "vote/star" bellow. don't forget to leave the comment and hope u enjoyed!❤️






------------------------------happy reading
"Woy, kalo jalan bisa hati-hati napa? anjg banget. Mampos jatuh," Kata lelaki dengan balutan baju putih-abu yang masih tersusun rapi. Ya gak bisa dibilang rapi juga. Sebab, baju seragamnya itu sudah keluar dan nampak sedikit kusut.

Mata Siyeon berkedip-kedip. Mencoba untuk memfokuskan gambar-nya pada sosok di depan. Siyeon menundukkan kepalanya, dengan lembut menggosok matanya. Dia tidak terlihat yakin.

Dengan suara bergetar indah.

"I-ini lo?"

Lelaki itu menunduk ke bawah. Melihat Siyeon yang masih terduduk di lantai. Tangannya langsung mengulur ke arah Siyeon. Mencoba memberikan pertolongan pertama untuk Siyeon agar segera berdiri.

Siyeon menerima uluran tangan itu. Dirinya mencoba berdiri. mem-puk puk kan rok yang dipakainya. Agar tak kotor. Padahal sama saja, tak ada gunanya.

"Lo siyeon kan? Pacarnya Jeno?" Tanya lelaki itu.

Siyeon hanya mengangguk.

"Kok bisa anjg, ada disini. Gimana ceritanya masih disekolah sampai hampir larut malem gini. Nyuri ya lo?" Kata lelaki itu lagi.

"Sembarang banget lo Na. Gua tadi ketiduran di kelas, eh anjr gak ada yang bangunin. Emang temen sialan semua," Balas Siyeon kepada Jaemin.

Jangan aneh jika Siyeon memanggil Jaemin dengan sebutan Na. Sudah daridulu, bahkan awal ketemu mungkin. Padahal seluruh squad Jaemin atau Dream tak pernah memanggil nya Na. Tapi tak apa, Jaemin sepertinya tak masalah oleh hal itu, terlihat dirinya tak pernah protes.

"HAHAHAHAA, Kasian amat bjirr. Untung lo bangun, coba kagak? Bisa bisa..." Jaemin menjeda omongannya. Sengaja.

"Bisa bisa apa? Jangan nakutin deh Na! Udah mau maghrib. Gak usah macem macem," Ancam Siyeon takut.

"Lah siapa yang nakut - nakutin. Orang gua mau omong, bisa bisa kelasnya jadi pulau iler, HAHAHAHAHA!!" Ejek Jaemin tertawa keras.

"SIALAN NA JAEMIN. GUA PITES SINI?!!" Ujar Siyeon mengejar Jaemin yang mulai berlari mengarah ke pintu keluar. Sepertinya memang akan benar benar memites jaemin menjadi butiran debu.

Jaemin yang dikejar, malah membalikkan badannya dan mengejek. Menjulurkan lidah ke arah Siyeon dengan senyuman menyebalkan. Membuat Siyeon mau tak menambah kecepatan berlarinya.

Hingga mereka sampai di gerbang sekolah. Bersyukurlah karena gerbang sekolah belum tertutup. Pak satpam pun masih disitu, mungkin jaga malam atau entahlah.

Jaemin berhenti, Siyeon juga. Mereka membungkuk lelah. Mengambil nafas secepat-cepatnya. Dan kembali ke posisi semula.

Jaemin masih dengan keringat yang menempel di dahinya. Tak lupa dengan Siyeon juga seperti itu, ditambah Siyeon menggunakan jaket pemberian Jeno tadi. Menyebabkan keringatnya lebih banyak.

Oh ya? Siyeon jadi kepikiran dimana Jeno sang kekasih. Entah untuk sekarang atau selamanya Jeno cocok tak untuk di sebut kekasih olehnya. HAHAHAHAHA... Ah sudahlah, merusak suasana hati saja.

Jaemin menatapnya lembut. Siyeon sejenak mengernyit heran. Lalu kembali menatap Jaemin juga. Keduanya berdiam cukup lama, sebelum tiba tiba

"Besok besok jangan tidur kalo di sekolah," Kata Jaemin mengelus rambut Siyeon pelan.

' Deg '
Sejenak Siyeon diam, BLANK!

Jaemin kembali melanjutkan kalimatnya.

"Soalnya gua takut, sekolahnya banjir dadakan."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 02, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bitter [ jeno-siyeon ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang