uno

59 6 4
                                    

[ 🔓 ]

'kalo mau join langsung ke ruang musik aja ya.'

Perkataan Bangchan kemarin sore, seakan menjadi kekuatan juga kelemahannya hari ini.

Menjadi kekuatan karna itu berarti ia sudah di beri persetujuan untuk masuk kedalam organisasi musik kampus.

Menjadi kelemahan karna, ia sendiri tak tahu apakah anggota lain sependapat dengan Bangchan, untuk menerima nya sebagai salah satu anggota mereka. Karna dari yang ia dengar organisasi ini sangat pemilih dalam urusan kriteria anggota mereka.

Kemarin Sore saat ia sedang  menemani Soojin berlatih diruang teater, dirinya membunuh bosan dengan bernyanyi asal lagu yang terlintas di otaknya.

Dan pada saat yang sama, Bangchan yang juga sedang menemani kekasihnya berlatih teater, dan sialnya duduk tepat dibelakang Jimin, mau tidak mau ia pasti mendengar suara Jimin yang menurut nya cocok untuk mengisi posisi vocalist yang saat itu salah satu band jebolan organisasi mereka sedang kosong. 

Tanpa pikir panjang, Bangchan menawarkan posisi itu pada Jimin.

Bangchan berulangkali meyakinkannya untuk mau bergabung dengan organisasi yang ia ketuai, namun karna alasan takut tidak diterima dengan baik, Jimin juga berulang kali menolak.

Sampai akhirnya ia diberi kesempatan 3 hari untuk menerima tawaran tersebut. Dan selama 3 hari itu pun dirinya sudah berkonsultasi sana-sini, dan vote yang mendukung Jimin menerima tawaran tersebut sebanyak 99%, sedangkan 1% nya adalah Jimin sendiri yang tidak yakin akan dirinya yang diterima disana. 

Dan pada hari terakhir, dirinya sepakat untuk menerima tawaran Bangchan. Tidak ada salah nya bukan untuk mencoba? kalau memang tidak cocok hanya tinggal keluar saja.

Maka disinilah seorang Kim Jimin, didepan ruang ormuska —organisasi musik Kampus— dengan perang batin didalam benaknya.

Hingga sebuah tangan melingkar dengan mudahnya di bahu Jimin, Jimin terkejut dan langsung melihat sang empunya tangan.

Didapatinya pemuda dengan potongan rambut belah tengah, sedang menatapnya dengan senyum kecil.

"Anak baru kan? Kenapa ga langsung masuk?"

"Eh?" Jimin bingung, maksud dari anak baru yang pria ini ucapkan.

Belum Jimin dapat jawabannya, si lelaki sudah membawa Jimin mendekati pintu yang sejak 30 menit lalu ia amati dengan kuku yang digigiti.

"Udah ayo, jangan malu-malu." Lelaki itu pun menarik lengan Jimin tanpa persetujuan si empunya lengan.

Jimin hendak protes, sampai ia sadar bahwa pria ini menarik nya masuk kedalam ruang musik.

"Bawa siapa lo Jay? Cewe baru?" Baru mereka masuk, pertanyaan yang membuat Jimin mengernyit bingung sudah diajukan ke pria disampingnya itu.

"Calon." Jimin langsung menoleh padanya, kernyitan semakin dalam, karena sadar apa yang barusan di ucapkan pria yang dipanggil 'Jay' itu.

"Calon?" Gumam Jimin, lelaki dengan rambut belah tengah itu menoleh walaupun hanya gumaman, namun jarak mereka yang membuat suara Jimin terdengar jelas di rungu nya.

"Iya." Jay memajukan wajahnya hingga tepat berada di samping telinga Jimin.

"Calon pacar Jay Park. Kim Jimin." Bisiknya lirih, membuat bulu kuduk nya meremang.

Next.

How?

Hai, ini kan awalnya untuk cerita Haechan sama Monday, jadi sorry banget kalo ada nama yang blm di perbaiki, atau ada detail di diri Haechan yang masih ke bawa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 21, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Candu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang