02

0 0 0
                                    

"Tama sama Ara harus bareng-bareng terus ya sampai besar"

Bayangan mereka sedang duduk di sebuah pondok kecil di tepi danau membuat Kanaya kaget

"Radith...j-jadi itu tama?" Monolog nya lalu berpaling ke kursi Radith yang berada di barisan nya namun di bagian belakang untung saja sekarang Radith sedang fokus mencatat jadi ia tidak menyadari pandangan Kanaya yang tertuju padanya

                           *****

"Vi,gue nginap dirumah lo ya" Ucap Kanya di tengah-tengah kesibukan nya memasukkan buku kedalam tas karna bel pulang sudah berbunyi sejak tadi

"Buset?kenapa tiba-tiba?" Tanya Viola kaget

"Males dirumah" 2 kata dari Kanaya sanggup membuat Viola menggeleng-gelengkaan kepala nya

"Masalah tadi pagi?"

Kanaya mengangguk sebagai jawaban
"Gue malas banget harus les private,boleh yaa,bolehh dongg" Mohon Kanaya

Apa boleh buat,Viola hanya bisa mengangguk pasrah

"Gue ikut dongg" Sela Kayla

"Nahh seru tuh,kita udah lama ga girl's time"

Kayla mengangguk menyetujui perkataan Kanaya

"Ya uda iya boleh,tapi sebelum kerumah,kita pergi dulu beli masker,sama bahan buat pancake gimana?" Usul Viola dan yang lain mengangguk mantap

Sudah lama rasanya 3 perempuan cantik itu tidak meluangkan waktu bersama
Karna selama libur semester semua sibuk. Viola pergi berlibur dengan keluarga nya, Kayla pergi ke kampung halaman menjumpai saudara nya, dan Kanaya sibuk dengan drakor nya

Kanaya hanya punya waktu special yaitu ketika mereka bertiga bermain seperti dulu

"Ara..." Kanaya sangat tidak asing dengan panggilan itu
ia mencari dari mana arah suara itu,dan dia menemukan Radith sedang berdiri di pintu kelas menatap mereka ber 3 ah ralat lebih tepat nya menatap Kanaya

"Ara" Beo Kanaya

Radith menghampiri mereka dan berdiri tepat dihadapan Kanaya

"Kamu..Ara kan" Ucap Radith memastikan

Mendengar itu mata Kanaya berkaca,ia dari awal memang sudah punya firasat bahwa Radith adalah teman masa kecil nya yang selalu ia tolong setiap Radith di bully,tapi setelah mengetahui hal itu benar ia sangat bahagia sampai tidak bisa berkata-kata

Ia merindukan Radith kecil yang cengeng

"Hey..kenapa nangis" Panik Radith seraya mengusap pipi Kanaya lembut
Refleks Kanaya memeluk tubuh Dikta,menyandarkan kepala nya di dada bidang milik Ken

"Tama...tama.." kata itu berulang kali terulang dari mulut Kanaya

Radith yang mendengar itu tersenyum lantas memeluk balik sahabat kecil nya

Viola dan Kayla yang melihat pertemuan kedua sahabat kecil tersebut membelakkan mata nya terkejut pasal nya Radith adalah laki-laki pertama setelah Ayah nya yang Kanaya peluk

Tak lama kemudian Kanaya melepas pelukan nya,mengganti tatapan nya menjadi kesal

"Lo kenapa ga bilang mau ke Jakarta?" Tanya Kanaya

"Kamu ga ingat? Kita udah lostcontact setelah kamu pindah Ra" Jawab Radith lembut dan Kanaya membenarkan perkataan itu

"Kenapa kesini?" Tanya Kanaya lagi

"Ayah aku pindah kerja kesini,jadi kami juga ikut,tapi bang Vano tinggal di Bandung karna harus lanjut kuliah" Jelas Radith lengkap

Mendengar itu Kanaya hanya mengangguk

" O iya,kenalin,ini Viola,dan ini Kayla,sahabat gue" Kata Kanaya meperkenal kan mereka

"Salam kenal aku Radith" Ucap Dikta tidak lupa dengan senyum lembut nya

"O-oh salken gue Viola" Balas Viola gugup

"Kayla" Ucap Kayla singkat

"Ya uda yuk,kita ke swalayan dulu kan?" Tanya Kanaya melanjutkan pembicaraan mereka yang sempat terpotong tadi

"Kalian mau pergi? Biar aku anter ya,kebetulan aku lagi bawa mobil" Tawar Radith

                               ****

"Nay,Lo udah lama banget ya sahabatan sama Radith?" Tanya Kayla memecahkan keheningan di kamar Viola

"Gue sama dia udah temenen dari semenjak belum sekolah,tapi kami pisah,karna bokap gue pindah kerja" Jelas Kanaya

"Keliatan nya dia cowok baik-baik" Timpal Viola seraya melepas Sheetmask nya

"Ya nama nya juga orang Bandung,rata-rata berakhlak semua" Sambung Kayla mengikuti Viola yang melepas Sheetmask  nya

"Ya uda yuk tidur,mata gue udah berat" Kata Kanaya mengakhiri pembicaraan dan mereka kompak mengangguk

Semua mengambil posisi masing-masing dan dalam hitungan detik mereka sudah bermain dengan alam mimpi

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 14, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐓𝐀𝐌𝐀𝐑𝐀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang