DUNIA KECILKU..

25 3 0
                                    

Suara indah dan merdu di pagi hari selalu ada dalam telingaku, dan suara itu sangat menebus dinding langit kamarku,namun jujur aku sangat malas untuk bangun.

Aku selalu bertanya, mengapa itu terjadi padaku? Aku selalu menyimpulkan dalam hatiku mungkin aku malas untuk Sekolah heheheheheheehe

Hai sobat nama gua Gulf Kannawut terlalu panjang ya hehehehe, ok biar lu semua gampang nyebut nama gua panggil saja gua Gupi , Gua adalah anak yang sangat enggan berbaur dengan orang lain, bisa di bilang gua autis.
Ga tau kenapa gua suka banget nulis yaa mungkin itu memang keahlian gua dari kecil (Hiyaa sombong wkwk).

oh ya di balik jalan hidup gua yang gatau harus apa gua punya trauma dimasa lalu ;)

Dan di balik semua kisahku ada salah satu Teman yang terus mencari perhatian kepadaku dia adalah Anak dari pengusaha kaya raya di sekolah guys. dia sangat pandai,  namanya Alexander Cristian d.jongvevat, Dia sangat tampan baik dan perhatian oh ya satu lagi, Dia Humble terhadap semua orang..

Hingga pada suatu hari.....
*
*
*
Kriing,,,,,,,,,,,,,,
Bel pun berbunyi perlahan aku  mulai beranjak dari tempat tidur dan sejenak melamun memandang kaca di kamarku, setelah itu aku  langsung mempersiapkan diri untuk  berangkat ke sekolah..

Setelah siap aku pun sarapan pagi bersama keluargaku entah mengapa pada saat itu aku sangat malas untuk sekolah entah itu bawaan hatiku atau pada hari itu aku memang merasa sedang sakit,
Setelah sarapan pagi aku pun bergegas berangkat sekolah diantar oleh  Ibuku yang sehari harinya memang selalu mengantarku, sampai gerbang sekolah.

Sesaimpainya di depan gerbang sekolah
“ kriiiiiiiiiiiiiiiiinggggggggggggggg,"
Bel sekolah pun berbunyi
Aku pun berlari cepat, menuju kelas,
Dalam benak aku mengucap
“ huffttt, untung tidak terlambat"

Akupun menghampiri teman temanku yang sedang berbaris di depan kelas,
Aku masuk barisan paling belakang,
kemudian aku melihat seseorang yang terus menatapku dengan senyuman yang amat senang sepertinya,
Namun aku sama sekali tak meresponnya,
Guru pun menghampiri kami, dan menyapa kami seperti biasanya di depan kelas,
“sayangku anak anakku, gimana sehat ?”
“sehat”
“Anak anak sebelum memasuki ruangan pembelajaran alangkah baiknya kita berdoa di dalam hati menurut ajaran masing masing, berdoa mulai.”

Kami pun mulai berdoa di dalam hati masing masing,

Selepas itu ketua murid di kelasku merapihkan barisan lalu memasukan kami secara rapih,
Kakiku melangkah masuk kedalam ruangan dan sejenak teman temanku hening, mereka terus menatapku, menatap dengan penuh keheranan, dari sepanjang jalanku menuju bangku tak ada yang pernah menyapaku satu orang pun,
Aku pun duduk di bangku paling belakang,memang aku selalu sendiri, karena kesendirian ialah favorit ku dari dulu,

Pembelajaranpun dimulai.

Aku masih ingat pada saat itu kita belajar matematika.
Guru Pun memberikan soal kepada kita semua

“ Anak anak silahkan kerjakan, siapa yang bisa maju duluan ibu kasih nilai plus”

Lalu tidak ada satupun orang yang maju ke depan karena pada saat itu materi yang di berikan tentang turunan,dan teman teman yang lain tidak ada yang bisa materi itu kecuali Dia yang menatapku.

“ Saya bu….”
Ujarnya,
dia menghampiri guru tersebut dan mengambil spidol lalu mengerjakannya, aku masih ingat dia mengerjakan nomor 9,

“sudah bu,”
Ujarnya
“iya silahkan duduk, siapa lagi anak anak?”
“Silahkan yang mau maju ke depan,,Gulf kamu bisa?”
Lalu aku terdiam, tak pernah ada satu ucapan ku yang keluar,
“Ayo gulf, ibu yakin kamu pasti bisa nilai kamu bagus.”
Aku pun menatap guru tersebut dan aku tak menjawabnya.
Namun tiba tiba ada salah satu temanku yang berucap
“Ibu saya saja, ibu minta ke anak itu?, anak aneh.Yang ga pernah berbaur sama teman temannya dari kelas satu SMA?, ya kali sampai kelulusan dia mau kaya gitu. Sekarang kita udah kelas 3 seharusnya kita sudah seperti keluarga,Lah dia masih diem sendiri.”

Aku hanya terdiam dan melihat suasana sekitarku yang semangkin memanas

Lalu tiba tiba Alexander menyanggah ucapan orang itu
“sat..... jaga ucapanmu, jangan pernah bilang seperti itu, setiap orang punya kekurangan dan kelebihan masing masing, sudah cukup kalian berkata buruk tentang Gulf”
Sambil nada Tinggi marah ia berbalik badan dan menepuk pundakku..

Lalu temankupun menjawab
“berisik kamu, ikut ikutan aja”
“heyy stop, malah jadi ribut!!!!, ayo gupi sekarang kamu maju kedepan ini untuk penilaianmu,”

Di situ aku tak berkutik apapun aku hanya terdiam dan memberanikan diri maju kedepan,
Tanpa ada satu patah kata pun aku maju dengan satu tatapan, ketika ku keluar dari bangku ku, ada salah satu temanku yang berucap
“liat mata si aneh itu serem yaa,”
Namun aku tak menghiraukannya, sejenak aku berhenti dan melanjutkan jalanku menghampiri guruku,
“ ini sepidolnya”
Tak banyak cakap aku mengambil sepidol itu dan mengerjakan soal nomor dua
Ku kerjaan soal itu dengan serius, sampai akhirnya selesai. Guruku  langsung menarikku dan berbicara terhadapku
“jangan di dengar ucapan mereka ya, sekarang kamu focus saja terhadap pembelajaran kamu, anggap aja itu sebuah motivasi bagimu.”
Selepas guruku berbicara perihal itu, ia memberikan sedikit senyuman namun aku tak membalas senyumannya itu,lalu aku bergegas duduk kembali.

Hari pun terus berjalan hingga bell istirahatpun berbunyi
“Kringgg……………”
Serentak di kelas gaduh dan berisik, jujur saat itu aku tidak suka keramaian yang memutuskan aku untuk tetap sendiri, aku menutup kedua mukaku dengan lengan yang ku rapatkan lalu dia menepuku dari belakang,sambil berkata
“plak…… Gulf?”
Sejenak aku terkejut, ia menatap sambil memegang pundaku lalu ia mencoba memulai percakapan denganku,

“Gup,, rumah kamu tuh dimana sih?, eh iya ngomong ngomong soal tadi pelajaran Matematika kamu bener loh jawabannya, gak nyangka aku,padahal itu soal bener bener sulit”

Namun aku sama sekali tak meresponnya dan lebih menatap tajam ke arah depan lalu terdiam, namun ia tetap melanjutkan pembicaraannya itu.

“oh ya Gulf, kamu udah makan belum? Makan bareng yuu aku bawa makanan banyak nih.”

Namun sekali lagi aku tak pernah meresponya, lalu aku menggeser bangku seolah aku menolak dia pada waktu itu,

Namun anehnya ia selalu berfikir positif dengan berkata lagi
“oh kamu sudah kenyang yaa,, yaudah kalo gitu aku makan disini boleh ? di meja kamu?”
Lalu selepas itu aku menorehkan badan dan menganggukan kepalaku,
Di dalam hatiku aku bertanya heran, kenapa dia masih berlaku baik padaku padahal aku tak pernah meresponya sama sekali.
Aku sejenak melirik ke arahnya, dan melihat cara dia melahap makanannya, ia sangat lugu dan sangat lapar kelihatannya, Selepas ia selesai, aku melihat ia berlari ke arah pintu entah kemana ia pergi dan meninggalkan tempat makannya di mejaku.
Waktu terus berjalan hingga Waktu istirahat telah selesai,beberapa saat kemudian…
Dia pun memasuki kelas dengan terlambat dan aku  lihat sedikit bercak noda merah di bajunya, namun aku tak pernah bertanya mengapa dan kenapa perihal bajunya itu.
Jam pun terus berputar hingga pada akhirnya pembelajaranpun selesai.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 01, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BEFORE I LOVE U (MEW GULF) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang