Move

19 3 0
                                    

Pagi ini Haechan berangkat ke kampusnya untuk menyerahkan tugas akhir kepada dosen pembimbingnya.

"Huft.. yuk bisa yuk yang terakhir, semangat diriku sendiri"

Kegugupan melanda dirinya sesaat sebelum memasuki ruangan milik dosennya.

"Good morning Mister Jackson"

"Good morning too, are you ready for the interview for your final project?"

"Sure, I'm ready "

Dosen yang diketahui bernama Jackson itu pun segera memulai wawancaranya dengan menanyakan beberapa hal mengenai tugas akhir milik Haechan. Proses wawancara berlangsung selama 2 jam untuk setiap mahasiswa.

Akhirnya giliran Haechan pun selesai, ia keluar dari ruangan Mr. Jackson dengan raut wajah bahagia karena wawancaranya berjalan sesuai dengan harapan.

Haechan berjalan menuju ke parkiran kampus sambil menggulung kemeja putihnya dan merapihkan rambutnya.

Setelah berada di dalam mobil, Haechan melemparkan tasnya ke kursi penumpang di samping kemudi lalu mengambil baju yang memang ia bawa di kursi belakang dan langsung mengganti bajunya disana.

Rencananya setelah ini ia akan pergi ke salah satu salon yang menjadi langganannya dan sahabatnya untuk mengganti warna rambut ditemani dengan Chenle dan Jisung. Mereka sudah berada disana sebelum Haechan datang.

"Kok nggak di follback sih.." Monolog Haechan.

Tanpa bertanya, Chenle sudah paham betul akan apa yang Haechan pikirkan. Bukan, Chenle bukan cenayang. Hal itu karena mereka semua sudah berteman sejak lama.

"Sadar diri, mungkin kamu bukan prioritas dia" Chenle memang suka menohok begitu setiap kali berbicara

🍁

Malam ini Haechan akan terbang ke Chicago, ia meminta Chenle untuk mengantar ke bandara karena mobilnya sudah diangkut oleh jasa pengiriman ke Chicago sore tadi.

Saatnya perpisahan tiba, yang lainnya tidak bisa mengantar karena ada kesibukan masing-masing.

"Hug me.."

"Utututu kalo kangen nyusul ya ke Chicago hahaha"

"Sans lah gampang itu" kata Chenle ringan

"Emm.. nggak kabarin pacar lo dulu?" Celetuk Jisung

Haechan melepas pelukannya dengan Chenle lalu berjalan perlahan.

"Nanti pas udah sampe sana aja"

Perjalanan udara Haechan tempuh selama ±4 jam. Di dalam pesawat ia hanya menghabiskan waktunya untuk mengedit beberapa foto yang ada di laptopnya sambil sesekali melihat pemandangan dari jendela.

"Kak aku baru aja landing.. ini lagi mau ngambil koper" ucapnya pada seseorang yang sedang ia hubungi lewat telefon

"Landing? Di Chicago? Kok nggak bilang dari kemarin sih kalo kamu mau kesini.. aku kan bisa jemput kalo kamu ngabarin aku duluan"

"Kakak lagi dimana emang?"

"Kakak ada janji sama temen Kakak.. penting banget"

"Ya udah nggak papa, Haechan naik taksi atau bis aja.. tapi langsung ke rumah Kak Taeyong loh"

"Duh maaf ya sayang.."

"Nggak papa.. Haechan tutup dulu ya telfonnya"

"Ya udah, take care by"

Sampailah Haechan di rumah yang akan ia tinggali. Lee Taeyong, pemuda tampan dan lemah lembut namun adakalanya menyebalkan sekali. Dia adalah pemilik rumah dimana Haechan tinggal selama berada di Chicago ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 08, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Wherever It Is, I Still Choose YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang