PROLOG

15 5 4
                                    


    Seorang perempuan sedang duduk di kursi taman, ia menoleh ke kanan dan kiri seperti sedang menunggu seseorang.

"Bosen banget ish"ujar perempuan itu lalu menghembuskan nafas nya pelan.
"Daripada bosen kaya gini plus kaya orang ilang, mending gue beli minuman aja deh"ujar perempuan itu, lalu ia berdiri dan berjalan menghampiri penjual minuman.

"Pak saya mau aqua dingin satu"

"Pak saya beli coca cola satu ya"ujar mereka bebarengan dan mereka bertatap an selama 1 menit.Lalu mereka memutuskan pandangan dan menoleh ke penjual.

"Ini jadi beli ngga neng,kang?" ujar penjual tersebut. "Jadi pak"jawab mereka."Apasih lu ikut² gue"ujar sang perempuan, " Dih kok gw? lo kali"jawab laki² tersebut.

"Ngapain juga gue ikut² lu, kurang kerjaan banget gue" ujar perempuan itu, saat laki² itu ingin menjawab ucapan lelaki tersebut terpotong oleh penjual
"udah neng,kang ga usah ribut nih minuman nya"ujar penjual itu.

"Oh iya Pak, terima kasih" ujar perempuan  itu sambil mengambil pesanannya,"Nih ya Pak"sambung si perempuan lalu ia menyerahkan selembar uang 20 ribu.

"Awas gue mau lewat" ujar perempuan tersebut sambil melotot dan menginjak kaki si laki². Laki² tersebut meringis pelan "jadi cewe bar' bgt"kata laki² itu dalam hati.

Skip

"Huh itu cowo songong banget sih"ujar perempuan tadi, saat ia ingin mengeluarkan uneg² nya tiba² ia dipanggil oleh sang mama.

"Rara ayo turun dulu, kita makan malam bareng sini"ucap sang mama.

"iya ma, Rara bentar lagi turun"ujar perempuan itu yang ternyata bernama Lyodra Mauren Adhinata yang kerap dipanggil Rara oleh sang keluarga.
"Gue turun dulu deh"ujar Mauren, sambil bangkit dari tempat tidurnya dan berjalan ke ruang makan.

"Hallo semua nya" ujar Mauren, lalu ia duduk di kursi yang masih kosong.
"Hai juga Rara"balas keluarga nya
"Makan apa nih ma" ujar Mauren
"Nih ada ikan sama sayur bayam, kamu suka kan" tanya si Mama yang bernama Shinta
"Iya dong, semua makanan yang mama buat rara suka" ujar Mauren
"Kamu ini bisa aja, yauda nih buru ambil" ujar Mama Shinta
"Iya ma" ujar Mauren, lalu ia mengambil makanan tersebut dan memakannya.Setelah selesai makan, ia bangkit untuk membantu mama nya mencuci piring.

Skip setelah selesai cuci piring

"Rara, sini kumpul" teriak abang nya rara
"iya bang, tunggu" balas Mauren, ia pun menghampiri keluarga nya.
"Kenapa, tumben kumpul?" tanya Mauren
"Oh jadi lu ga suka kita ngumpul gini? jarang² loh" sinis abang nya rara yang bernama Alfino
"Apasih lu bang , perasaan sensi amat gue bilang gitu juga krn lu jarang pulang" ujar Mauren.Ya, Alfino memang jarang pulang karena dia berkuliah di luar negeri dan baru pulang hari ini krn sedang berlibur
"Udah² gak usah ribut, sini Rara duduk deket kakak" ujar abang nya Rara yang bernama Gavin,lalu si Mauren pun duduk di samping Gavin.
"Jadi papa ngumpulin kita semua disini karena ada yang ingin papa bicarakan" ujar Papa mereka dengan tegas,
"Jadi kita semua akan pindah ke Jakarta dan ga ada penolakan" lanjut sang papa yang bernama Kenzo
"Tapi pah, sekolah Rara gimana?" ujar Mauren
"Iya pah, sekolah Gavin gimana?" ujar Gavin
"Nanti biar Papa yang ngurus semua surat' pindahan, dan satu lagi nanti kita akan tinggal bersama saudara kembar kamu Gavin"ujar Papa Kenzo
(Gavin memiliki saudara kembar bernama Gilang, dia tinggal di Jakarta karena ingin menjaga sang nenek)
"Baik pa" ujar Mauren dan Gavin
"Yauda sebaiknya kalian tidur sana, besok kalian harus siap² kita berangkat lusa"ujar Papa Kenzo
" iyaaa good night ma, pa"ujar mereka bebarengan, lalu mereka menaiki tangga dan ber jalan ke kamar mereka masing².

FRAUDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang