#1

4 0 0
                                    

Ini kesekian kalinya Tinata  membuang pil penurun berat badan pemberian ibunya itu.

"Kamu tidak tahu ya kalau ayahmu itu sangat malu punya anak seperti mu"

Kata-kata itu selalu saja dilontarkan ibunya setiap kali mengunjungi rumahnya dan memberikan beberapa obat pil penurun berat badan. Ia juga tak habis pikir mengapa keluarganya sangat membenci dirinya.

Sejak kedatangan ibunya pagi tadi,ia tidak ada keluar rumah bahkan makan siang pun ia  lewatkan karena ia tertidur akibat kelelahan menangis.

Ia bergegas membasuh wajahnya saat ketukan pintu rumahnya terdengar. Ia melangkahkan kakinya dan segera memeluk seseorang yang baru saja mengetuk pintunya.

"Ya ampun Tin,kamu kenapa lagi?"tanya seseorang yang baru saja mendapat pelukan dari Tinata. Ia adalah  Ariva sahabat satu-satunya yang ia punya.

Ariva kembali membawa Tina kedalam pelukannya setelah melihat beberapa pil obat dan beberapa tissue berserakan di lantai rumah itu.

"Belum makan kan? Kita makan di luar aja ya kamu mau pakai baju yang ini aja mau ganti dulu?"tanya Riva sambil menyapu beberapa pil dan membereskan beberapa barang yang berserakan di lantai.
Melihat tatapan Tina yang tampak kosong,Riva perlahan mengelus bahu perempuan itu guna menguatkan

"Yaudah,Tinata Adeline sekarang kamu disini dulu ya. Kalau kamu belum mau cerita gapapa tapi jangan cuekin aku dong"rengek Riva dengan nada manjanya.
Mendengar hal itu Tinata menatap sahabatnya itu jengkel dan dia melemparkan tissue bekasnya tepat ke wajah Riva dan dibalas melet lidah oleh Riva karna ia berhasil menangkis tissue itu
.
.
.

Disini lah sekarang keduanya berada,di depan laptop yang menayangkan drama Korea dan lengkap dengan berbagai macam camilan
Jangan lupakan minuman bersoda itu.
Jangankan minuman ber alkohol,minuman bersoda saja keduanya tidak tahan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 05, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TINATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang