Hyungseok bersandar di tiang masuk dapur dengan wajah bingung dan sedikit kesal, ia menyilangkan tangannya di depan dada sambil menatap ibunya yang tengah sibuk memotong sayur.
"Pindah? kenapa harus pindah?
ini memuakkan" Ujar Hyungseok protes akan keputusan ibunya."Seok jangan melawan dengan keputusan mama, bisa?"
"Aku tidak mau masuk sekolah itu. Aku suka sekolah lamaku, walaupun aku butuh waktu lebih dari setengah jam untuk sampai kesana"
"Mama sudah urus semuanya, kau hanya tinggal datang dan belajar disana, sudah sana berangkat" Ujar ibu Hyungseok yang sibuk memotong sayuran di dapur.
"Tapi-"
"Kau sudah lihat sekolahnya bukan? saat kita lewat kemarin" Potong ibu Hyungseok pada ucapan anaknya.
"Sudah"
"Nah tunggu apa lagi? cepat berangkat sana, uang untukmu ada di atas meja, ah iya sampai lupa.. papa mu sudah berangkat duluan"
"Lalu aku berangkat pakai apa?"
"Motormu itu kan ada.." Sahut ibu Hyungseok dari dapur.
"Tapi kan bahan bakarnya-"
"Astaga anak ini, cari taksi atau angkutan umum kan banyak"
Hyungseok menghela nafas dan berputar melangkah menuju ruang tamunya, perasaannya gundah dan kesal disaat yang bersamaan.
"Lagi-lagi pindah sekolah, aku selalu di oper seperti bola"
Hyungseok diam sejenak dan memijat pelipisnya, tanpa sengaja ia menatap ke arah jam dinding yang ada di ruang tamu nya. Ia tersentak dan dengan sigap berlari meraih uang saku diatas meja lalu mengenakan kaus kaki dan sepatu nya.
**
Mungkin dia sedang beruntung atau apa tapi masih ada bus yang belum berangkat dengan keadaan telat begini, ia meraih gagang pintu bus itu lalu melangkah masuk, menggesek kartu nya untuk pembayaran non tunai lalu segera mencari tempat duduk yang masih kosong."Ah, untunglah.. " Desah Hyungseok lega saat ia melihat ada kursi kosong di samping jendela, ia duduk disana dan mengatur nafasnya yang terengah-engah. Bus itu mulai jalan menuju halte berikutnya.
Sesampainya di halte terdekat dari sekolah, Hyungseok keluar dari bus dan berlari dengan sekuat tenaga hingga dari jarak 100 meter ia melihat gerbang sekolah berwarna kebiruan, langkahnya sedikit diperlambat saat ia melihat masih banyak murid yang berkeliaran didepan gerbang.
"Ah, ternyata aku belum terlambat" Hyungseok melangkah masuk ke dalam gerbang, bukan hal yang tabu saat para murid melihat siswa/siswi lain yang wajah nya asing bagi mereka.
Hyungseok melangkah di koridor sekolah, hal pertama yang mengganggu fokus nya adalah saat ia melihat beberapa murid berpacaran dengan bebas di area sekolah.
"Nama lo Park Hyungseok?" Ujar seseorang sambil menepuk bahu Hyungseok.
"Ah- iya" Hyungseok menoleh kebelakang untuk melihat siapa orang itu, ada seorang siswa tinggi bertubuh atletis.
"Gue Zin Lee, seksi keamanan di sekolah ini" Ujarnya sambil melihat Hyungseok dari atas kebawa seolah ia tertarik.
"Lo tau darimana nama gue?" Hyungseok menatap Zin dengan wajah bingung bertanya-tanya.
"Gue udah dikasih kabar kalau ada siswa baru hari ini, gue diutus sama guru buat ngebawa lo ke kantor kepala sekolah. Sekarang ikut gue" Zin melangkah kedepan dan memberi isyarat pada Hyungseok untuk mengikutinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
•My Prey• [Park Hyungseok X Jay Yeol]
FanfictionHanya cerita murid SMA yang di sukai banyak orang, seperti percintaan biasa pada umumnya, namun ada satu hal yang membuat nya berbeda, bagaimana jika yang menyukainya adalah sesama jenis? bukan hanya satu orang, tapi lebih dari itu. Namanya Park Hyu...