1

28 4 0
                                    

       Menghela nafas berat nya, Mikasa merapihkan laptop nya dan bersiap menutup toko bunga nya. Ia merenggangkan tubuh nya yang sudah sangat pegal sejak pukul 12 siang harus merapihkan semua pemasukan toko bunga nya bulan ini. Para pegawai nya sudah pulang tentu nya karena sudah pukul 9 malam, ia memasang coat nya dan membawa tas jinjing nya ke luar toko. Ia lalu masuk ke mobil BMW yang ia beli dengan jerih payah nya selama dua tahun itu. Setelah nya, ia menyalakan penghangat mobil dan lagu untuk menemani jalan pulang nya.

Nobody said it was easy
Oh it such a shame for us a part
Nobody said it was easy
No one ever said it would be so hard
Im going back to the start

       Lagu Coldplay - The Scientist menemani jalan pulang nya dengan damai. Tak butuh waktu lama, ia akhir nya sampai di apartemen nya. Mikasa lalu masuk kedalam apartemen nya.

"aku pulang" ucap Mikasa kepada apartemen kosong nya.

        Suasana apartemen nya yang sangat kosong itu bukan hal baru untuk nya. Segera ia membersihkan diri dan membuat teh hangat untuk nya sendiri. Hoodie biru muda yang berukuran raksasa itu sampai menutupi separuh paha nya. Mikasa duduk di sofa nya sambil menonton Stranger Things. Ia meminum teh hangat nya dan bersantai di sofa nya. Perasaan hangat dan tenang kini menyelimuti diri nya yang sudah letih akibat bekerja hari ini. Perasaan hangat dan santai nya ini mengingat kan nya dengan suatu memori yang tak bisa ia lupakan karena rasa manis dan pahit nya.

"hahaha" Mikasa menertawakan memori yang ia ingat lagi itu.

Dia bangun dari duduk nya, mematikan televisi dan mencuci gelas bekas teh nya.

Ia lalu masuk ke kamar nya dan memilih untuk tertidur meninggalkan semua keletihan nya hari ini.

---

       Suara alarm yang menunjukkan pukul 5 pagi itu berdering tepat di samping kuping Mikasa. Tak butuh waktu lama, Mikasa bangun dari tidur nya. Ia duduk sejenak dan mengambil kaca kecil di atas meja kecil disamping kasur nya. Ia menatap mata nya yang sudah basah dengan air mata yang tidak ia sadari sudah keluar selama ia tidur.

"hahaha, hahahah hiks" Mikasa menertawakan rutinitas nya sekarang.

Ia menertawakan diri nya yang selama dua tahun ini selalu terbangun dengan tangisan, yang ia tahu pasti karena mimpi nya.

Mimpi nya atau memori nya, ia tidak bisa melupakan itu semua.

Memori nya bersama pria yang sangat ia cintai, dulu. Satu-satu nya hidup untuk nya, pria itu.

Mikasa bangun dari tidur nya dan membersihkan diri, bersiap untuk mengulangi hari nya untuk bekerja.

       Setelah rapih dengan blouse pink muda, rok prisklet pink muda dan coat nya untuk melindungi nya di musim salju ini, Mikasa keluar kamar dan menyiapkan sarapan nya.

"alexa, apa ada pesan?" ujar Mikasa kepada Alexa, asisten Virtual yang ia beli dua tahun lalu untuk membantu nya selama tinggal sendirian ini.

"halo nyonya Mikasa, ada 30 pesan masuk dari nomor tidak dikenal 09########* dan 25 panggilan tidak terjawab" jawab Alexa.

Mikasa tahu nomor siapa itu.

"alexa, blokir nomor itu" ujar Mikasa.

Ia tahu siapa nomor tidak dikenal itu. Dua tahun semua nomor tidak dikenal akan selalu menghantui nya, tentu dia juga tahu dalang nya siapa.

       Sehabis sarapan, Mikasa turun ke parkiran mobil nya dan melajukan mobil nya ke kampus nya terlebih dahulu, menaruh tesis yang sudah ia rancang dengan rapih.

       Mikasa adalah wanita berpendidikan. Dia memiliki bisnis bunga nya sendiri, sedang mempersiapkan tesis S2 nya di bidang Komunikasi, hidup nya sudah sukses dengan tempat tinggal dan mobil sendiri.

        Semua itu ia perjuangkan hanya dalam waktu dua tahun, namun dengan rasa sakit yang sepadan selama 10 tahun, meninggalkan tempat tinggal nya yang penuh memori hangat, meninggalkan teman-teman dan keluarga nya yang selama ini menemani nya, dan meninggalkan perasaan nya kepada pria yang ia cintai. Karena kali ini, Mikasa memilih diri nya. Ia tidak ingin diri nya merasakan rasa sakit. Ia tidak ingin diri nya berada di dalam ketidakberdayaan. Dia hanya ingin kebahagiaan untuk orang lain yang memang tidak mencintai nya. Dia hanya ingin keberadaan nya bukan lah sebuah beban untuk orang lain. Mikasa hanya ingin bahagia, dan bebas.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 07, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

enoughWhere stories live. Discover now