Bagian 2

110 16 5
                                    

Panggilan buat Khun aku ganti jadi tuan muda.

Chapter ini mungkin agak ngebosenin tapi lagi pengen benget up chapter 2, jadi aku paksain ಥ‿ಥ

Happy Reading
.

.

.

.

Selama di rumah sakit Naruto berusaha menggali berita tentang kecelakaan yang dialaminya, namun yang dia temukan justru lebih membuatnya tertekan. Karena sudah satu tahun berlalu sejak terakhir kali dia melihat tanggal di kalender, yang artinya kejadian kecelakaan tersebut terjadi satu tahun silam.

Bahkan dia tidak tau dimana jasadnya dimakamkan. Dengan pikiran yang kacau Naruto melewati hari-hari nya di rumah sakit. Tidak terasa dua minggu berlalu sejak dia siuman, selama itu pula bibi Shiro yang mengurus segala keperluannya. Tidak pernah ada anggota keluarga lain yang pernah menjenguknya di rumah sakit, selain bibi Shiro dan seorang pelayan wanita yang sesekali datang membantu merawatnya.

Menurut ingat tubuh aslinya, dia masih punya kakak laki-laki dari pihak ibu angkatnya, tapi itu pun terkesan samar. Hanya ada sedikit memori tentang kakak laki-laki ini, dan Naruto menyimpulkan bahwa tubuh asli dengan kakak laki-laki ini tidak memiliki hubungan yang dekat.

Pagi ini Naruto sedang bersiap untuk pulang kerumah ibu angkatnya, setelah sadar dari koma kondisi Naruto kian membaik, dia sudah bisa mengerakan otot-ototnya walaupun masih terasa kaku. Dan setelah melakukan pemeriksaan terakhir dokter sudah memperbolehkan dirinya untuk pulang dan melakukan pemulihan di rumah.

Setalah mandi dia merasa sangat segar dan bersih, karena untuk pertama kalinya dia bisa mandi secara lengkap. Saat dia masih belum bisa bangun dari ranjang Naruto hanya dimandikan dengan lap handuk hangat yang rasanya jauh dari kata bersih dan tidak nyaman.

Naruto menatap refleksi dirinya dicermin, wajah seorang omega androgini. Harus dia akui bahwa omega yang dirasuki olehnya adalah omega yang sempurna.

Kulitnya yang semula putih pucat sekarang memiliki semburat merah muda kehidupan. Walaupun hanya ada sedikit daging ditubuhnya karena selepas koma tapi tidak menutupi kecantikan alami dari omega ini.

Wajahnya kecil dengan bentuk mata Phoenix dan bola mata berwarna biru lagit yang menawan persis seperti warna mata Naruto. Surainya berwarna biru pucat dan terkadang terlihat berkilau seperti silver. Karena  tidak dipotong untuk waktu yang lama panjangnya kini mencapai pinggangnya, menambah kesan feminim tapi tidak menghilangkan maskulinitasnya. Bahkan walaupun dia tanpa ekspresi wajahnya akan terlihat cantik dan menggoda dengan sedikit kesan sinis dan tajam dari matanya. Tubunya yang tidak terlalu tinggi hanya sekitar 167cm menambahkan kesan mungil padanya.

Dan dibagian-bagian khusus seperti nipple dan bagian penting lainnyapun berwarna pink cerah, tubuh yang mulus tanpa sedikitpun cacat membuat orang lain yang melihat ingin menodainya dengan warna-warna cabul. Naruto tidak bisa menahan wajahnya untuk memerah saat memeriksanya sendiri dan memuji ketahanan dirinya untuk tidak menjadi keras, akan aneh jika dia bernafsu pada tubuhnya sendiri, walaupun memang tubuh ini juga bukan miliknya yang sebenarnya.

Sungguh kecantikan yang terlihat rapuh namun tangguh. Benar-benar tipe favoritnya dulu, saat dirinya masih seorang alpha.

Setelah puas mengamati Naruto memakai pakaiannya dan dengan perlahan berjalan keluar dari kamar mandi.

Segala keperluan untuk pulang dari rumah sakit telah diurus oleh bibi Shiro, sekarang dia sudah duduk dikursi empuk sebuah mobil mewah menuju ke rumah ibu angkatnya.

Sepanjang perjalanan dirinya memperhatikan pemandangan diluar jendela mobil. Dimana ada kota dan pemandangan familiar yang dulu sering dia lihat meskipun ada beberapa perubahan dibeberapa titik.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 13, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ditandai Oleh RivalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang