Zonk || Jihyuck

3

Sampai rumah, Jisung mendapati seluruh pintu masih terkunciーyang artinya Donghyuck belum ada di rumahnya.

Lantas ke mana Donghyuck pergi?

Apa ia jalan-jalan bersama temannya dulu, namun lupa izin padanya? Atau apa?

Dengan sangat terpaksa, Jisung meletakkan seluruh jajanan yang ia beli di meja makan. Kemudian menyeruput Pop Ice miliknya.

Biarkan ia menunggu Donghyuck sampai rumah.

Sembari berburu video porno gay yang ketigaーuntuk hari ini.

Ladang video porno gay adalah sepupunya. Xiyeon tidak tanggung memberi link video, langsung tujuh sekaligus. Katanya sih dengan peran pihak bawah yang sama.

Kalau begini, Jisung bisa menyimpan enam videonya untuk besok dan mengonsumsi satu dari sekiannya hari ini.

Link pertama bertemakan 'Good Babyboy'

Jisung jadi tak sabar mendapat referensi baru untuk praktek nanti malam.

•••

"Tolong melaju lebih cepat, pak."

Hati Donghyuck sangat tidak tenang. Ia gelisah sedari tadi. Kini tengah menuju ke sekolahnya lagi, takut membuat sang kekasih menunggu lama.

Sekarang yang Donghyuck pikirkan, di mana ia harus berhenti? Tidak mungkin kan kalau berhenti naik taksi tepat di depan gerbang sekolah. Pasti Jisung akan bertanya ini itu perihal dari mana saja dia.

Donghyuck menelepon Jisung berkali-kali namun tidak juga diangkat.

Dahinya berkeringat. Mana bagian belakangnya masih terasa perih.

Memang syuting hari ini tidak separah biasanya. Tapi kan tetap saja. Pun Donghyuck harus melatih diri sendiri untuk tetap berjalan biasa walau lubangnya teramat perih.

"Pak, kumohon percepat lagi sedikit."

Donghyuck pun belum sempat membersihkan tubuh. Lengket, bau, amis, semua ada pada tubuhnya.

Ia risih sendiri. Mengirimi 10 pesan sekaligus.

Tapi Donghyuck harus memberikan alasan apa?

•••

"BANGSAT!"

Rest in piece pop ice yang terlempar jauh ke arah ranjang. Sampai tumpah dengan tidak elite-nya menodai ranjang berbalut seprai putih bersih.

"Hyuck... What in the world?"

"Masa kekasih imutku?"

"Aku hanya ingin menikmati video porno di sore hari. Tapi kenapa wajahmu malahー"

Jisung menjambak rambutnya kuat-kuat. Menahan untuk tidak berteriak kembali.

Menggelikan.

Video tersebut diproduksi sudah cukup lama.

Dan... Dia baru mengetahuinya sekarang?

Tak tanggung-tanggung Jisung menghantam layar komputer serta menginjak keyboard-nya sendiri.

Ia tidak akan menangis bodoh. Karena lebih baik bergerak; dengan memasukkan seluruh pakaian Donghyuck ke dalam koper.

"Pantas kau hilang ke mana. Ini kelakuanmu di belakangku, anak gila! Pintar sekali kau menutupinya."

"Kau bilang kau dibully, ya memang siapa yang tidak akan membully makhluk menjijikkan sepertimu, Donghyuck?!"

"Bisa-bisanya aku selalu membelamu! Dan bisa-bisanya aku menjadi kekasihmu!"