TEMU

43 13 11
                                    

" Bell, Bel bentar dong dikit lagi nih jangan tarik dulu kenapa, nnti gw gak naik kelas, salah Lo " ucap Rian panik menyalin kertas ulangan.

Bellia yang saat itu menjabat ketua kelas membuatnya harus tegas. " ih loh, kok jadi salah gue?, Lo lah yang salah, belajar makanya udah-udah terima nasib kalo nanti gak di nilai sama Bu Tuti, " ucap Bellia menarik kertas Ryan berjalan keluar pintu berniat mengumpulkannya di ruang guru.

" Yaudah... Gue temenin ngumpulin tapi sambil jalan boleh yaa ngerjain plisss.... Tinggal 2 nomor itu" Ryan yang sedari tadi masih kekeh hanya di anggukan oleh Bellia.

" Bel, mau liat dong " puppy eyes jurusan Ryan pun keluar

" Nih yang di atas aja punya Tio, gak ada penolakan!, " ucap Bellia datar serasa sudah tau dengan tabiat temannya satu ini.

" Dah, mana sini udah kan? ", Bellia pun menarik dengan satu tarikan tanpa aba-aba persetujuan Ryan dan langsung masuk ke dalam ruang guru tanpa bersalah menyisakan Rian melongo menatap Bellia menyebalkan.

" Kenapa Lo?, "  Ujar Bella heran keluar ruangan dengan tatapan melotot Rian.

" Lo nyebelin Bell, seumur-umur ketua paling legend Lo doang, ahhh!, gue belum selesai, kurang minus tuh tauu!," Balas Ryan protes

" Siapa suruh lama? ", Bellia pun berjalan menuju kantin, perutnya yang kosong sudah berpesta meminta asupan gizi.

Bellia berjalan ke arah kantin yang diikuti Ryan dengan mulut yang manyun tanda kekesalannya yang di hiraukan Bellia,

" Bell!! Yan!! ", Suara lantang dengan lambaian tangan cukup membuat mereka mengerti

" Asikk dah di pesenin gak perlu ngantri ", ucap Bellia seraya menyuap sendokan pertama.

" Kenapa Lo? ", Tanya Gira ke Ryan yang masih memanyunkan bibirnya

" Ulangan gue tak terselamatkan dahh lahh ", jawab Ryan berakting memelas

" Bukannya Lo nyontek terus nyontek lagi di jalan "

" Tanya nih sama ketua legend ", Ryan melirik

" Apasih!, Gue gak tau klo Lo kurang min, lo kelamaan nulisnya ", ucap Bellia ngegas

" T-tadii, Lo kasih ulangan siapa ke gue?", Tanya Ryan

" Lupa, gak merhatiin juga " balas Bellia santai

" Tuhhh kan!, Dahhh lahh mampus aja nilai gue ", timpal Ryan kembali memelas pasrah yang di lirik kedua temannya

Gira yang dari tadi hanya asik melihat 2 keributan temannya ini menggelengkan kepala tak heran dengan tabiat Tom & Jery mereka. Bel berbunyi semua yang di kantin mengerti artinya dan bergegas berhamburan meninggalkan, 3 sejoli ini masih asik duduk di bangku depan pakde Mul kang bakso legendaris SMA nya itu, menunggu sang lelet makan Ryan.

" Aduuhh! ngomel Mulu sih dari tadi " ucap Bellia gemas

" Woah! Pak Parto tuh woiii, GC! " Timpal Gira bikin panik tapi, sebenernya memang ada sih pak Parto guru patroli razia anak-anak.

" Anjrot lah! Ya kali langsung gue telen nambah jakun " balas Rian mengunyah super mode on

" Dah lah kelamaan Lo " Gira yang geram mengambil last bite Ryan dan berlari diikuti dengan Bellia terkekeh.

" Eh, njirr! Yang uratnya lagi Lo makan si Asu! ", Ryan meminum es tehnya cepat untuk menurunkan bakso-bakso yang mungkin masih menyangkut di tenggorokannya.

3 sejoli ini mampu menghindari pak Patroli itu julukan ke pak Parto, selintas mereka melewati ruang guru Gira yang mengigat betapa apesnya Ryan hari ini mencoba menolong.

BASTARD!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang