1. AWAL

23 3 0
                                    

Tepat pukul 07.00 tiga orang pria tengah menjemur diri nya di lapangan sekolah. Ya, dia anak yang bisa di bilang nakal. ia mempunyai banyak fans, namun tidak dengan teman. Ia hanya berteman dengan 2 orang saja. Karna menurutnya semua orang mendekati nya hanya untuk ketenaran semata, tidak untuk berteman tulus denganya.

"Lo si bego!" kesal Reno saat ia ikut di hukum.

"Lah kok gue?".

"Pake nanya lagi, orang jelas jelas lo yang salah" ketus Zidan.

"Ck, yaudah iya gue minta maaf dah" Pasrah nya.

"Hei kalian! Jangan ngobrol pas waktu nya di hukum!" Teriak pak satpam.

***

"Bang ini sekolah nya?".

"Ga tau" Jawab nya singkat, padat dan bangsat.

"Anjir gue nanya bener bener woi".

"Yaudahlah masuk aja dulu, kalo ada papah ya berarti iya ini sekolahnya".

Mereka berdua memasuki sekolah tersebut. Bisa di bilang cukup elite, sekolah nya memiliki 4 lantai dan 7 lift. Sekolah menengah yang berkebangsaan Malaysia itu pun menjadi tempat baru untuk nya mencari ilmu.

Chezia Keyvanie Afandra, gadis cantik kelahiran 2005. Tidak hanya cantik melalui paras, sikap nya juga tidak kalah.

Putra Gideon Afandra, pewaris pertama harta kekayaan Ervan Afandra. Bisnis nya menjalur pesat di berbagai negara. Bahkan sekolah yang kini ia tempati adalah milik ayahnya. Tidak hanya sekolah, ia mempunyai lima cabang cafe dan masih banyak yang lainnya.

"Bang gue malu anjir".

"Gue si ngga, karna gue tau mereka ngefans sama gue" Ucap Putra dengan tingkat kepedean yang melebihi batas rata rata.

"Tau dah, udah gue malu tambah lagi lo yang malu maluin" Kesal nya lalu pergi meninggalkan abangnya.

"Eh dongo! Maen pergi aje lo, emang lo tau ruangan guru dimana?!" Teriaknya.

"Woi zia! Tungguin anjir" Sambung nya lalu mengajar adiknya.

***

Zia terus berjalan di koridor sekolah. Arah tujuan nya adalah ruangan guru, tapi sampai sekarang ia tidak menemukan tanda tanda ruang guru.

"Dimana si ya Allah, perasaan tadi gue muter muter disini aja" Kini Zia mulai menyerah.

Karna cape, Zia menuju kantin terdekat dan merehatkan diri sejenak disana. Tidak ramai, hanya ada beberapa penjaga kantin dan 3 orang siswa yang sedang lahap memakan makanan.

***

"Oke gini dah, karna gue kesiangan dan ngebuat lo lo pada dihukum. Gue traktir kalian di kantin, gimana? Coki mencoba membujuk dua temannya yang sedari tadi mendiaminya.

Sontak kedua temannya itu menoleh kearahnya sambil memamerkan senyum yang tanpa dosa.

"Nah udah janji kan? Yaudah sekarang ayo kita kekantin!" Seru Zidan sambil menyeret Coki.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 05, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

COKI Where stories live. Discover now