aku mau kita balikan!

1.1K 132 7
                                    

"LE!?" ucapnya bahagia kemudian dengan cepat memeluk tubuh chenle yang masih terbaring di kasur.

"Kangennn" lanjutnya sambil masih memeluk tubuh chenle.

"Apasih?!" Ucap chenle dengan nada lemas. Melihat manusia di depannya ini membuatnya terheran.

Bagaimana ia bisa ada disini?

Sejak kapan Jisung disini?

Mengapa Jisung disini?

Semua berputar di kepalanya tanpa henti.

"Ko bisa ga makan!" Omel Jisung padanya.

"Kenapa emang?" Jawab chenle santai sembari mengejek manusia di depannya.

"KAN JADI SAKIT" bentak Jisung kesal. Namun melihat chenle yang ketakutan saat intonasinya meninggi Jisung berhenti berbicara. Matanya menatap tubuh chenle yang meringkuk mendengar suaranya.

"M-maafin Jisung.." lanjutnya.

Chenle yang masih meringkuk kemudian berusaha melihat ke atas, wajah orang di depannya.

"Kenapa minta maaf?" Tanya chenle.

"Karna egois, padahal harusnya ga gini" ucap Jisung meluruskan.

"Ga paham"

"Harusnya waktu itu Jisung sadar, betapa tulusnya chenle waktu jaga Jisung pas lagi ujian.."

"... Harusnya waktu itu Jisung ga egois mikirin kuliahan Jisung padahal orang yang paling ikut andil dalam ujian ini chenle.."

"...Jisung juga buta, tuli karena sok sibuk sama urusan ujian padahal dibelakang Jisung chenle peduli banget sama Jisung dengan tulus, tapi Jisung anggap chenle cuma jadi penghalang buat Jisung.." ucapnya final sambil mengelap air matanya.

"Jisung sayang, kangen, cinta sama chenle..."

Melihat manusia di depannya berbicara sambil mengelap matanya gemas, chenle yakin Jisung sepenuhnya sudah kembali menjadi Jisung yang ia kenal dari dulu.

Jisung yang menjadi penyemangat di tengah hampanya hidup.

Jisung menjadi satu satunya telinga yang mendengarkan keluh kesahnya. Dan menjadi buku harian di tengah kesedihan hatinya.

Jisung yang ia kenal adalah Jisung yang ada di depannya saat ini.

"Aaaaaaa gemoy" ucap Jeno menginterupsi.

Xiaojun berjetak gemas, sungguh manusia gabut di sebelahnya ini belum berubah sama sekali.

Meski begitu Jeno yang ia kenal masih sama, ya betul, tidak jelas dan random sekali kelakuannya.

Mark yang baru kembali dari ruang administrasi melihat pemandangan mellow seperti ini jadi mengingat masa lalu yang sangat sue.

Dimana ia dengan teganya menghianati haechan dan menjadi penyesalan terakhirnya.

Kini ia benar-benar tulus dan satu, tidak akan berubah pada siapapun, hanya haechan di hatinya.

"Udah mellownya?" Tanya haechan memecah lamunan mereka yang ada disana.

"Hih! Kak!" Marah Jisung, haechan tersenyum kemudian menghampiri sang adik sambil mengelus kepalanya.

"Lain kali kalo ada masalah omongin baik baik dulu sung, chenle ini orangnya sabar, dia pasti dengerin kamu dan coba buat ngertiin kamu, kalo kamunya berburuk sangka? Hasilnya apa?"

Jisung mengangguk, semakin bersalah pada orang di depannya ini yang masih bisa tersenyum padahal sudah ia sakiti.

"Chenle gamau ngomong apa apa selain, Jisung jangan tinggalin chenle lagi ya?"

"Iya chenle, Jisung janji"

.
.
.

-END-

Asksksksks cepat sekali.

Ya betul, aku terkena sindrom 'belum selesai nulis tapi udh Nemu alur baru buat cerita baru, akhirnya bingung di cerita ini dan aku selesaikan begitu saja', anyways.

I HAVE SUM NEW STORY AAAAAAKKKKK

Aku bener bener galauin cerita ini dari lama, publish ga ya? Publish ga ya?

Akhirnya TA-DA-!

Rencananya, semoga aku bisa up cerita ini setiap hari sama kaya dulu waktu up rival.

Apakah ini nyambung ke rival? No

Apakah ini nyambung ke abstrak? No

It's new storyline with new karakter

See you on my new project!!!❤️

See you on my new project!!!❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🎉 Kamu telah selesai membaca Lantunan- [Jisung•Chenle] + JICHEN Short Story (END) 🎉
Lantunan- [Jisung•Chenle] + JICHEN Short Story (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang