*playmulmed.
Yujin menatap pergelangan tangan kirinya, merasa tak tenang. Jam telah menunjukkan pukul delapan malam, seharusnya dia tengah berada didalam rumah bersama keluarganya, menyalakan tungku api penghangat ruangan dan meminum secangkir coklat hangat.
Namun khayalannya bubar seketika sesaat setelah sebuah sms masuk diponsel miliknya. Pemberitahuan dari orangtuanya yang akan pulang sangat-sangat terlambat. Mereka terjebak badai salju di kota sebelah, sama seperti dirinya. Lalu tangannya kembali memasuki jaket dan menenggelamkan ponselnya disana.
"Kakak pasti sedang menungguku." Bisik Yujin pada dirinya sendiri. Tak peduli dengan keadaan saat ini, Yujin mengeratkan jaket kulit dan syal yang melilit tubuhnya. Serta sebuah topi bulu berwarna hitam dikepalanya. Yujin yang sedang menenteng tas belanjaan berniat berlari menerobos badai salju saat ini.
Orang tuanya tidak akan pulang cepat, itu sebabnya Yujin memberanikan diri untuk cepat kembali kerumah. Malam semakin larut, dan Supermarket kotanya ini akan segera tutup. Tidak ada orang segila dirinya yang berpergian di saat seperti ini.
"Ya, aku harus cepat pulang dan kembali tidur!"
...
SNOWLAND
Disclaimer book : Moz4rell0
Genre : Romance, fantasy
Pairing : Princedaeng, Sunghoon ft. Yujin
Rate : 15+...
Seungmin menatap tubuh pucat didepannya dengan nanar, tubuh itu adalah tubuh adiknya yang kini berada dirumah sakit. Tidak bergerak sama sekali, Seungmin pasti akan salah mengira jika alat pendeteksi rumah sakit itu tak berbunyi. Adiknya masih hidup, namun dia tak bisa membuka matanya saat ini. Ya, Yujin koma.
Itu terdengar sangat baik untuk ukuran gadis yang tertimbun dalam lautan salju selama lima jam. Tak apa, Seungmin akan selalu berdoa untuk keselamatan adiknya itu. Supaya Yujin segera terbangun dari koma nya.
Beberapa saat lalu, Seungmin telah menelpon kedua orangtuanya dan memberitahukan mereka tentang keadaan Yujin, Orang tua mereka tidak bisa berbuat banyak selain berdoa. Seungmin memohon pada mereka agar tetap berada di sana dengan tenang dan berjanji tidak akan pulang sebelum badai salju ini berhenti.
Tidak tahu kenapa, mungkin karena badai salju kali ini terlihat sangat menyeramkan dari tahun tahun yang lalu. Seungmin tidak mau berpikir aneh lagi, sebaiknya ia pergi untuk membeli secangkir americano di kantin rumah sakit.
Dilain sisi, disebuah kamar besar dengan nuansa putih. Yujin terbangun perlahan dan memijit keningnya heran, sedikit linglung. Dimana ini sebenarnya? Secepat kilat, Yujin berusaha menyingkap selimut ditubuhnya. Syukurlah, bajunya masih sama lengkapnya seperti yang terakhir kali ia gunakan walaupun Jaket dan syal miliknya tidak lagi berada ditempat. Yujin bernapas lega.
Hingga suara deretan pintu menyadarkan Yujin, seorang pria datang memasuki kamar ini. Wajahnya tidak menunjukkan ekspresi apapun, namun masih tetap tampan dengan kulit putihnya.
Deg
Tiba-tiba jantung Yujin berdetak kencang, pria tampan itu mendekatinya. Dingin, dingin sekali.
"Aku Sunghoon." Wajah pria itu kini telah berada didepan matanya, hingga setiap hembusan napas nya bisa Yujin rasakan dengan jelas. Wangi sekali, tanpa sadar Yujin memejamkan mata, merasa aneh karena pertama kalinya ia sedekat ini dengan seorang pria.
"Yujin. Namaku Yujin." Masih memejamkan matanya, Yujin kini kembali kaku saat sebuah tangan besar memasukan jari disela sela jarinya. Dingin, seperti es. Spontan Yujin menarik tangannya dan membuka matanya, pria itu tersenyum simpul. Aneh.
Kaki Yujin bergerak langsung, berniat meninggalkan ranjang mewah ini dan kembali ke rumah. Dingin, tubuhnya pasti akan membeku dalam beberapa hari jika terus berada ditempat ini. Yujin pergi meninggalkan Sunghoon sendiri diatas ranjang kamar tersebut, dengan wajah lega.
Namun sepertinya, Sunghoon tidak akan pernah membiarkannya pergi, terbukti saat sebuah kristal es muncul di tengah pintu, hampir saja menusuknya. Yujin yang kaget, jatuh terduduk dengan kedua tangan sebagai tumpuannya.
"Makhluk hangat, kamu tidak berniat melarikan diri dariku, kan?" Dari nada suaranya, Yujin tahu bahwa Sunghoon begitu kesal, namun memang benar bahwa ia ingin pergi secepatnya dari sini. Apakah itu seperti melarikan diri? Bahkan ia tak tau tempat apa ini sebenarnya. Dia ada dimana?
"Aku tidak melarikan diri, aku ingin pulang!" Jerit Yujin kencang, air matanya hampir menetes, ia merunduk dalam. Namun dengan cepat, Sunghoon mendekatinya dan menekuk lututnya tepat dihadapannya, sepertinya akan mengusap pipinya yang kini mulai basah oleh air mata. Tangannya begitu dingin, hingga Yujin merasa aneh untuk kesekian kalinya.
"Rumahmu? Disini." Ucapan itu. Yujin membeku, sesaat setelah ia mendongakkan kepala. Tangan Sunghoon memeluk tubuhnya. Mungkin tak rela jika Yujin akan pulang? Tiba-tiba saja, Hati Yujin menjadi hangat. Pelukan Sunghoon dingin sekali, namun terasa sangat nyaman. Mungkinkah ini sihir?
.
Tbc
A/n : Akhirnya kembali lagi bersama Princedaeng TT
Ada yang kangen? Sebenernya book ini terinspirasi dari cerita fanfiction lama yang pernah aku baca di web lain TT. Tapi cerita itu menghilang padahal masih part awal😭. Meniatkan diri mau nge-remake cerita lama itu karena penasaran sama alurnya. Btw, ceritanya udah lama, jadi alurnya 90 persen aku ganti karena lupa 😭. Ini bukan au lokal, mau ganti gaya dulu biar punggung tangan gak keram 😀. Setiap part mungkin akan banyak narasi, jadi mohon bosennya dipending dulu📌 ini book fantasy pertama yang aku bikin, jadi semisal ada yang kurang paham/dimengerti bisa ditanyakan.Meet our Main cast
KAMU SEDANG MEMBACA
SNOWLAND[✔︎]
Fantasy[END] [15+] ─ Yujin pikir, setelah terjebak dalam badai salju malam itu, ia tak akan bisa kembali pulang. Namun nyatanya, ia terselamatkan didunia yang tak pernah ia duga sebelumnya. Ft. Princedaeng