2. Janji

219 54 7
                                    

Sudah seminggu lebih, Seungmin masih tidak melihat perkembangan dari adiknya yang koma selain tubuh ringkih Yujin yang semakin dingin dan memutih. Tidak! Adiknya masih hidup, alat rumah sakit yang tak ia ketahui namanya itu masih berfungsi dengan normal, Seungmin yakin.

Ia tidak dapat membohongi diri, Seungmin sangatlah khawatir terhadap adik satu-satunya itu. Pun, orang tua mereka juga rela menolak perjalanan bisnisnya demi menjaga Yujin dirumah sakit secara bergantian.

Juga Sahabat Yujin yang datang setiap hari, Minhee. Pria itu, cinta pertama Yujin. Lelaki yang kini menyesali keputusannya untuk menolak Yujin dua bulan yang lalu.

...

Disclaimer : Moz4rell0
Genre : Romance, fantasy
Pairing : Princedaeng, Sunghoon ft. Yujin
Rate : 15+

...

Seokjin menatap putranya dengan penuh amarah, pertama kali dalam hidupnya Sunghoon membuatnya sekecewa ini. Seokjin tak habis pikir dengan pikiran buntu sang anak. Membawa seorang gadis dari alam manusia ke dalam dunia salju? Cepat atau lambat, gadis itu pasti akan mati.

"Sunghooon, ayah kecewa padamu," Gertak Seokjin, "Selama seminggu ini, kamu menyembunyikan gadis manusia itu dari pengawasan ayah." Lanjut Seokjin keras dari tahtanya.

Sunghoon masih diam, merunduk dan tak berusaha mengelak. Wajahnya juga tidak terlihat takut sama sekali. Diaula kerajaan itu tidak hanya ada Sunghoon dan Seokjin, namun putri Seoun -- tunangan dari Sunghoon serta sang permaisuri Sowon turut hadir.

"Apa pembelaanmu untuk kesalahanmu kali ini pangeran Sunghoon." Tanya Sowon tenang, namun raut kecewa juga Sowon tunjukkan. Terlebih lagi, bisa-bisanya Sunghoon melakukan hal itu saat Soeun disini. Menyekap seorang gadis, didepan tunangannya sendiri.

"Aku menemukannya saat pergi ke dunia manusia, dia pingsan." Ujar Sunghoon, namun tak lama kemudian Seokjin membalas perkataannya dengan keras. "Kalau begitu, pulangkan dia sekarang juga."

"Sampai kapanpun tidak akan kubiarkan kalian membawanya pergi!!!" Syok, Seokjin, Sowon, bahkan putri Soeun sangat kaget akan perubahan sikap Sunghoon saat ini. Wajahnya terlihat takut, namun tetap terasa menyeramkan. Sunghoon memang gila.

"SUNGHOON KUPERINGATKAN PADAMU UNTUK MENGE-" Dan Seokjin kembali terdiam saat sebuah es runcing muncul, hampir saja mengenai kulit pipinya. Sunghoon pun berbalik pergi, meninggalkan aula itu dengan kemarahan nyata.

Seokjin akan mengalah kali ini, ia akan membiarkan Sunghoon tenang terlebih dahulu sebelum menyadarkan putranya itu kembali. Keras kepala, anaknya itu memang benar-benar sudah kelewatan.

"Permaisuri, pergi dan antarkanlah Putri Soeun ke ruangannya." Perintah Seokjin segera dipatuhi oleh Sowon.

.

Yujin melamun didalam kamar, pakaiannya baru, pemberian dari Sunghoon beberapa hari yang lalu. Tentu saja dia tak menolak pemberian itu karena baju ini terlihat hangat dan nyaman. Jujur, Yujin merindukan keluarganya. Kakak dan orang tuanya pasti juga sangat merindukannya.

Mungkin nanti jika Sunghoon datang kesini, Yujin akan mengatakan niatnya untuk pergi dari kerajaan ini. Harapannya terkabul, Sunghoon benar-benar datang ke kamarnya. Namun, wajahnya terlihat marah.

Persetan dengan hal itu, Yujin benar-benar ingin segera mengatakan niatnya untuk kembali pulang saat Sunghoon berada didepannya. Menatap matanya dalam, Yujin bahkan tidak tahu apa yang saat ini pria itu pikirkan.

"Sunghoon-" Tanpa kesiapan apapun, Yujin membelalak kaget saat tubuh Sunghoon memeluknya erat. Menenggelamkan kepalanya diceruk lehernya, tubuh Sunghoon selalu dingin, mungkin karena dunia mereka berbeda?

Awalnya, Yujin bahkan tak tahu harus percaya ataupun tidak, namun beberapa hal aneh dan sihir, Yujin sedikit mempercayainya.

Satu tangan Yujin terulur guna memeluk tubuh Sunghoon dan tangan satunya lagi ia gunakan untuk mengusap lembut helaian rambut Sunghoon yang lembut. Rasanya aneh, Yujin sangat nyaman.

"Jangan pergi." Ucap Sunghoon, Yujin mematung, dadanya begitu sesak saat mendengar suara parau Sunghoon. Begitu, ya? Sunghoon menangis. Guna memecah suasana, Yujin yang tidak tau harus berbuat apa hanya bisa terkekeh pelan.

"Bagaimana kamu tau jika aku akan pergi?" Yujin sedikit meringis kala tangan Sunghoon mencengkram erat baju yang ia gunakan. Kulitnya sudah pasti akan memerah setelahnya.

"Aku tidak akan membiarkanmu pergi."

"Tapi aku ingin kembali dan bertemu keluargaku!" Sentak Yujin, ia melepas paksa pelukan Sunghoon dari tubuhnya, sedikit tertekan. Yujin bahkan langsung menampar pipi Sunghoon begitu ia melepaskan pelukannya.

Plakkk

Sunghoon memegang bekas tamparan Yujin pelan, matanya seperti biasa, tidak bisa ditebak. Namun Yujin yakin jika tamparannya membuat Sunghoon marah. Yakin sekali, atau mungkin tidak- bahkan bekas tangisan Sunghoon tadi tidak terlihat?

"Baiklah jika itu mau mu, mari buat perjanjian." Senyum itu, Yujin melebarkan matanya saat tangan Sunghoon menarik tengkuknya dan memiringkan wajah. Yujin mendorong bahu Sunghoon, memberontak. Namun sepertinya Yujin salah paham, pria itu hanya membisiki sesuatu yang membuatnya menahan napas rendah. Sedikit merasa malu, pipi Yujin memerah tanpa sadar.

"Berjanjilah untuk menikah denganku. Maka akan kuijinkan kau bertemu keluargamu."

..


A/n : Hai! Semoga tulisannya bisa dibaca walau sedikit amburadul TT. Drama fantasy emang agak riweuh 😭

SNOWLAND[✔︎]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang