Step Brother || KookV 🔞

#1

Hai..

Baru pertama kali bikin ff KookV (•ω•)

Gua netral, suka vkook maupun kookv!

Tapi karna gua ga mahir bikin vkook dan kalah ama author lainnya, akhirnya bikin kookv aja ^.^

So, selamat membaca..

Malam yg sunyi, sosok manis itu duduk diranjang kamarnya dan termenung. Malam ini ntah kenapa hatinya sedih dan gundah. Ia tidak berhenti terisak sejak tadi.

"Hiks.."

Mau tidak mau ia harus menyetujui keputusan ibunya.

Sosok manis ini hanya tinggal berdua dengan ibunya. Ayahnya sudah meninggal kecelakaan waktu ia masih kecil.

Tetapi sampai saat ini ia tidak akan melupakan mendiang ayahnya, tidak akan pernah. Ayahnya yg terbaik baginya dan tidak ada satupun yg dapat menggantikannya.

Sebab ia menangis saat ini?
Karna ia dapat kabar kalau ia akan dapat ayah baru. Ibunya akan menikah lagi dengan pengusaha kaya yg kebetulan teman ibunya waktu SMA.

Ia tidak siap, sangat tidak siap kalau harus mendapat ayah tiri. Ayah kandungnya tidak akan tergantikan.

"Hiks a-aku tidak mau mempunya ayah baru.." sosok manis ini menangis sambil menutupi wajahnya diatas ranjang.

Tok

Tok

Tok

Sosok manis itu tersentak dan mengusap kasar airmata nya lalu membuka pintu,

Ceklek!

"I-ibu.."

Yg mengetuk pintu ternyata adalah ibunya.

"Tae ibu masuk ya"

Sosok manis yg bernama Kim Taehyung itu menganggukkan kepala.

Ibunya membawa Taehyung duduk diranjang.

Melihat mata Taehyung yg sembab, hidungnya memerah lucu serta bibirnya sedikit bergetar, sang ibu paham kalau Taehyung habis menangis.

"Nak..? Taehyung kenapa menangis?" tanya sang ibu dengan lembut.

Taehyung masih menunduk memainkan jarinya,

"Tae tidak menangis" lirih Taehyung.

Ibunya tersenyum dan menggenggam lembut kedua tangan halus Taehyung,

"Ibu tau kau tidak setuju ibu menikah lagi. Ibu akan membatalkan pernikahannya, ibu ingin kau bahagia sayang" ujar ibunya sembari mengelus rambut Taehyung.

Mendengar itu Taehyung terkejut. Ia merasa bersalah karna mengorbankan kebahagiaan ibunya. Seharusnya ia setuju dan senang karena ini kebahagiaan ibunya. Ia tidak boleh egois,