1

222 36 0
                                    

HAPPY READING!


"DASAR ANAK TIDAK TAHU DI UNTUNG!!!!" Suara berat yang terdengar sangat marah memenuhi satu ruangan.

"Hiks...papa Gyu ga sengaja hiks...maaf pa..." Tangis anak kecil berumur delapan tahun terdengar sangat memilukan.

"Kamu sengaja kan mendorong anak kebanggaan kami? Kamu sengaja kan? Jawab Choi Beomgyu!!!"

Anak kecil yang di panggil Beomgyu itu menggeleng cepat dengan air mata yang sudah membasahi wajahnya. "Hikss Ka-kaki Gyu tersandung hiks...Gyu tidak sengaja."

"Halah, alasan. Papa akan hukum kamu!!"

"Jangan lagi." Batin Beomgyu berteriak sedih.

Papanya mengambil gesper dan menatap nyalang ke arah Beomgyu. "Berdiri di pojok dan berbalik!"

Beomgyu mendongak, dia menatap sang mamah dengan pandangan meminta pertolongan. Tapi itu semua hanya percuma, mamah nya tidak akan melakukan apa-apa selain menonton.

"Sudah berani membangkang kamu sekarang ya! Hukuman mu papa tambah, jangan makan apapun sampai besok."

Beomgyu terisak kecil, dia yang tidak mau membuat papa nya marah lagi langsung bergegas ke pojok ruangan. Tepat di saat dirinya berbalik sempurna, betisnya sudah di hadiahi cambukan gesper.

"Hiks...hiks...hiks...hiks...sakit papa...."

"Sudah tahu sakit, kenapa malah membuat masalah?"

"Gyu hiks...tidak sengaja papa hiks..."

"Jangan menangis, kamu terlihat seperti anak perempuan yang lemah."

Hati Beomgyu mencelos, bagaimana dia tidak menangis jika batin dan fisiknya telah di sakiti sang papa?

Ctas Ctas Ctas Ctas Ctas Ctas Ctas
Tidak tahu sudah berapa cambukan yang di berikan papa nya, yang pasti tubuh Beomgyu rasanya tak sanggup lagi menahan sakit.

"Jangan ada yang menyentuh Beomgyu. Biarkan dia menerima hukuman dari kesalahan nya sendiri." Telak sang papa sambil menatap mama nya.

Papa nya pergi dari ruangan itu begitu saja di ikuti sang mamah, dia juga tak lupa mematikan lampu di sana. Akhirnya Beomgyu akan kembali sendiri lagi tanpa orang di sampingnya.


∆∆∆∆∆∆∆∆∆

"Mah... Gyu lapar." Ucap Beomgyu lirih dengan tubuh yang tergeletak bebas di lantai ruangan yang dingin. Sudah pukul tiga pagi, tak ada seorangpun yang mendatangi ruangan itu untuk mengecek keadaannya dan tidak ada juga yang mendengarnya, bahkan lirihan itu percuma.

Betisnya berdenyut nyeri membuat anak kecil itu meringis kala bergesekan dengan lantai yang dingin.

Gelap, itu yang Beomgyu bisa lihat. Bahkan Beomgyu pikir gelap adalah teman yang sesungguhnya di dunia ini. Tidak pernah ada kata terang di kamus Beomgyu karna yang dia tahu hanya ada hitam di hidupnya.

"Papa hiks...maaf. Lain kali Gyu akan lebih berhati-hati ketika bermain dengan Kai."

Choi Hueningkai, kembaran Beomgyu, mereka hanya terpaut lima menit dan pastinya Beomgyu yang tertua. Jika Beomgyu memiliki wajah bak idol korea maka berbeda dengan Kai. Anak kecil itu memiliki wajah ke bule-bulean yang di warisi dari sang papa, sementara Beomgyu.... entahlah dia tidak tahu mewarisi wajah siapa. Orang-orang bilang mereka kembar tidak identik.

LOST BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang