2 (Paparazzi)

222 44 4
                                    

Lapangan sekolah yang sangat luas menjadi provider sekumpulan lelaki tampan di sekolah untuk bermain sepak bola. Jeon Sunoo yang tidak begitu menyukai olahraga seperti ayahnya itu hanya duduk menyaksikan beberapa temannya tak jauh dari sisi lapangan, bersama kaum hawa yang kini menjerit melihat keringat cogan yang mengucur deras.

Sonu siap sedia menutup kupingnya tatkala para lelaki melayangkan gol ke gawang. Para kaum betina ini emang luar biasa kalau sudah berteriak, membuat pendengarannya terganggu dan kurang nyaman untuk menonton permainan teman-temannya.

Inilah salah satu hal yang membuat Sonu risih pada kaum betina

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Inilah salah satu hal yang membuat Sonu risih pada kaum betina. Baginya hanya sekumpulan manusia alay. Dia juga sama seperti ayahnya tidak berprinsip dan tidak percaya pada jatuh cinta pandangan pertama.

Tak heran sahabatnya sampai sering beranggapan Sonu ini diam-diam penyuka sesama jenis. Salahkan tampangnya yang lebih menunjukkan side imut dan lembut, Jay bilang : "ga ada aura lakik di mata perempuan". Padahal kenyataannya dia anak yang geer-an dan songong.

Sedari Batita Sonu sudah dididik untuk tetap menjaga martabat keluarganya, menjadi apa adanya, selalu siaga waspada, dan cekatan menghindari tangkapan lambe turah. Sonu ceria seperti Bundanya tapi ia juga kuat selayak apa yang Papanya tegaskan.

Sunoo merasa ia yang paling biasa aja, dia bukan tipikal mulut baskom seperti sahabatnya Kamal, bukan juga secuek dan sedingin Taehyun dan Kyungmin, enggak seribet Jay dalam urusan style, Enggak pro kayak Sunghoon yang ganteng susah banget dapat aibnya , enggak seperfeksionis Jake, enggak secharming Keum, enggak pro tepe-tepe like Doyoung, enggak sehebat Yedam dalam urusan musik, enggak seloyal Kangmin, dan enggak sekece Jisung.

Di situasi yang membosankan jadilah Sonu memutar balik badannya ke taman belakang sekolah. Merehatkan badan dan pikiran di kursi taman. Menyenangkan sekali me time tanpa sekumpulan gembel rusuh yang biasa bersamanya.

Sembari memegang buku dan sesekali melempar batu kecil ke kolam taman ia melihat-lihat pepohonan. Ada anak kucing dengan rambut lebat tengah terlelap yang entah kenapa bisa sampai di dahan pohon itu. Sonu menghampiri pohon yang tidak terlalu tinggi baginya dan mengambil anak kucing tersebut.

"Makasih ya udah turunin my kitty dari pohon itu," Si perempuan yang entah datang dari mana dengan rambut hitam tergerai panjang itu tersenyum manis kepada Sonu.

"Oh, punya lo? " Tanya Sonu yang memberikan hak gendong kucing tadi  ke perempuan cantik yang sepertinya tampak sebaya dengannya.

"Iya hehe"

"Oh." Dalam benak Sonu sebenarnya masih ingin bertanya kepada perempuan ini mengenai hewan peliharaan oleh Siswa/Siswi middle class apakah diperbolehkan membawa  ke sekolah. Namun beginilah adanya Jeon Sunoo malas berurusan dengan banyak perempuan.

"Kamu sekelas Kangmin ya?" Sonu yang baru saja duduk dan hendak membuka bukunya lantas menoleh ke arah gadis perempuan ini.

"Ya."

"Kak Kangmin gak jahil kan?" Si perempuan ini bertanya dan tampaknya hendak memastikan sesuatu yang malah dijawab singkat tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.

"Kelas 10?" Sonu malah lagi-lagi bertanya balik.

"Ha?" Si perempuan ini nampaknya makin bingung dibuat.

"Lo"

"Apa sih kamu gajelas," Perempuan yang dijawab singkat itu makin salty dengan respond Sonu.

Sonu mendelik, kenapa perempuan di depannya ini lemot sekali. Jadi ke ingat bunda di rumah kan. Eh...

Daripada pusing berurusan karena tingkah perempuan cukup imut di depannya sekarang ini, lebih baik dia pergi ke perpustakaan saja. Sonu meninggalkan perempuan itu di taman belakang. Sonu dengar dan tahu jika perempuan itu menghentak-hentakkan kakinya kesal. Siapa peduli, toh Sonu tidak kenal.

•••

Bel sekolah berbunyi menandakan seluruh siswa dan siswi kini untuk bergegas pulang.
Sekumpulan geng anak laki-laki di kelas elite itu kini belum juga keluar dari kelas dimana semestinya keluar dengan tergesa-gesa, tidak seperti biasanya kini tengah membicarakan sesuatu.

"Oke kalo gitu fix rumah Jake ya hari ini," kata Kai atau biasa disebut Kamal ini ia yang paling excited kalau soal ngumpul bareng kawan-kawannya.

"Sorry gua gak ikutan bruh, mau ikut papa ke Taiwan, besok juga izin, lusa baru sekolah,"
Jay yg menyaut dengan santainya bukannya sombong ia memang begitu, maklumlah kan kumpulan anak orang berduit.

Fyi, SMA mereka ini termasuk 10 besar sekolah terbaik dan berkualitas di Korea. Ada kelas kalangan atas yang rakyat sekolah beri dengan julukan vip class / hedon class / anak hedon, ada middle class / kaum biasa, dan ada scollarship class / beasiswa.

Nah Sonu bagian dari anak hedon, ga heran kalau teman-temannya bersih, mumpuni, dan keliatan swaggy semua. Kelas anak hedon ini udah ga heran suka membuat anak kelas lain suka tercengang. Dari satu angkatan terdapat tujuh kelas dimana ada satu kelas VIP, satu kelas mipa scholarship, satu kelas ips scholarship, dua middle class mipa, dan dua middle class ips.

Anak kelas lain tu suka heran kenapa kelas anak hedon ga ada yang jelek dan dekil. Simple banget, karena orang tua mereka cari pasangan yang juga bibit unggul, dari harga dan kualitas sabun orang kaya di rumah pun jelas bedalah.

"Gimana kalau di rumah Kangmin aja?" kini si jisung yang tengah mengunyah permen karet itu berbicara.

"Kalian aja deh, kayaknya gua, Jake, Keum, Sonu, ama Doyoung OSIS telat pulang," Sunghoon yang berbicara tersebut langsung menarik lengan Jake kemudian pergi disusul dengan Sonu dan Doyoung.

"Ga seru banget, padahal gua ada bahan cerita banyak, " begitulah sekiranya seorang Kamal sekarang mengpasrah.

Mereka ini banyak juga wacana, tapi sering juga ngumpul malam hari. Biasalah anak bujang. Rumah yang paling sering jadi korban itu jelas rumah Kangmin. Serasa basecamp. Gimana gak makin betah, mama papanya royal dan paling loyal mana nyaman banget lagi.

"Dahlah Mal, tau gini kita berdua nongki lagi dah di solaria, siapa tau dapat cewek cakep." Jisung ngerangkul Kamal dengan apitan ketiaknya yang udah asem.

.

.

.

.

.

Haihai, ini part random sih... Long time no update ya hehe
Seterusnya aku ga tau bakal fokus ke marriage life cirlce ortunya atau circle anaknya yang menggoda iman atau kisah cinta Sonu nya.

Oh iya kasih recommend dong kira - kira ceweknya siapa ya, aku pantau di twitter
Sunoo di couple-in sama seeun, rei, sullyoon, ada yang lain lagi? Aku kurang paham dunia perlautan gen4 gimana uwunya :(

See u guys for next chapter 💜🤗

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 09, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BRANCHES ON A TREETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang