1 • Perkenalan

1.1K 173 80
                                    

Takemichi kecil melangkahkan kakinya dengan semangat. Sesekali ia menengok jalan Raya untuk melihat-lihat orang berlalu lalang. Sembari menggenggam tangan sang ibunda, Takemichi kecil bertanya untuk kesekian kalinya.

"Bunda~ nanti di sekolah aku bakal ketemu Hina, gak? "

Sang ibunda pun tersenyum lembut. "Iya, sayang. Pas pendaftaran kemarin kita bareng sama Hina-chan."

Takemichi kecil tersenyum lebar. Rasanya ia semakin tak sabar menuju sekolah barunya.

Tak terasa 15 menit berlalu dan Takemichi telah menginjakkan kakinya di Toman Kindergarten. Salah satu taman kanak-kanak yang berada di kotanya.

Ngomong-ngomong Takemichi baru bisa bersekolah disini setelah seminggu pembelajaran dimulai. Hal itu dikarenakan ia baru saja pindah dari kota sebelah sehingga orang tua Takemichi masih sibuk mengurus surat pindah mereka.

Hina adalah orang pertama yang menjadi teman Takemichi. Mereka bertemu pertama kali saat mereka sedang bermain di taman yang berada di tengah kota.

"Nah, Takemichi." sang Ibunda menunduk lalu menatap buah hatinya sambil tersenyum. "Jadi anak yang baik ya. Ingat, jangan nakal-nakal!"

Takemichi mengangguk mantap sambil mengancungkan kedua jempolnya. "Oke bunda! Michi janji gak bakal nakal di sekolah!"

Sang Ibunda tersenyum lagi, lalu ia melepas tautan tangan mereka dan segera pergi. "Bunda kerja dulu ya, Michi sayang. Patuhi kata gurumu dan makan bekalnya!"

"OKE BUNDA! BABAY!!!"

Saat punggung sang bunda tak terlihat lagi Takemichi berjalan lurus, tetapi langkahnya terhalang oleh sesuatu.

Dengan takut-takut Takemichi mendongak; melihat siapa yang berani-beraninya menghalangi pandangannya.

"Sia—"

Takemichi membeku.

Tepat dihadapannya, ada sosok berbadan besar. Dengan surai biru nyentrik serta tatto di sekitar leher.

"Oh? Jadi kau anak baru—"

"AAAAAAAAAA BUNDAAA!!!!!! "

Takemichi berteriak kencang. Detik selanjutnya ia menangis. Shiba Taiju —sosok yang tak sengaja menakuti Takemich— panik. Padahal niatnya ingin bertanya lalu mengantar Takemichi ke kelas, tetapi malah membuat bocah berusia 5 tahun itu ketakutan.

"Eh eh jangan nangis!! Duh..." Taiju bingung. Ia bingung bagaimana cara menenangkan tangisan anak kecil. Gara-gara bingung, Taiju malah ikutan nangis :v

"Jangan nangis... Hiks...nanti... Hiks... Pak guru beliin permen, ya? "

Takemichi otomatis berhenti menangis. Ditatapnya orang tua dihadapannya yang sedang menangis lebay.

Takemichi mengernyit, 'Kenapa orang tua ini ikutan nangis?'

"Pak Taiju, ada apa ini? "

Takemichi dan Taiju menoleh ke sumber suara. Seorang pria bersurai ungu sedang berdiri menatap mereka berdua.

"Hm? Ada anak baru ya. " Pria itu menunduk sedikit, "Kalau tidak salah nama kamu Hanagaki Takemichi, 'kan?"

Takemichi mengangguk pelan. Pria itu lantas tersenyum. "Perkenalkan namaku Takashi Mitsuya. Aku adalah wali kelasmu. Dan ini pak Taiju, dia adalah wali kelas dari kelas Black Dragon. "

Takemichi mengangguk polos lagi. Jujur, ia tidak terlalu peduli dengan informasi itu. Yang ingin Takemichi ketahui adalah

Mengapa Taiju menangis?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 05, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝘛𝘰𝘮𝘢𝘯 𝘒𝘪𝘯𝘥𝘦𝘳𝘨𝘢𝘳𝘵𝘦𝘯Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang