I Love You, Dad [ON REMAKE]

weddings

❦I Love You, Dad❦

❣️

✥ 𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰 ✥

Pernikahan Mew yang sebenarnya sudah direncanakan semenjak sebulan yang lalu tanpa sepengetahuan Kana, sudah tinggal menghitung hari.

Kana? Ia sangat marah sama Mew hingga ia pergi menginap di apartemen yang ditingali sahabat nya, Win. Jika ia tinggal dengan Mew lebih lama hanya akan mengakibatkan pertengkaran dan Kana tidak mau itu.

Sebenarnya Mew merasa bersalah terhadap Kana. Kana adalah anak satu satunya tapi bagaimana bisa dia merahasiakan ini?

Awalnya Mew ingin berterus terang tapi melihat bagaimana Kana begitu tidak suka dengan Artny, Mew jadi mengikuti kemauan Artny.

Iya. Ini adalah rencana Artny, ia bilang jika tidak mengikuti rencana ini, maka hubungan mereka bisa saja berakhir, dan Mew juga tidak mau itu.

"Kana, lu kenapa semarah ini sama Om Mew?" Win bertanya, karena menurut dia aneh seorang anak membenci ayahnya sendiri hanya karena pernikahan ayahnya.

Maksudnya win.... Kan nga salah memulai lembaran baru, kecuali... Ada hal lain yang membuat Kana marah...

"Hm..." Jawab Kana singkat. Sejak ia menginap disini sikap nya berubah, yang biasanya tersenyum dan selalu mengoceh tentang kehebatan Mew, tapi sekarang tidak lagi.

By the way mereka sedang tidak di apartemen Win, Kana dan Win sedang berada di super market untuk membeli beberapa cemilan

"Kana?"

Kana berbalik melihat orang yang memangil namanya, ternyata yang memangil nya Artny.

"Kana ini benar kanu kan? Sayang, mommy mohon jenguk daddy mu ya?? " Katanya.

Kana terkekeh mendengar pangilan 'mommy' padahal Kana belum menyetujui Artny sebagai mommy nya.

"Kana, daddy mu sakit karena kamu nga ada disana, kumohon pulang ya?"

"Ck, kenapa nga kau saja yang merawat nya? Calon istri nya kan?"

Saat Kana ingin mengundurkan diri Artny memegang tangan Kana, "seenggaknya jenguk saja ya? "

"Ayolah meng, masa lu jadi sekejam ini terhadap daddy lu?" Timpal Win.

Kana mengusak rambutnya, disatu sisi ia masih marah sama Mew, tapi disisi lain....  Ia sangat mengkhawatirkan Mew.

"Baiklah, aku akan menemuinya"