Story 1
***Kecewa. Itulah yang Jeongin rasakan pada dirinya sekarang. Kesalahan yang dia buat saat tampil di Kingdom tadi benar-benar membuatnya frustasi. Jeongin tidak akan keberatan jika ini hanya sekedar music show. Tapi ini adalah kompetisi. Kesalahan yang dia buat bisa saja berimbas pada penilaian grup dan Jeongin benar-benar takut akan hal itu. Bahkan ketika proses rekaman selesai dan semua anggota Stray Kids turun dari panggung, dadanya semakin terasa sesak hingga air mata mulai membendung di pelupuknya. Baik Bangchan maupun member yang lain sadar bahwa si bungsu sedang dalam kondisi yang tertekan meskipun dia tampak sekuat tenaga menahan air matanya agar tidak mengalir.
"Gwaenchana?" tanya Seungmin saat menghampiri anggota termuda Stray Kids tersebut.
"Ne," jawab Jeongin singkat.
Namun dari nada suaranya, Seungmin tahu betul bahwa si bungsu sedang tidak baik-baik saja. Apalagi saat Jeongin terburu-buru meninggalkan anggota lain setelah microphone miliknya sudah dilepas. Seungmin berniat menyusulnya namun sebuah tepukan mendarat pelan di bahunya, "aku akan bicara dengannya," ucap Bangchan kemudian dengan cepat mengikuti langkah Jeongin.Ruang tunggu Stray Kids masih sepi saat Bangchan sampai di sana. Namun, dia dengan jelas bisa melihat sosok Jeongin yang berdiri di pojok ruangan dengan suara isakan kecil dan bahu yang bergetar. Tanpa banyak berkata Bangchan segera menghampiri dan mengusap punggung yang lebih muda.
"Hyung, maaf aku mengacaukannya," ucap Jeongin lirih.
"No dear, you did good. Memangnya bagian mana yang salah?" tanya Bangchan karena merasa penampilan mereka baik-baik saja.
"Aku merasa tidak bisa menunjukkan kemampuan terbaikku," jawab Jeongin yang masih terisak.
"Aniya, it's okay man," sahut sang leader kemudian membawa si bungsu ke dalam pelukan, "kenapa kamu jadi semakin besar, hm? Aku jadi susah memelukmu," canda Bangchan.Jeongin mencoba tersenyum meskipun yang lebih tua dengan jelas mendengar isakan si bungsu yang semakin keras.
"Anggap saja ini proses agar kamu bisa lebih baik lagi. Selanjutnya kamu pasti bisa!" hibur Bangchan lagi.
"Ne," sahut Jeongin yang mencoba menyembunyikan wajahnya di bahu yang lebih tua.
"Dengar, ini rahasia. Hyung sebenarnya juga melakukan kesalahan tadi," bisik Bangchan.
Terdengar seperti sebuah kebohongan, tapi hal tersebut sukses membuat Jeongin tertawa di balik isak tangisnya.Bangchan melepas pelukannya kemudian mengambil selembar tisu di meja dan membersihkan air mata si bungsu dengan telaten. Sang leader tahu pasti kalau maknae mereka bukan tipe yang mudah menangis. Jadi, saat melihat Jeongin meluapkan kesedihannya seperti ini, membuat Bangchan ikut bersedih sekaligus gemas dengannya.
"Pulang nanti mau makan apa? Hyung yang traktir," tanya Bangchan sembari memperbaiki poni Jeongin yang sedikit berantakan.
"Tiba-tiba aku ingin makan tteokpokki pedas," jawab si bungsu.
"Hmm...," Bangchan merengut ragu karena jujur dia bukan pecinta makanan pedas.
"Hyuuung?" rajuk Jeongin dengan tatapan polosnya.
"Okay, okay. Aku tidak akan bisa menolak kalau kau menatapku seperti itu," sahut Bangchan kemudian mengusap kepala Jeongin dan mengajaknya keluar untuk menyusul member yang lain.***
END
KAMU SEDANG MEMBACA
Kingdom Shortfic
FanfictionHanya segelintir moment member Stray Kids selama syuting Kingdom dengan dibumbui beberapa adegan bromance.