Malam itu

6 1 0
                                    

Hujan deras mengguyur wilayah itu..
Malam yang amat dingin, rasanya ingin tidur dengan selimut yang hangat, namun kecewa datang dalam keadaan tidak tepat.

Anggi berjalan dibawah derasnya hujan
Entah apa yang ia pikirkan
Entah kemana ia harus pergi
Rasa kecewa, sedih, marah, semuanya menyatu padu.

"aaaa.. "
Suara teriakan terdengar dekat jembatan, samar samar karna di iringi dengan hujan deras, tanpa pikir panjang anggi langsung lari ke daerah jembatan itu karna ia tak punya tujuan lagi.

hkkhikhuk
Suara tangisan seorang perempuan dengan basah kuyup yang mencoba untuk melompat ke bawah jembatan itu.

"Astagfirullah halazim! "
Anggi langsung lari dan menarik badan perempuan itu.

Brugg!!
"Aduhhhh sakit tolol! "
Perempuan itu berbicara.

"Sini ikut sama aku! "
Anggi menarik tangan perempuan itu dan meneduh didekat warung daerah itu.

"Buu.. Teh manis anget 2 ya bu".

"Iya siap neng!"

"Heh!! Ngapain tadi narik gw, sakit tau, gw gamau lagi hidup pedahal! "
Ucap perempuan itu dengan mata lebab.

"Lah ditarik aja udah sakit, apalagi jatuh kebawah, sakit banget tau! "
Anggi menahan untuk tidak emosi, abisnya ni orang mana si, dari setelannya aja kayak kaum elite, udah syukur syukur ditolongin melah di marah marahin.

"Bodo amat suka suka gw lah, lo siapa si, so kenal banget"
Muka perempuan itu memerah.

"Neng ini teh nya, sok bisi mau ditambah gorengan nih, masih anget" Ucap Ibu warungnya.

"Ouh iya makasih banyak bu"ucap Anggi.

Lalu Anggi menatap perempuan itu lagi, lalu Anggi menghela napas.

Bismillah, aku harus hadapi orang ini dengan sabar dan senyuman.
"Maaf mbak! Sebelumnya kenalkan saya, saya Anggi, anak dikampung pamas, saya gak bermaksud so kenal tapi saya cuman mau nolongin mbak dari dosa besar, bunuh diri itu dosa besar loh mbak"
Wess.. Mantap kan aku?.

"JANGAN PANGGIL GW MBAK!! masih muda gw nih,"

Ni orang serem amet dah, cantik cantik tapi minus kelakuannya.

"Yaudah nama mbak siapa? Mau di panggil apa? "

"Gw almyra prata guffa, panggil gw myra! "

Sumpah ni orang songong banget.

Anggi menghela napas.
"Oh! Yaudah mbak myra, orang mana si sombong amat? "

Bruggh!!
Menepuk meja dengan kedua tangan sambil berdiri.
"Kurang ajar!! Jangan panggil gw mbak, gw masih kelas 10 SMA tau!"

Wah wah wah ternyata kita satu angkatan, sama² kelas 10 SMA.

"Ah iya maaf myra! Jangan di pukul dong mejanya kesian hehe"

Myra terlihat sinis.

"Ahh iya myra ayo silahkan di minum teh nya, biar aga tenangan"
Anggi menawarkan minuman yang telah di pesennya.

Myra pun duduk kembali dan menggenggam gelas tehnya.

"Bu! Ada sedotan gak? "

"Ouh ada neng, bentar"

"Lahh buat apa myr?" Anggi kebingungan.

"Buat colok matamu itu tu! Ya buat minum lah.. " Jawab Myra sinis.

"La"

"Ini neng sedotannya" Ibu warung memotong pembicaraan Anggi.

"Iyabu"

Myra mengambil sedotannya lalu menggunakan nya untuk minum.

Sruppp!
"Ahhh.. Enak juga ya"

Seperti nya Myra menikmati teh nya, Anggi pun diam, takut ganggu.

Myra menatap Anggi yang sedang memakan gorengan, sambil menelan ludahnya sendiri berkali kali.

"Ha? "
Heheheh pasti dia laper nihh, so so an gangambil pasti gengsi makan gorengan.

"Nih ambil kalo mau, gausah malu² , kalo lapar gausah di tahan tahan gtu napa".

Myra menggaruk² kepalanya dan melingak linguk, akhirnya Myra mengambil satu gorengan dan memakannya.

Anggi menatap Myra sambil tersenyum, lucu aja sama tingkah lakunya yang so so an gengsi.

"Hahaha apaan sih liatin, jadi malu tau"
Myra kepedean sambil tertawa.

"Hahahah iya iya " Jawab Anggi sambil membuang pandangan ke arah langit yang sedang hujan.

Seru gak? Seru dong
Lanjut kuy bacanya:)

a series of gripsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang