tidur atau jalan?

0 0 0
                                    

"Neng ibu mau tutup, ini udah jam 11 malem, lebih baik kalian pulang".

"Ngak!!ngak!! Buk! Say"

"Ahh! Iya bu ini uangnya.. makasih banyak buk, maaf uangnya basah"
Anggi memotong pembicaraan almyra.

"Iya neng gapapa, hati hati ya neng"
Ibu warung menitipkan pesan.

"Iya bu, ayok pulang, udah ga hujan nihh"
Anggi menarik tangan almyra.

Akhirnya mereka berjalan, menjauhi warung itu, seolah olah akan pulang, tapi entahlah.

"Gw ikut ke rumah lo dulu ya, gw lagi gamau pulang, sebel ketemu nyokap gw"
Myra cemberut.

"Maaf kayanya gabisa deh, gw juga lagi ada masalah dirumah"
Jawab anggi pelan.

Degh!
Jantung myra rasanya berdenyut lebih kencang, seperti ikut merasakan.

Myra menatap wajah anggi , mata anggi berkaca kaca.

"Eh punya masalah keluarga juga ya, sorry ya gw gatau"

"Gapapa".

Mereka terus berjalan, dengan ditemani suara suara dimalam hari, udara dingin menyelimuti tubuh mereka.

"Jadi.. Hari ini kita mau tidur dimana? "
Tanya Myra.

"Jalan jalan aja yuk? "

"Emm bolehh" Jawab Myra semangat.

"Hah!!? Yakin mau? "
Tanya anggi kaget.

"Iyaa dong" Jawab Myra sambil tersenyum lebar.

Hmm okay!! Kita lihat sekuat apa dia ga tidur, hahaha.
Anggi melah nantangin Myra dalam hati, ya kali aja orang elite tahan ngantuk.

.
.
.
Pukul 02.00.

Brugg! Myra terduduk di aspal.
"Capekkkk"

Brugg! Anggi pun duduk.
"Lemessss"

Anggi menatap Myra, Myra pun menatap anggi.

.
.
HAHAHAHHAHAhahahhHahahhHahahh.
Mereka tertawa berbahak².

"KITA LAPARRR!!! " Mereka berteriak.



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 06, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

a series of gripsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang