Di sebuah hutan belantara, seorang laki-laki bernama Arata tengah berlatih ilmu pedang sekaligus pernapasan. Ia berlatih seorang diri disana, walaupun begitu ia bisa disebut sebagai si jenius pendekar pedang. Pasalnya hanya dengan membaca sejarah teknik pernapasan dan cara memilikinya, ia mampu berlatih sekaligus menciptakan sebuah pernapasan sendiri yakni pernapasan kegelapan. Pernapasan ini didasari oleh amarah, dendam terhadap muzan.
Sekarang saatnya bagi Arata untuk mengikuti ujian seleksi akhir kisatsutai. Disana ia melihat banyak sekali partisipan. Ia berinisiatif untuk menyapa para partisipan yang kelihatannya agak tegang.
Saat sedang menyapa ia di maki oleh salah seorang partisipan dengan mengatakan bahwa Arata adalah orang aneh yang terlalu menyepelekan ujian akhir hingga hendak memukul Arata. Arata dengan mudah menghindari pukulan tersebut.
"Kau tau? Aku tak menyepelekan ujian ini. Aku yakin sebagian orang yang datang di ujian ini didasari oleh dendam terhadap iblis"
Ujar arata sambil tersenyum lebar. Namun, senyum tersebut seolah olah bukan ditujukan untuk menenangkan keadaan, malahan seperti mengintimidasi.
Ujian dimulai. Para partisipan berpencar ke segala penjuru hutan. Oh ya, ngomong-ngomong syarat untuk lolos ujian adalah bertahan selama 7 hari. Back to the story, arata menuju ke arah timur. Ia melesat dengan cepat untuk membunuh iblis bak orang yg tengah kelaparan.
Yami no kokyu : San No kata (Kurayami sensā)
Arata menggunakan salah satu jurus kegelapan yakni kuda-kuda ke 3, Sensor kegelapan. Jurus ke 3 ini digunakan khusus untuk mendeteksi iblis dengan merasakan hawa kegelapan yang dimiliki mereka.
Banyak iblis berkumpul di dekat arah menuju tenggara. Arata lalu melesat menuju kesana. Sesampainya disana, arata melihat iblis iblis tengah melahap salah seorang partisipan dari ujian akhir.
"INILAH YANG KUBENCI DARI KALIAN. MENJIJIKAN, KOTOR, TAK BERADAB. KALIAN PANTAS UNTUK DITEBAS!! "
Arata bertingkah seperti kehilangan akal dan menebas setiap iblis yang ada disana. Tak memberi waktu untuk para iblis melawan balik, Arata telah menghabisi mereka semua dalam sekejap.
"Cih... Bahkan kalian tak pantas ditebas menggunakan pernapasan kegelapanku"
Tampaknya Arata telah tenang dan kembali ke pribadi biasanya. Arata lalu kembali menggunakan kuda-kuda ke 3 dan menemukan satu iblis tak jauh darinya. Namun, hawa iblis itu berbeda dengan iblis yang telah Arata bunuh. Iblis ini seperti telah membunuh banyak manusia, mungkin sekitar 20-30. Tak berpikir panjang, arata lalu melesat ke tempat iblis itu berada.
Sesampainya disana, ia tak langsung bertarung melawan iblis itu. Melainkan ia berhenti. Alasan ia berhenti yakni ia melihat seorang partisipan, tampaknya pengguna pernapasan air.
Pengguna pernapasan air itu tampak berhasil membunuh iblis tersebut. Arata yang hendak pergi dari tempat itu karena telah melihat iblis telah dibasmi dicegat oleh pengguna pernapasan air tersebut.
"A-ano, apakah kau baik-baik saja?"
"Aku baik-baik saja, hahahaha... Terima kasih karena telah menghawatirkanku"
"Ah.. Tidak masalah. Ngomong-ngomong, aku Kamado Tanjiro. Kalau kau?"
"Aku Arata"
"Oh begitu. Salam kenal, Arata-san"
"Salam kenal juga, Tanjiro-san. Oh ya, percakapan ini kita lanjutkan setelah ujian selesai ya. Ingat, kau harus bertahan ya sampai hari ke 7. Sampai jumpa..!!!"
Arata kemudian meninggalkan tanjiro yang belum sempat mengucapkan salam perpisahan
Tanjiro pov
Kukira Arata adalah orang yang dingin karena aku mencium bau kemarahan yang sangat kuat pada dirinya sesaat sebelum iblis yang kulawan mati. Ternyata dia adalah orang yang ramah. Bau kemarahannya pun seketika menghilang. Ahh... Ternyata ada juga orang yang seperti itu.
Tanjiro pov end
KAMU SEDANG MEMBACA
Yami No Kisatsutai
ActionSeorang laki-laki bernama Arata memiliki dendam kepada Muzan beserta para iblis karena telah membantai keluarganya. Sehingga saat ia bertemu mereka, emosinya menjadi tak terkendali. Namun, dibalik semua itu. Arata tetap menjadi pribadi ramah kepada...