Iblis

14 1 0
                                    

7 Hari telah terlalui. Arata berhasil bertahan dan akan menuju ke tempat dimana awal ujian dimulai. Disana ia melihat hanya 4 orang yang selamat termasuk tanjiro. Jika ditambah dirinya menjadi 5 orang.

"Heiii... Tanjiro-san. Senang melihatmu baik-baik saja"

"Wahh.. Arata-san. Aku juga. Syukurlah kau berhasil bertahan"

"Hahahaha... Iblis disini bukan tandinganku"

Arata dan tanjiro bercakap-cakap sampai salah seorang calon kisatsutai disana berbicara.

"T-tamatlah sudah riwayatku. Memang aku berhasil selamat, tapi kedepannya aku pasti dimakan oleh iblis"

Arata menoleh ke arah orang yang berbicara itu. Tampak dia memiliki rambut dan pakaian serba kuning. Arata menghampiri orang tersebut.

"Ano... Kau baik-baik saja?"

Orang itu menoleh

"Ha??"

"Aku tanya, apakah kau baik-baik saja?

"HAHH?!!!! JELAS-JELAS AKU TIDAK BAIK-BAIK SAJA. AKU BELUM MENIKAH DAN AKAN DIMAKAN OLEH IBLIS?! TIDAKK!!!!"

Arata kaget melihat tingkah orang ini. Ia baru tau bahwa ada orang yang tingkat lebay nya seperti ini. Tiba-tiba, sepasang anak kembar? Mungkin. Mereka berdiri di depan para calon kisatsutai. Arata yang menyadari hal itu kembali ke barisannya.

Sepasang anak kembar itu kemudian menjelaskan tentang peringkat kisatsutai mulai dari yang terendah sampai yanh tertinggi. Di tengah-tengah penjelasan, seorang calon kisatsutai membuat keributan dan menarik rambut dari salah seorang anak kembar. Tanjiro melihat hal itu. Ia pergi ke hadapan calon kisatsutai yang membuat keributan dan menyuruh dia untuk tetap tenang.

Setelah ujian akhir selesai, para kisatsutai dipersilahkan untuk kembali ke tempat tinggal masing-masing.

"Ano, arata-san. Aku ingin mengajakmu ke tempat tinggal ku. Apakah kau mau?"

Tanjiro tiba-tiba mengajak arata untuk ke tempat tinggalnya.

"Hm? Boleh. Aku juga bosan tinggal di rumah sendirian"

"Baiklah"

Skip di tempat tinggal Tanjiro

Seorang pria yg tampak tengah menyapu halaman rumahnya tiba-tiba berlari ke arah tanjiro memeluknya. Arata berpikir mungkin ini adalah pertemuan yang mengharukan.

"Urokodaki-san, perkenalkan. Ini temanku di ujian akhir, Namanya Arata"

Arata reflek menundukkan kepalanya sebagai tanda hormat. Pria yang bernama urokodaki itu juga membalas sikap Arata.

"Perkenalkan, namaku Urokodaki Sakonji."

" Aku Arata"

"Oh ya Arata-san. Aku ingin menunjukkan sesuatu padamu."

"Apa itu, tanjiro-san?"

Tiba-tiba urokodaki membisikkan sesuatu kepada Tanjiro

"Tidak apa-apa urokodaki-san. Arata-san itu orang baik. Baiklah, silahkan masuk, Arata-san"

Arata, Tanjiro, dan urokodaki masuk ke dalam rumah. Disana Arata mulai merasa gelisah. Ia merasa seperti tengah berada di dekat iblis. Dan benar saja, disana Arata melihat sebuah iblis. Reflek Arata hendak meraih katana nya untuk menebas iblis tersebut namun ditahan oleh urokodaki.

"Hah... Tenanglah, nak. Kami punya penjelasan tentang hal ini."

Arata yang masih memiliki pikiran dingin mencoba untuk tenang. Lalu tanjiro menjelaskan bahwa adiknya yang bernama Nezuko menjadi iblis karena diubah oleh muzan. Namun, Nezuko tak pernah memakan manusia. Urokodaki juga menambahkan bahwa sebagai ganti regenerasi, nezuko akan tidur dalam waktu yang lama.

Arata yang telah memahami situasi tersebut sekarang menjadi tenang kembali. Bahkan ia menjadi akrab kepada orang-orang yang ada di rumah tersebut

"Ngomong-ngomong, pernapasan apa yang kau miliki nak?

Urokodaki bertanya

"Aku memiliki pernapasan sendiri. Pernapasan ini aku ciptakan atas dendam ku kepada muzan dan para iblis. Nama pernapasan ini pernapasan Kegelapan/Yami no Kokyu"

Urokodaki dan tanjiro yg mendengar itu terkejut. Menurut tanjiro, pantas saja saat pertama kali bertemu arata ia merasakan amarah yang kuat darinya.

"Wah, tidak kusangka seorang anak muda sepertimu berhasil menciptakan pernapasan sendiri."

"Hahaha... Itu tidak seberapa. Oh ya urokodaki-san. Saat kau menahanku, tampaknya kuda-kuda mu sangat terlatih. Apakah kau seorang mantan hashira?"

" yahh.. Itu sudah lama sekali"

"Woahh.. Hebat urokodaki-san. Jadi selama ini aku dilatih oleh mantan pilar"

"Hahaha... Pantas saja saat aku melihat pernapasan airmu seperti sudah lumayan terlatih"

"Itu belum seberapa darimu, arata-san"

Mereka bertiga terus mengobrol sampai tengah malam. Arata hendak pulang karena sudah larut. Ia kemudian pamit kepada urokodaki dan tanjiro.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 01, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Yami No KisatsutaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang