[Brokenhearted] •Haruhwan

Blue.

Sejak fitnahan wanita itu,kini Haruto semakin terpuruk.Jika orang-orang benar benar mengenalnya.Maka mereka akan terkejut mendengar hal ini.

"Dengar dengar dia memiliki kekayaan dikarenakan dia bersengkokol dengan mafia zendku"

"mafia yang palint menyeramkam dan suka mencuri itu ya ? "

"sudah kuduga."

Haruto lelah,haruto capek.Usaha untuk berbuat baik,lembut ke semua orang seperti sia-sia saat kini.ia lebih memilih mengurung diri di kamar.

****

Junghwan mau pergi ke minimarket,mau beli kebutuhan dia selama sebulan di kostnya.Junghwan memakai mantelnya karna sekarang musim dingin.

"Huh,dingin sekali"ucap Junghwan,disela sela senandungnya menuju minimarket.

Junghwan melihat sesuatu yang aneh,

"tunggu,kenapa pemuda itu menaikki pagar jembatan ? "

1 menit....2 menit...

"HEI TUNGGU !!! " Junghwan berlari dan memeluknya dari belakang.Bermaksud agar pemuda itu berhenti melakukan kegiatannua.

"Kau,kenapa kamu mau lompat dari jembatan ? "

Haruto diam,tatapannya kosong.

"Halo ? Kau kenapa ? "akhirnya junghwan memutuskan untuk mengajaknya duduk.

"Aku hanya ingin mati.Aku lelah,daripada aku hidup diatas fitnah orang lain.Sudah kucoba agar mereka percaya kepadaku,tapi sia sia.aku gagal"Haruto tiba tiba ngomong,lalu menangis.

"Hey hey,tenang dulu ok.Nangis aja gapapa,aku tungguin disini"

Haruto tambah nangis,Junghwan mendekatkan badanya ke Haruto.Lalu memeluknya.

"Kau tahu,bunuh diri itu sesuatu yang 'menipu" sesaat"

Haruto sempat terdiam,"maksudmu ? "

"Ya,memang kelihatannya enak.Terlihat seperti jika semua masalah akan cepat selesai.Tapi,kenyataannya tidak.Kau tidak tahu masalahmu mungkin akan berpindah pada keluargamu dll"

"kuncinya adalah kau harus kuat,kalau tidak.Ya pilihann lainnya kau.mundur lalu maju"

Haruto terdiam.Masih terisak.

"Tapi,tapi merrka tidak percaya aku"

"kau tidak mengganggap orang disekitarmu yang sudah percaya apdamu ? Kamu lebih peduli dengan perkataan orang lain ? "

"Benar juga"

"kamu,kalaupun didunia ini gak ada yang peduli sama kamu.Berarti semestanya sendiri yang peduli sama kamu.Kamu dikasih udara,kamu bebas nangis tanpa ada yg marahin.Kamu bisa nulis keluh kesah kamu lewat buku,berbicara pada langit-"

"kau pernah begitu ? "

"ya,sering" Junghwan tersenyum ke arah langit

"Terdengar sedikit aneh dan tidak masuk akal.Tapi,jika kau benar-benar butuh,langit bersedia.Kau seperti berbicara srndiri namun disitu ada ketenangan ,seolah-olah langit berkata 'bertahanlah demi langitku yang selalu membiru cerah,kau aman bersamaku.' "

Haruto terkekeh,"Begitu ya ? "

"kau ini,coba saja kalau tidak percaya"

Junghwan mencubit lembut Haruto

Haruto pun akhirnya tersenyum dan tertawa setelah sekian lamanya.

Pertemuan itu,siapa sangka jika bisa membuat satu insan dan satu insan lainnya memikat sebuah janji.

Tepat di hari Rabu,So Junghwan telah resmi menjadi milik Watanabe Haruto.

" Kau,aku,langit.Menjadi tempatku tersenyum dan pulang"

-Watanabe Junghwan