Seorang gadis berusia 19 tahun mengetuk-ngetuk jari telunjuknya di atas jendela mobil yang terbuka dengan pandangannya yang terus menatap kosong ke arah depan. Gadis tersebut merasakan terpaan angin malam yang menusuk masuk ke kulitnya.
"Gimana?" Tanya seorang gadis yang berada di sebelahnya.
Gadis tersebut menoleh ke kanan, sekilas ia menarik nafas dalam. "Duh. Gua ragu nih, Mel" jawabnya.
"Harus berapa kali sih gua ngeyakinin lo" balas Amel seraya menyandarkan punggungnya di kursi mobil.
Saat ini Carissa dan Amel berada di depan sebuah club ternama di ibukota. Sebenarnya Carissa dengan sangat terpaksa berada di tempat ini, namun Amel memaksanya agar Carissa mau menuruti kemauannya.
Raut wajah Carissa masih saja terlihat muram, setelah dua Minggu yang lalu ia memergoki kekasihnya berselingkuh, karena itulah Amel memaksa Carissa untuk pergi ke club ini. Amel berniat memperkenalkan Carissa dengan para sugar Daddy yang biasa ia temui di club ini, bahkan ia telah mengenal para sugar Daddy tersebut dengan sangat baik. Bukan ingin menjerumuskan Carissa, ia hanya ingin mengenalkan Carissa dengan dunia baru.
Amel sudah sangat berpengalaman jika membahas tentang sugar Daddy. Sedangkan Carissa, ini kali pertama ia berada di kalangan seperti ini.
"Coba aja dulu. Ada gua, tenang aja" ucap Amel, lalu ia membuka pintu mobil dan menarik Carissa agar keluar.
Perlahan, Carissa berjalan masuk ke dalam club, dengan Amel yang menggandengnya berjalan. Rasa canggung menyelimuti diri Carissa, ia dapat melihat banyak para pria yang usianya sangat jauh di atasnya. Carissa terus mengikuti langkah Amel hingga ia tiba di dekat salah satu pria yang ada di club ini.
"Hai om" sapa Amel kepada pria tersebut.
"Hey baby" balas pria tersebut seraya mencium pipi kanan Amel.
Carissa menatap keduanya bergantian, lalu pandangannya turun ke pinggang Amel yang di peluk erat oleh pria tersebut, Carissa sedikit terkejut melihat tidak ada penolakan dari Amel, bahkan sepertinya Amel sangat menyukai hal itu.
"Oh ya, om. Amel bawa temen nih" ucap Amel seraya melirik Carissa yang ada di sebelahnya.
"Oh, hai sayang" sapa pria tersebut kepada Carissa dengan tatapan nakalnya, lalu mengulurkan tangannya kepada Carissa.
Carissa tersenyum kaku menanggapi sapaan pria tersebut, lalu menjabat tangannya dengan sedikit ragu. "Carissa om"
"Erland" balas pria tersebut seraya mengelus punggung tangan Carissa, dengan cepat Carissa menarik tangannya.
"Hey, bukannya kita disini untuk bersenang-senang" ucap Erland, Amel mengangguk menanggapi perkataan Erland dan tersenyum nakal menatap pria tersebut.
Carissa tersenyum kaku menanggapi, lalu mengedarkan pandangannya ke sekeliling. Ia dapat melihat tidak ada batas antara laki-laki dan wanita di club ini.
"Kayaknya kamu butuh temen" ucap Erland kepada Carissa.
Mendengar hal tersebut, Amel membisikkan sesuatu ke telinga Erland. Erland tersenyum manis menanggapi, lalu menatap seseorang yang berjalan ke arahnya.
"Lihat, itu namanya John" Carissa mengikuti arah pandang Erland, ia dapat melihat seorang pria berjalan mendekatinya.
"Wah, ada anak baru nih?" Ucap John menatap Carissa dengan tatapan nakal.
"Iya, ini buat lo" balas Erland dengan senyum tipisnya.
"Uhh" John menatap setiap inci lekuk tubuh Carissa, hal itu membuat Carissa sedikit risih.