˓ ִ𓏲ָ ໋᳝݊ Tiga|Kakek ?

25 6 0
                                    

Yuuji pov

Sebelum pergi ke rumah sakit, aku pergi membeli bunga dulu, sehabis membeli bunga, aku langsung berjalan kaki ke rumah sakit untuk menemui kakekku.

Akhirnya aku sampai di rumah sakit, aku berjalan ke arah kamar kakekku, setelah berada di depan pintu aku pun langsung masuk ke kamar rumah sakit tersebut.

"Sudah ku bilang jangan ke sini! Jangan membelikanku bunga setiap saat!" omel kakek

"Bawel terus deh, lagian ini bukan untuk kakek, tapi untuk perawat."

"Justru itu lebih parah, dasar bodoh! Oh ya, bagaimana dengan ekskul mu ? Jangan kesini tapi urus ekskul mu!"

"Berisik banget, kegiatan ekskul ku selesai pukul lima. Kalau lagi ga senggang aku juga ngga bakal mampir kesini."

"Yosh, kalau begitu, mumpung kamu lagi senggang, dengarkanlah cerita ku"

"Aku tak tertarik"

"Dengarkan aku baik-baik ya. Ada hal terakhir yang ingin aku sampaikan padamu. Ini mengenai orang tua mu."

"Dibilangin aku ga tertarik. Kakek, bisa berhenti cari muka sebelum mati?"

"Pria itu ingin mati dengan keren, tahu! Yang peka dong, cucu sialan!"

"Jangan marah terus dong. Cukup jadi dirimu yang seperti biasa saja."

"Terserah mu saja"

keheningan melanda kedua orang tersebut, walaupun keheningan tersebut hanya bertahan sebentar.

"Yuuji. Kamu itu kuat, jadi bantulah orang-orang. Meski orang terdekatmu saja. Selagi bisa kamu bantu, bantulah mereka. Merasa bimbang pun tak masalah, yang penting jangan mengharapkan terima kasih. Pokoknya, meskipun hanya sendirian, bantulah orang-orang. Jadi, kamu akan mati dikelilingi banyak orang. Jangan sampai kamu menjadi sepertiku."

Yuuji yang sedari tadi melihat ke kakeknya pun memanggil kakeknya, namun tak ada respon.

"Kakek?" Ucapku memanggil kakek

Mengetahui bahwa kakeknya sudah tidak bernyawa lagi, yuuji langsung menghubungi perawat rumah sakit tersebut

"Iya, ada yang bisa dibantu?" Tanya perawat yang menjawab panggilan dari ku.

"Halo? Itadori-san?" Panggil perawat tersebut

Yuuji, sang penelepon sedang menahan tangis

"Halo?" Panggil perawat tersebut sekali lagi

Dengan suara yang bergetar yuuji menjawab

"Kakekku.. sudah meninggal."

Beberapa saat setelahnya, para perawat pun datang untuk membawa jenazah dari kakekku. Setelah perawat tersebut membawa jenazah tersebut,aku pun membereskan kamar tempat dimana kakeknya tinggal, memasukkan semua nya ke dalam tas, lalu langsung pergi ke tempat administrasi.

Aku menyerahkan kertas yang telah ia tulis tersebut kepada petugas administrasi,

"Dengan begini, kamu sudah mengisi semia dokumen yang diperlukan." Ucap petugas tersebut

"Baik, terima kasih atas bantuannya."

"Kamu benar tidak apa-apa?"

"Benar juga, sih.. baru kali ini aku mengalami hal sulit seperti ini, jadi aku masih sulit menerimanya. Tapi, kalau aku terus-terusan bersedih, kakek pasti akan marah. Aku akan tertawa saja saat kremasi nya nanti"

"Ngomongnya jangan begitu dong."

End of yuuji pov

Tiba² ada yang memanggil yuuji,

"Kamu itadori yuuji, kan?" Ucap seorang laki-laki berseragam sma jujutsu

"Aku membasmi roh dari sma jujutsu. Ada hal yang ingin ku bicarakan. Sekarang ini juga."

"Ano, aku sedang berduka, loh."

"Maaf, tapi tak ada waktu lagi. Pusaka terkutuk yang kau bawa itu adalah benda berbahaya. Serahkan padaku sekarang juga."

"Pusaka terkutuk?"

"Ini bendanya." Ucap (name) yang entah dari kapan sudah ada di sana.

"Ah, iya, aku sempat memungutnya. Aku tak keberatan, sih. Tapi senior ekskul ku menyukai benda itu. Memangnya apa bahayanya?" Tanya yuuji polos

"Di jepang, setiap tahunnya lebih dari 10 ribu orang mati dan menghilang tanpa penjelasan. Sebagian besar itu penyebabnya adalah kutukan" jelas (name)

"Kutukan?"

"Mau kau percaya atau tidak, aku tak peduli. Masih ada lanjutannya, kebencian berkumpul dalam jumlah besar ditempat seperti sekolah dan rumah sakit. Rasa sakit, penyesalan, dan hinaan.. emosi negatif manusia akan menjadi sumber kutukan. Karena itulah banyak sekolah yang dipasangi jimat yang juga terbuat dari kutukan. Yang kau bawa itu juga termasuk pusaka terkutuk." Jelas megumi

"Bukankah jimat itu justru menangkapnya?"

"Dengarkan fushiguro sampai selesai dulu, yuuji." Ucap (name) dengan nada yang agak lembut

"Pusaka terkutuk yang lebih kuat akan menangkal pusaka terkutuk lainnya. Ibarat melawan racun dengan racun. Seiring berjalannya waktu, segelnya akan melemah. Lalu mengundang dan memberi makan kutukan lain. Yang kau bawa itu adalah pusaka terkutuk tingkat tinggi! Serahkan pada kami sebelum ada korban berjatuhan."

"Yah, aku sendiri tidak keberatan, kok. Jelaskan pada seniorku ya!" Ucap yuuji sambil melempar barang tersebut dan langsung ditangkap oleh megumi.

"Kosong?jadi kita berdua hanya mengejar kotak kosong dengan sisa-sisa energi nya saja, ya?" Tanya (name)

Saat yuuji ingin berjalan pergi, megumi langsung memegang pundak yuuji dan bertanya,

"Isinya mana?" Tanya megumi dengan nada yang panik

"Sudah ku bilang, seniorku yang mengambilnya-"

"Dimana mereka?"

"Oh iya, malam ini mereka ingin bermalam di sekolah dan melepas segelnya."

Setelah mengucapkan kalimat tersebut yuuji pun tersadar akan sesuatu.

"Eh? Mungkinkah itu berbahaya?"

"Bukan hanya berbahaya, mereka bisa mati!" Ucap megumi

.
.
.
.
.
.
Tbc
.
.
.
.
.

Gomen, author lupa up 3 minggu ini gara-gara tugas author numpuk hehe...
Awalnya sih mau munculin sukuna di chapter ini, tapi tunda dulu deh, di chapter depan aja.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 12, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

.ᨒ Moonlight [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang