Eta selalu ketergantungan kepada Rio, mungkin baginya sudah biasa melihat Eta ketergantungan kepadanya. Rio selalu memaklumi itu semua, baginya itu tidak masalah karena dia sangat senang melihat Eta seperti ini kepadanya, Rio takut semisalnya kalau Eta sudah tidak ketergantungan lagi.
Karena itu bencana bagi Rio, apakah dia sudah tidak butuh Rio? Tapi Rio selalu berfikir di kepalanya apakah dia sangat penting untuk Eta atau tidak? Kalau saja tidak Rio bisa menjadi mengila pada saat itu.
" Ta ". ucapnya
" Iya, kenapa Rio? ". ucap Eta
" Apa lu ga butuh gua lagi? ". ucapnya yang sambil menatap Eta
" Sejujurnya gua masi butuh lu yo ". ucap Rio sambil menatapnya.
" Gua cuman takut kalau lu udah ga butuh gua lagi ". lirih Rio
" Udah Rio, tidak usah berfikiran seperti itu ". ucapnya
" Tetapi ini yang selalu gua mikir, apa nantinya lu tidak bakalan butuh gua sampai kapanpun? ". tatapan nya pun semakin mendalam
Ya, ini yang paling di takuti Rio kalau semisalnya Eta nantinya sudah tidak butuh Rio, karena baginya itu sangat penting sekali. Dia sangat takut jika Eta menemukan orang baru dan dia lebih membutuhkan orang lain dibandingkan nya.
Rio amat sangat tahu tentang Eta, bagaimana terhadap lingkungan sekitarnya dan mungkin teman disekitarnya. Kalau bukan Rio yang memulai nya pasti dia tidak mau, Eta memang anak antisosial sekali apalagi untuk mengerjakan apapun itu selalu Rio yang melakukannya, sebegitu malasnya Eta.
Semua kebutuhan dan kepentingan pribadinya selalu Rio yang melakukannya, dia sangat enggan untuk semua itu. Ya mungkin baginya itu wajar kalau semuanya Rio yang mengurusi nya.
Tetapi menurut Rio, tidak ada kebohongan apa yang Eta lakukan untuk Rio dan sebegitu baliknya, Eta cuma bisa bersosialisasi dengan Rio. Baginya tidak begitu penting untuk mengenal yang lain, sebegitu nya Eta ketergantungan terhadapnya.
Tidak gampang untuk menggapai Eta untuk kembali padanya, harus beberapa waktu untuk dirinya kembali kepada Rio.
" Ta ". ucapnya untuk menanyakan kembali
" Eta ". ucapnya yang sudah kesal
" Hm ". dirinya berdehem
" Jangan pernah jauh dari gua, gua takut kalau nantinya lu udah tidak butuh gua ". lirih nya
" Gua takut kalo nantinya lu jadi mandiri, dan lu jadi tidak ketergantungan gua lagi ". ucapnya lagi
" Jawaban gua tetap sama kayak tadi ". ucapnya dengan kesal
Ini bukan sesekali dia bertanya tapi ini udah kedua kalinya dia menanyakan hal yang sama padahal jawaban Eta tetap sama, sebenarnya Eta sudah kesal dengan Rio memang tidak ada pertanyaan yang lain selain itu?. Untung saja Eta tidak murka, kalau memang saja murka semua akan menjadi bencana bagi Rio
Walaupun Rio selalu bikin kesal Eta, memang benar apa yang Eta kata kan. Dirinya pun memang masih membutuhkan Rio sampai kapanpun, tetapi dengan Rio yang menanyakan pertanyaan yang dari tadi itu itu saja. Itu pun membuat Eta kesal kepadanya
" Really? ". ucap antusias Rio
" Hm ". ucapnya yang masi kesal
" Jawabnya kayak orang tidak ikhlas saja ". ucap Rio
" iyee, gua masih butuh lu. Ikhlas nih gua bilang ". ucapnya yang tidak rada ikhlas
" Nah gitu kek jawabnya, hehe ". ucapanya yang sambil tertawa kecil
" iyaa Rio". ucap Eta
" Thanks ya Ta ". ucapnya sambil tersenyum
" Iya, sama-sama Yo ". ucap Eta
![](https://img.wattpad.com/cover/269502714-288-k808837.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Semesta Dengan Galaksinya [Doyoung]
Teen FictionDisini aku ingin menceritakan tentang seseorang yang sangat berpengaruh penting bagi Alvareta. Jika Lendrio menghilang semua bakalan kacau, apa yang tidak diinginkan nya semua terjadi detik itu juga. Semuanya ketergantungan Lendrio sesulit itu untuk...