chap 9

3.4K 202 7
                                    

Sehun berjalan memasuki rumah mewahnya. Dirinya terlalu lelah membalas sapaan para maid yang berlalu-lalang. Tujuan Sehun saat ini hanya kamarnya dan tidur dikasur empuknya. Menemani Luhan belanja seharian menguras tenaganya. Apalagi Sehun dipaksa untuk menemani ketempat-tempat yang paling Sehun tak suka seperti menemani Luhan di salon. Sehun sangat benci menunggu Luhan di salon. Saat Sehun melewati ruang kerja appanya tiba-tiba saja appanya memanggilnya. Sehun meruntuki ruang kerja appanya yang tidak ditutup hingga appanya bisa mengetahui kedatangannya. Sehun membungkuk sopan saat berada berhadapan dengan appanya dan duduk diseberang appanya.

“Apa rencana liburanmu kali ini?” Sehun memicingkan matanya saat appanya menanyakan perihal liburannya. Sehun mencium ada hal tersembunyi dibalik kata-kata appanya.

“Memangnya kenapa?” balas tanya Sehun.

“Aku dengar Kai mulai bekerja diperusahaan appanya untuk membantu hyungnya” ucap Tuan Oh datar.

“Lalu?”

“Aku harap kau...”

“Tidak!” tolak Sehun tegas saat tau arah pembicaraan appanya.

“Kau sudah seharusnya mengikuti jejak Kai”

“Aku tak mau. Sekeras apapun appa memaksa tapi jawabanku masih sama. Aku tidak mau bekerja diperusahaan appa selama liburan ini” ucap Sehun bersikeras. Sehun berdiri dan membungkukkan badannya lalu pergi begitu saja. Tuan Oh menghela nafasnya melihat kelakuan Sehun yang keras kepala.

Sehun pergi meniggalkan rumahnya yang baru saja dia masuki. Beberapa maid yang melihat tampak bingung saat tuan mudanya pergi tergesa-gesa setelah beberapa menit masuk. Tuan Oh melihat mobil putranya keluar rumah. Tuan Oh sudah kehabisan akal untuk membujuk Sehun untuk melanjutkan perusahaannya. Sehun merupakan putra satu-satunya dan dialah pewaris resmi dan sah semua perusahaannya.

.

.

.

.

Kai menguap lebar dan berjalan malas-malasan menuju pintu apartemennya. Dia baru saja terbangun dari tidurnya saat ada yang mengetuk kasar pintu apartemennya. Kai membuka pintu apartemennya dan terkejut melihat Sehun berdiri didepan apartemennya. Kai memberi kode Sehun untuk masuk dengan kepalanya. Sehun yang sudah lelah melangkah masuk dan langsung merebahkan disofa panjang apartemen Kai. Sehun menutup matanya menggunakan satu tangannya yang diletakkan diatas matanya. Kai mendekati Sehun dan duduk dikursi samping sofa Sehun.

“Apa yang kau lakukan malam-malam begini kemari?” tanya Kai yang masih mengantuk.

“Biarkan aku tidur disini malam ini” lirih Sehun.

“Geurae. Tidurlah. Atau kau mau tidur dikamarku?”

“Aku tidur disini saja. Jalja” ucap Sehun mengakhiri percakapan mereka. Kai mengangguk yang tidak mungkin Sehun lihat dan meninggalkan Sehun yang tertidur disofanya.

.

.

Suho dengan cerah memasuki apartemen Kai. dirinya membawa banyak belanjaan ditangannya. Hari ini dia akan menghabiskan waktu paginya bersama dongsaeng kesayangannya itu. Suho meletakkan belanjaannya didapur dan beralih menuju kamar Kai. Saat melewati ruang tengah dirinya dikejutkan dengan sesosok makhluk yang duduk di sofa.

“Ya! Nuguya?!” teriak Suho kaget.

Makhluk yang diteriaki Suho hanya menatap datar Suho dan berdiri. Makhluk itu meregangkan tubuhnya yang kaku. Suho menajamkan pandangannya dan menebak siapa makhluk yang berani-beraninya mengagetkannya dipagi hari. Keadaan apartemen Kai memang sedikit remang. Korden-korden dijendela Kai masih tertutup jadi menghalau sinar matahari yang bersinar terang diluar. Lampu yang sengaja dimatikan membuat nuansa remang semakin kental.

LAST LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang