sudah satu jam menunggu dan dia belum datang juga nomornya pun tidak dapat di hubungi. mungkin dia sibuk hingga tak sempat datang jadi lebih baik aku pulang.
namun saat ingin berdiri dari tempat duduk, aku melihat sepasang kaki yang berhenti tepat di depan ku. aku tersenyum dia masih menepati janjinya untuk menemui ku.
dia segera minta maaf dan menjelaskan kenapa terlambat datang. aku mengerti karena tidak akan mudah berkeliaran dengan mudah bagi mereka yang punya pekerjaan seperti ini. bisa disamping nya 10 menit seperti ini akan terasa lama, kami mempergunakan waktu untuk kencan yang berharga.
" bagaimana kuliah mu lancar kan "
" lancar tapi dosen seni diganti dan yang baru sangat mesum jadi aku malas"
" kau tidak boleh di dekatnya "
" sayang nya dosen itu selalu membuntuti ku kemanapun "
" aku harus memberinya sedikit pelajaran "
" bagaimana caranya kau kan harus latihan "
" setidaknya aku harus membuat dia tidak mendekati mu lagi "
" tidak usah kau masih ada yang lebih penting dari memberi pelajaran kepada dosen ku. utamakan latihan mu oke? aku akan membangga kannya nanti ke teman temanku "
" terimakasih kamu menjadi satu satunya yang membuat ku semangat "
" semua ada imbalan nya tuan " aku bisa mendengar kalau dia berdecik sekarang
" aku mendengar nya tuan " sekarang aku mendengar dia berbisik pada dirinya sendiri. dia sangat lucu bahkan saat aku menggoda nya
" dengar aku ! jika aku punya uang banyak aku akan memberikan nya sebagai imbalan. puas! "
" benar? wah aku tidak perlu bekerja karena kau akan kaya "
kini dia melototi ku dan terus mengoceh bahkan semua orang melihatnya dengan aneh aku yang menyadarinya langsung menutup mulutnya. aku meminta maaf karena orang aneh yang ada di samping ku karena nya kami sekarang jadi pusat perhatian.
" apa kau bilang ? orang aneh? "
" kau tidak sadar ocehan mu membuat semua orang melihat kita aish "
" apa kau malu berpacaran dengan ku ? "
" tidak, sudah aku tidak ingin ribut lagi tahan emosi mu lalu tarik nafas dan tidak usah dibuang "
seperti inilah hubungan kami semuanya terlihat menyenangkan. pria ini yang sudah menyempurnakan hidupku. tak terasa sudah 2 tahun aku bersama nya. tanpa sadar aku terus melihatnya dan tersenyum begitupun dia. hingga para bodyguard itu datang lagi menjemput yang artinya waktu kami habis. aku membenar kan jaketnya dan memeluknya sebentar.
" aku kangen "
" kita akan bertemu lagi "
dia mengelus kepala dan mengecup kening ku kemudian masuk kedalam mobil lalu pergi.
***
baru saja sampai rumah sudah ada keributan siapa lagi kalau adik bungsu ku dan ibu. mereka tak pernah akur semua hal bisa di ributkan bahkan untuk satu gelas kaca seperti yang ku lihat sekarang." bisa tidak jangan meributkan gelas? kita punya banyak dan kalian berebut ? "
ibu kaget melihat ku datang kemudian ibu memberi kode ke Minji untuk menyembunyi kan nya dibalik jaket. tapi sayang sudah keburu aku melihatnya duluan
aku pergi ke dapur mengambil gelas lainnya dan memberikan itu untuk ibu dan ku kira masalah selesai ternyata tidak. namun saat ku lihat gelas yang ada di tangan adik ku tidak asing. rasanya aku tau siapa pemilik gelas itu. AH! gelas pemberian baekhyun.
" Minji kau ingin bawa kemana gelas itu? "
" akan ku berikan untuk teman "
apa! dia tidak tahu berharganya gelas ini walaupun murah. aku mengambil darinya kemudian akan ku simpan di kamar. ingat dia masih punya nyawa hari ini karena lelah aku tidak bisa mengomel jadi aku langsung ke kamar.
ibu dan Minji langsung menatap satu sama lain tumben sekali aku tidak marah saat barang ku di ambil tidak seperti biasanya. ibu menganggap ini keajaiban sedangkan Minji menganggap ini aneh
" Kim Dae kau tidak mendengarkan ku? "
" aku mendengarkan mu. ada apa? "
" kau sudah mengerjakan tugas akhir kalau belum bisa kita kerjakan bersama jika tidak kau akan dihukum dosen mesum itu "
" aku belum "
" ayo kita kerjakan di cafe dekat kampus ya aku tunggu "
segera ku matikan telfon nya kemudian aku bersiap untuk menuju cafe. bus yang ku naiki menuju cafe mengalami rusak mesin jadi mau gamau harus nunggu lagi. udah lama nunggu tiba tiba ada mobil yang berhenti dan orang yang mengendarai nya turun menghampiri dan memanggil namaku.
" apa yang kau lakukan disini? "
" aku sedang menunggu bus untuk bertemu teman "
" kau rajin mengerjakan tugas sepertinya kau menyukai ku Kim Dae "
hah? dia bilang aku menyukai nya oh astaga kalau kau bukan dosen menyebalkan aku tidak akan mau mengerjakan nya. Kim Dae kenapa harus bertemu nya sekarang kenapa dosen ini selalu berkeliaran.
" ayo naik akan ku antarkan "
" tidak! aku menunggu bus lain saja "
" aku rasa tugas itu banyak dan kalau kau tidak selesai besok tau kan apa akibatnya "
selain menyebalkan dia juga pandai mengancam jadi terpaksa aku harus menumpang dengan nya. coba saja nasib ku tidak buruk hari ini ah tapi sudah tidak apa demi tugas.
selama di jalan kami hanya diam sebenarnya hanya aku yang diam tidak mengeluarkan satu katapun. dia mulai mencari kesempatan memegang rambutku karena kesal aku berpura pura menelfon polisi ternyata itu berhasil membuat dia ketakutan. aku juga mengancam kalau dia tidak fokus menyetir maka aku akan lompat dari mobil dan mencari taxi.
" aku akan tidur sebentar " .. " jangan melihat ku fokus saja menyetir "
dia berdecih mungkin bingung tidak ada siswa nya yang seperti ini.
" sudah ku bilang jangan melihat ku "
" silahkan tidur Kim Dae saya akan fokus "
dan benar aku ketiduran hingga aku tak sadar kalau sudah sampai lalu apa yang sedang di lakukan pria ini kenapa terus melihat ku seperti ini. Ayo aku harus keluar dari situasi ini bukalah mata mu dan keluar dari mobil. Dae kau harus bisa jangan gugup
aku bangun dan menyentil dahi nya kemudian keluar dari mobil berlari masuk kedalam cafe. selamat tinggal Dosen Seon Ho yang menyebalkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Still Remember
Fanfictionmenjalani hubungan bersama seorang artis sangat sulit tapi ingat jika sudah pada takdirnya mau sejauh apapun kau melangkah, akhir mu akan tetap disini.