Hari ini anak itu pulang dengan keadaan murung. Ada apa, ya?
"Duh, bukunya aku taruh di mana ya?" paniknya.
"Ketemu! Aku kira hilang, untung saja" ia berseru seraya tersenyum senang.
Ia mengambil pena yang berada di atas meja dan mulai menulis rutinitasnya setiap hari. Kira-kira apa yang akan ditulisnya hari ini?
Apa aku salah paham ya?
Salah paham?
Aku tidak bisa mengetahui apa yang ada di pikirannya.
Memang ada yang bisa mengetahui isi pikiran manusia?
Sikapnya terlihat manis. namun, aku merasa itu bukanlah hal yang spesial.
Ya kalau begitu tidak usah dipusingkan.
Maksudku, aku merasa dia melakukannya ke semua orang.
Terdengar brengsek.
Ini hal yang entah mengapa membingungkan dan merepotkan, namun, di sisi lain terasa menyenangkan.
Memangnya kamu masokis?!
Sebenarnya aku kenapa?
Karena anak itu sudah menyadari dasarnya, kini aku akan memanggilnya seorang gadis. Dia sudah mulai bertumbuh, dan aku harap selalu bisa melihat setiap pertumbuhannya.
Ia menutup bukunya dan menaruhku di tempat semula.
Hm?
Menaruhku?
Kenapa?
Aku kan sebuah pena.

KAMU SEDANG MEMBACA
How's Your Day?
General FictionApakah kalian tertarik untuk mengintip buku harian seorang gadis? [Cerita ini dibuat saat malam, mendung, hujan, dan sunyi]