Tsukinaga Oichi, gadis yang memiliki surai orange panjang dengan warna mata hijau kini terduduk manis di sofa sambil menyenderkan kepalanya untuk beristirahat kepalanya dari urusan bisnis yang ia kerjakan.
Sambil memijat pangkal hidung dan menutup mata untuk berusaha rileks, di sisi ruangan terdapat 3 anak kecil berusia 9 tahun kini menatap oichi dengan tatapan sedih mereka adalah Tamaki, Ruka dan Arme.
"bunda pasti sangat capek..."guman Ruka sambil memeluk plushie guritanya.
"hmm, bagaimana kalau kita menghibur bunda?"seru Arme dengan semangat tapi dengan suara yang kecil.
"boleh saja sih, ohh kita hibur bunda dengan tarian yang di ajarkan kak Kanroji?"sahut Tamaki disetujui oleh Arme dan juga Ruka.
Di lain tempat
Minami dan Erin habis dari ruang musik dan pergi ke kamar sang ibunda untuk membantu beres beres saat di hampir sampe mereka bertemu dengan Leo, Kakak tertua setelah Minami.
"leo/leo-nii!"panggil Erin dan Minami sambil lambaikan tangannya. Leo melihatnya pun tersenyum dan menghampiri mereka berdua setelah menutup pintu perpustakaan.
"bagaimana dengan lagu nya? susah?"tanya Leo. Erin mengangguk cepat.
"lumayan susah, tapi lumayan untuk melatih tangan hihi"jawab Minami sambil tersenyum.
"bunda pasti sangat berharap kita bisa hafal musik itu... nada lagunya sangat menyentuh..."- Erin
"apalagi saat pakai violin bener bener menenangkan hihi..."-minami
"apapun itu, kita harus berusaha semaksimal mungkin okey!"seru Leo dan diangguki minami juga Riku.
saat mereka sampai di depan pintu mereka di kejutkan musik didalam ruangan sang ibunda (oichi).
( Yang mau subs silahkan mampir cr. Aldean Lusian )
ketiga adik adik mereka kini menari dan membuat sang ibunda tertawa lepas karena terhibur oleh tarian adik adik mereka.
"astaga, kalian ini hahaha bunda sampai sakit perut-pftt ahahaa"tawa sang ibunda (Oichi).
Tamaki, Arme dan Ruka pun langsung memeluk Oichi dengan erat dan Oichi pun memeluk mereka sambil mengecup kening ketiga anaknya.
"terima kasih ya, sudah menghibur bunda... apa itu tarian yang di ajarkan Kak Kanroji?"tanya Oichi. ke tiganya langsung mengangguk cepat dan kembali memeluk sang ibunda.
"eh eh, kalian kok peluk peluk!?"Seru Leo datang menghampiri mereka dengan wajah pura pura marah.
"ara ara, Leo, Minami, Erin... gimana latihannya? ada kesusahan?"tanya oichi sambil merentangkan tangannya. Yang tertua pun ikut berpelukan(pelukan teletubis).
"sedikit kesusahan bunda... tapi tidak apa-apaaa! Kami akan berjuang!"semangat Leo dan Riku. Minami hanya terkekeh melihat mereka berdua. Oichi pun ikut tersenyum tapi senyumnya pun memudar karena merasa ada yang berat di pahanya.
"astaga, anak anak bunda sampe tertidur hihi"guman Oichi. Leo, Minami dan Riku pun tertawa pelan melihat adik adik mereka yang imut itu tertidur dipangkuan sang bunda.
Oichi pun menyuruh yang tertua untuk memanggil beberapa maid untuk mengantar anak anaknya yang termuda.
"Kalau begitu, kami kembali ke kamar juga, selamat malam bunda~"pamit Minami dan diikuti Leo dan Riku yang sudah menguap lebar.
"selamat malam juga, jangan lupa sikat gigi kalian sebelum tidur.."peringat Oichi dan diiyakan oleh mereka.
Setelah semua anak - anak pergi ke kamar untuk beristirahat.
Oichi pun menatap jendela dibelakangnya yang menampakan bulan purnama yang bersinar sangat terang dan membuat mata kirinya berubah yang semulanya hijau kini menjadi merah.
"sudah waktunya . . . "
.
.
.
.
.
.
.
.
To Be Continue / delete?
Dah lama kagak pernah nulis wp lagi, sebenernya ini ceritanya mau kubuat jadi gacha story gitu. Tapi pengen coba dulu lewat tulisan wp siapa tau biar kagak mikir dua kali saat buatnya wkwk semoga kalian suka, kalau bisa tolong koreksi ya penulisannya.
maaf jika penulisannya hancur berantakan:"/
sekian terima kasih<OvO>
KAMU SEDANG MEMBACA
Just a Sweet Family
FanfictionKisah dimana anak yang terbuang oleh orang yang mereka anggap dulu keluarga, kini orang itu menganggap mereka beban. --- "ikutlah bersamaku, dan kupastikan kalian berdua akan aman berada di sisiku..." --- "jangan ikutin kemauan ayahmu jika batinmu m...