markhyuck 1.1 🔞

51.1K 1.8K 271
                                    

Tampaknya Haechan sangat kesal akibat ulah kakaknya yang terlalu overprotektif padanya. Ia hanya ingin pergi berenang dengan sahabatnya, tetapi tatapan tajam sudah menyambutnya.

"Gue cuma mau pergi renang anjir, bukan mau demo!" ucap yang lebih muda pada sang kakak.

"Nurut aja bisa gak sih." geram sang kakak.

"Apa?! Mamah sama papa aja gak pernah ngelarang gue deh. Kok lo yang ribet sih Mark? Gue cuma mau renang doang lo permasalahin!" Kesabaran Haechan memang sudah diambang-ambang.

Ia hanya heran, kenapa Mark sangat overprotektif padanya. Semua yang ingin dilakukan oleh Haechan pun harus meminta ijin terlebih dahulu oleh Mark. Contohnya saja saat Haechan ingin pergi kerja kelompok dengan Hyunjin, San dan Lino dirumah Hyunjin, Mark harus ikut menemani Haechan dengan alasan ia tak ingin sang adik kenapa-napa. Alhasil kerja kelompok dilakukan disebuah cafe agar tidak canggung.

Belum lagi saat Haechan yang sudah pulang sekolah dan meminta ijin untuk pulang bersama Jeno, Mark yang masih memiliki mata kuliah saat itu pun rela membolos untuk menjemput sang adik tersayang.

"Loh? Lo kok ada disini? Bukannya lo masih ada kelas?" tanya Haechan.

"Gausah banyak tanya. Cepet naik, kita pulang sekarang." kata Mark datar sambil menarik Haechan agar menjauh dari Jeno.

Begitulah kira-kita perlakuan Mark kepada adik kesayangannya Haechan. Entah itu masih terbilang wajar atau tidak, Haechan pun bingung. Kembali lagi ke situasi sekarang yang sedang memanas.

"Kalau gue bilang gak, yang enggak."

Haechan saking kesalnya dengan Mark, ia menatap Mark yang sedang duduk disofa pun langsung meloncat kearah Mark.

"Argh, gue kesel banget sama lo Mark!" teriak Haechan sambil menjambak rambut sang kakak. Ia duduk diatas paha Mark dan terus menggoyangkan tubuhnya agar Mark pusing. Rasakan itu!

Tapi tetap saja, perbuatan Haechan mengundang sesuatu bangkit dari tidurnya, karena badannya yang bergesekan dengan penis Mark. Haechan sendiri merasakan ada sesuatu yang menusuk pantatnya. Sepertinya benda tumpul yang keras. Ia pun langsung terdiam.

"M..ark" cicit Haechan, ia menatap Mark yang sudah lebih dulu menatapnya tajam.

"Kok diem, hm?" kata Mark serak. Jujur, saat Haechan mendengar suara Mark, bulu kuduknya merinding.

"Gue mau bangun." saat ingin bangkit, ditahannya tubuh Haechan dan disentakkan semakin kuat. Haechan pun dapat merasakan penis Mark yang ingin menusuk lubangnya.

"Ahhh.."

"Haechan, gue udah gak kuat. Lo harus tanggung jawab." setelah mengatakan itu, Mark pun memeluk Haechan erat sambil menekan badannya agar Haechan dapat merasakan betapa kerasnya penis sang kakak akibat ulahnya sendiri.

Tak lupa juga leher mulus menjadi incarannya. Mark akan membuat tanda sebanyak mungkin agar semua orang tahu bahwa Haechan adalah miliknya. Tidak ada yang boleh mendekati miliknya, kesayangannya, cinta pertamanya.

Mungkin kalian bingung mengapa Mark yang notabene adalah kakak kandung Haechan malah mencintai Haechan sang adik. Entah sejak kapan ia menyimpan perasaan ini, tetapi sejak ia tak sengaja melihat tubuh Haechan telanjang dikamar ia seolah tersihir dan jatuh cinta pada sang adik.

"Mark, ini salah. Kita gak boleh ngelakuin ini! Kita saudara!" kata Haechan.

"Persetan dengan saudara. Gue udah gak tahan, Chan. Udah lama gue sange tiap liat lo pakai celana pendek. Rasanya pengen gue robek terus gue perkosa lo." Mark memindahkan Haechan disofa sebelahnya.

"Kotor banget mulut lo, anjing!"

"Jujur gue pernah ngintip lo lagi mandi, rasanya pengen gue bobol lubang lo yang sempit ini pakai penis gue yang gede ini." Kata Mark sambil membuka resleting celananya.

"Mau ngapain lo bangsat? Gue laporin papa ya lo!!" jelas saja Haechan panik, Mark sudah mengeluarkan penis besar kebanggaanya. Refleks Haechan menutup matanya erat.

"Ck, sok polos lo. Lo pikir gue gak tau lo sering nyepong Jeno?" Haechan membeku. Bagaimana sang kakak bisa mengetahui rahasianya? Padahal ia merasa telah bermain aman tanpa ada orang yang mengetahui selain dirinya dan Jeno.

"Kok.. lo bisa tau?"

"Mark Lee tau segalanya, sayang. Gue kasih penawaran yang bagus buat lo. Lo mau gue laporin ke papa dan sebarin video lo nyepongin Jeno, atau lo main sama gue, hm?"

Sial! Kakaknya ini benar-benar licik. Penawaran yang ditawarkan Mark sama sekali tidak menguntungkan dirinya. Tapi ia tak mau jika kedua orang tuanya tau, habis sudah dirinya.

"Gue hitung sampai 5, "

"4"

"Kak Mark, jangan laporin gue ke mama papa, please."

"3"

"Kak, uang jajan gue ambil deh semua buat lo, please jaga rahasia."

"2"

"Kak Mark, iya gue mau main sama lo!"

Senyum culas terlihat dari wajah Mark. Sudah ia duga adiknya yang lugu namun binal ini akan memilih pilihan yang menguntungkan dirinya.

"So? Come to me, babe. Buka celana lo, terus nungging." Karena tak punya pilihan lain, Haechan pun melakukan sesuai dengan perintah Mark. Kedua tangannya bertumpu pada lantai.

Mark beranjak dari sofa dan mendekati lubang Haechan. Ia menatap lubang milik adiknya dengan pandangan memuja.

Sepertinya ia harus membuat alasan agar orang tuanya tidak pulang malam ini.

***

Maaf jika banyak kata yang vulgar atau kotor😭😭😭🔞🔞🔞🔞

Little Slut 🔞 [Markhyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang