1|cendol

31 9 0
                                    

Usaha dong katanya mau sukses

-Billkin

Billkin mengayuh sepedanya yang berwarna biru dengan santai sembari menikmati pemandangan yang ia lewati. Tak lupa keranjang cendol yang ia bawa di jok belakang.
Sesampainya di sekolah, ia langsung memarkir kan sepedah nya itu di tempat parkir, tak lupa ia membawa keranjang berisikan cendol buatannya.

Ia memasuki kelasnya namun saat ia hendak duduk di kursi, ia melihat banyak coretan di atas mejanya, mulai dari kata 'cupu' 'jelek' 'cendol' 'mata empat' dan lainnya. Ya sudah biasa sih, itulah rutinitas teman sekelasnya, Billkin menaruh tas dan keranjangnya di kursi, ia menghampiri lokernya berniat untuk mengambil sapu tangan. Saat ia membuka loker tiba-tiba setumpuk sampah jatuh tepat di wajahnya, sampah itu berceceran di lantai.

Semua murid tertawa, Billkin hanya menghembuskan nafas panjang, ia mengambil sapu tangannya lalu mengelap semua coretan yang ada di mejanya itu sampai bersih, tak lupa ia memungut semua sampah yang ada di lantai dan membuangnya ke tong sampah.

Saat ia hendak duduk tiba-tiba seseorang menangkis kakinya sampai Billkin jatuh tersungkur ke lantai, dan lagi-lagi gelak tawa memenuhi seisi kelas. Billkin mengambil keranjangnya itu dan pergi ke kantin, tanpa menghiraukan semua ejekan temannya itu.

"Bi, nitip cendol yah" ucap Billkin menaruh cendolnya di atas meja kantin.

"Kin, maaf ya bukan bibi ga mau, tapi yang kemaren aja ga laku, kamu tau sendiri kan" ucap bi godji sembari merapikan makanan.

"Ya udah bi gapapa, makasih yah" Billkin kembali membawa keranjangnya, ia pergi ke gedung sebelah dan menawarkan dagangannya.

"Ayo dek beli cendolnya, enak loh, murce juga" ucap Billkin mengasong kan cup berisi cendol kepada adik kelasnya itu, namun mereka semua tidak memperdulikan nya. Akhirnya Billkin pergi ke gedung lain, dimana kelas untuk para senior alias kakak kelasnya.

Dengan keyakinan Walaupun Ia sudah tau pasti tidak akan ada yg membelinya namun ia tetap berusaha menawarkan dagangannya itu.

Brugh

"Kalo jalan liat-liat dong!" Ucap off dengan ekspresi seramnya itu.

"Maaf" jawab Billkin menunduk karena ia tidak mau melihat kakak kelasnya yang satu ini, walaupun off sering main ke kelasnya dengan penuh gurauan tetap saja ia paling di takuti di sekolah.

Billkin melihat isi keranjangnya, untung saja cendolnya tidak jatuh dan tumpah, kalo tumpah bisa berabe, rugi. Saat ia menuruni tangga, ia melihat sosok hantu itu lagi, pria berkulit pucat dengan seragam yang ia kenakan. Awalnya Billkin menghiraukan nya, ia tidak peduli pada hantu itu, namun seketika ia memberhentikan langkahnya. Ia melihat sosok itu sedang mondar-mandir di lorong, entah apa yang ia cari Billkin menjadi penasaran.

Hantu itu akhirnya melihat billkin yang sedang terdiam di tangga sambil menatap kearah nya,ia langsung pergi menembus tembok dan menghilang.

"Ih apaan si, hantu sekarang makin ga jelas ye, apa gw terlalu serem?" Billkin menggelengkan kepalanya "engga engga, masa gw yang setampan ini bisa lebih serem dari setan si" Billkin kembali menuruni anak tangga dan masuk kedalam kelasnya, karena jam pelajaran pertama akan segera dimulai.

...

Billkin mencatat apa yang di jelaskan oleh gurunya saat di depan tadi. Karena jika ia tidak mencatat tidak ada seorang pun yang ingin membagikan hasil catatannya kepada Billkin. Duduk di depan mungkin seru untuk Billkin karena tidak ada yg bisa mengganggu nya, kecuali ....

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 30, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Juragan Cendol HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang