Someday, Somehow

2.3K 207 105
                                    

Jakarta,
18 Februari 2021

"Sumpah aku kesel banget sama Mint!" Gun melempar tubuhnya dengan kasar ke atas bean bag besar yang ada di sisi tempat tidur Off.

"Apa lagi sih? Dateng dateng bukannya bawain apa kek gitu, kelakuan udah macam cowok pms aja...Kenapa lagi si Mint? Kapan sih pacar kamu satu itu nggak bikin dongkol?"

"Cowok nggak pms!"

"Itu berarti kamu udah luar biasa banget sampe ngalahin cowok yang bahkan nggak pms...Apaan sih? Udah nyapa mama di bawah belum?"

"Jangankan nyapa, aku udah curhat ribuan detik dibawah..." Sahutnya malas sambil memejamkan mata.

"Yang klakson kayak pemadam kebakaran tadi itu kamu?"

"Kita temenan udah berapa lama sih?"

"Hmm..." Off berpikir sejenak. "Dua puluh dua tahun."

"Dua puluh dua dan kamu masih nggak hafal bunyi suara mobil aku."

"Gila! Dipikir mobil kamu cuman satu apa ya...Lagian suaminya P'Am kalau nglakson juga kayak gitu. Ya aku pikir itu dia."

"Aku ini sahabat yang paling berharga buat kamu apa bukan ya?"

"Buat aku, Ploy paling berharga." Sahutnya santai.

"Off Jumpol Adulkittiporn anak fakultas design yang otaknya pas pasannnnnnnn, aku ngomongin sahabat ya, bukan pacarrrrrr!" Gun kesal.

"Gun Atthaphan Phunsawat anak program studi astronomi yang salah masuk fakultas karena dipikirnya nggak bakal ada matematika ternyata malah di hajar habis habisan sama mat, Ploy itu pacar aku selaligus sahabat aku yang paling berharga yaaaaa..."

Gun melirik kesal pada Off sebelum akhirnya memutuskan untuk bangkit berdiri dan meninggalkan kamar Off.

"Eitssss!" Tidak kalah cepat, Off melompat dari atas kasurnya berusaha menghalau Gun untuk keluar.

Namun sayangnya, nahasnya, sialnya, gilanya, bukan hanya saja berhasil menahan pintu kamarnya, Off juga berhasil mencuri sebuah kecupan ringan dari bibir Gun.

-Deg-

Jantungnya berdegup kencang. Tiba tiba sekitarnya menjadi hening.

"Off!" Pekik Gun terkejut sambil melangkah mundur. "Ewwwwww!!!!" Gun mengusap bibirnya berusaha menghilangkan jejak bibir Off di sana.

"Ak..." Off panik. "Ak- aku nggak sengaja..." Sahutnya kikuk sambil menatap Gun dengan rasa bersalah.

"Gila apa ya kamu!!"

"Kan aku udah bilang nggak sengaja...Lagian sama sahabat sendiri gitu amet! Emangnya bibir aku semenjijikkan itu??"

"Aku sama Mint yang udah pacaran setahun aja baru ciuman sekali tau nggak???"

"Ya elah, Gun! Biasa aja kali...Kamu nggak ciuman sama Mint kan juga gar..." Mau tidak mau emosi Off ikut tersulut melihat reaksi Gun yang berlebihan.

"Aku emang nggak bisa biasa!!! Trus kenapa?? Hah?? Udah tau aku lagi kesel, bukannya dibaik baikin apa kek ini kek itu kek eh malah dibikin tambah kes..." Kalimat Gun terhenti mendadak.

Matanya membelalak lebar, seluruh rambut ditubuhnya berdiri, kedua tangannya mengepal keras saat Off tiba tiba menciumnya lagi. Menciumnya, bukan mengecup seperti tadi.

Bibir kering sedikit terkelupas dibeberapa bagian itu bergerak lambat melumat milik Gun yang lembut. Pergerakannya tidak tergesa gesa, malah terkesan ragu dan bingung. Off saja begitu, apalagi Gun yang menjadi korban disini.

Someday, SomehowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang