𝐌𝐢𝐬𝐬𝐞𝐝 𝐂𝐨𝐧𝐧𝐞𝐜𝐭𝐢𝐨𝐧
𝐈 𝐜𝐨𝐮𝐥𝐝𝐧’𝐭 𝐭𝐞𝐥𝐥 𝐲𝐨𝐮 𝐈𝐟 𝐈 𝐭𝐞𝐥𝐥 𝐲𝐨𝐮 𝐦𝐲 𝐟𝐞𝐞𝐥𝐢𝐧𝐠𝐬 𝐖𝐡𝐚𝐭 𝐢𝐟 𝐰𝐞 𝐠𝐫𝐨𝐰 𝐚𝐩𝐚𝐫𝐭? 𝐌𝐚𝐲𝐛𝐞 𝐭𝐡𝐚𝐭’𝐬 𝐰𝐡𝐲 𝐈 𝐰𝐚𝐬 𝐡𝐞𝐬𝐢𝐭𝐚𝐭𝐢𝐧𝐠
LeeChan keluar lift lantai 5 kemudian segera mencari nomor kamar yang tadi diberitahukan oleh Sunyoung, teman Seokmin, soal keberadaan Seungkwan. Dia panik begitu tau Seungkwan minum sendirian. LeeChan tau benar Seokmin bukan tipe yang bisa minum banyak. Ditambah lagi dengan update tweet yang dia tweet setelah menjawab chatnya. Di Chat saja dia sudah kacau.
Diketuknya pintu kamar yang dimaksud, kemudian keluarlah pria kecil, yang dia kenal sebagai staff Joshua di Breadkrumbs, bernama Jihoon. Sekilas terlihat Seungkwan yang sedang duduk membelakangi pintu, menghadap jendela.
“Kak..”
“Tadi kayak abis nangis, Chan. Gak mau ngomong apa-apa dia. Di bujuk buat pulang aja ya?”
Setelah Chan memberikan anggukan, Jihoon pamit untuk kembali ke bar karena Youth Party dari kedua pasangan sedang berlangsung.
LeeChan menutup pintu kamar kemudian menghampiri Seungkwan perlahan. Cahaya kuning dari lampu di ruangan itu memantukan wajah Seungkwan yang sangat ketara di kaca yang sudah sangat gelap.
“Kwan..”
LeeChan menyapanya, sambil duduk di kasur disebelah kiri belakang Seungkwan. Di hadapan pria itu ada sebotol wine yang terbuka dengan isi yang habis hampir setengahnya.
“Ngapain kesini?” tanya Seungkwan singkat.
LeeChan hanya menghela napas, “Nemenin kamu minum.” LeeChan mengambil gelas lain, kemudian menuangkan dirinya sendiri seperempat gelas red wine itu, kemudian berdiri menghadap jendela, melihat ke arah luar.
𝐈 𝐬𝐡𝐨𝐮𝐥𝐝’𝐯𝐞 𝐭𝐨𝐥𝐝 𝐲𝐨𝐮 𝐈 𝐥𝐨𝐯𝐞 𝐲𝐨𝐮 𝐟𝐢𝐫𝐬𝐭 𝐈 𝐬𝐡𝐨𝐮𝐥𝐝’𝐯𝐞 𝐭𝐨𝐥𝐝 𝐲𝐨𝐮 𝐈’𝐦 𝐢𝐧 𝐥𝐨𝐯𝐞 𝐰𝐢𝐭𝐡 𝐲𝐨𝐮 𝐓𝐡𝐞𝐧 𝐈 𝐰𝐨𝐮𝐥𝐝𝐧’𝐭 𝐡𝐚𝐯𝐞 𝐛𝐞𝐞𝐧 𝐫𝐞𝐠𝐫𝐞𝐭𝐭𝐢𝐧𝐠 𝐫𝐢𝐠𝐡𝐭 𝐧𝐨𝐰
𝐈 𝐬𝐡𝐨𝐮𝐥𝐝’𝐯𝐞 𝐠𝐨𝐧𝐞 𝐭𝐨 𝐲𝐨𝐮 𝐟𝐢𝐫𝐬𝐭 𝐚𝐧𝐝 𝐭𝐨𝐥𝐝 𝐲𝐨𝐮 𝐈 𝐬𝐡𝐨𝐮𝐥𝐝’𝐯𝐞 𝐬𝐚𝐢𝐝 𝐭𝐡𝐚𝐭 𝐲𝐨𝐮’𝐫𝐞 𝐚 𝐝𝐢𝐟𝐟𝐞𝐫𝐞𝐧𝐭 𝐦𝐞 𝐘𝐨𝐮, 𝐦𝐨𝐫𝐞 𝐭𝐡𝐚𝐧 𝐚𝐧𝐲𝐨𝐧𝐞 𝐞𝐥𝐬𝐞
“Gak perlu di temenin. Gue bisa sendiri.”
Seungkwan kembali menghabiskan wine di gelasnya. Setelah menyesap wine yang sebetulnya tidak begitu dia sukai, kepalanya tertunduk diantara kedua pahanya. LeeChan disampingnya, menunduk tanpa bisa melakukan apapun.
“Kenapa sih Chan, lo jahat banget sama gue..”
Itu kata-kata yang dikeluarkan Seungkwan sebelum dia terisak menjadi-jadi. Punggung Seungkwan bergetar. Dia mengangkat kepalanya beberapa detik kemudian, dan kembali menuangkan wine setengah gelasnya lagi, dan meminumnya lagi.
“Hei hei... cara minum wine tuh gak sekali tenggak gini Kwan astaga...”
Diambilnya gelas Seungkwan yang baru selesai diminum setengah kemudian diletakkan di meja bersamaan dengan botol wine tadi. Seungkwan menengadah menatap LeeChan. Bukan hanya bibir dan pipinya yang merah efek alkohol yang diminumnya, tapi matanya juga merah, dan sembap. Ada sisa isak yang dikeluarkan sambil menatap mantan tersayangnya itu.