[BL](END) How Could I Like Him

36-40

How Could I Like Him Chapter 36: Shun Mao

Hou Mo — seorang pria yang dimarahi dan masih bahagia, bersembunyi di selimut dan mengetik dengan cepat dan menjawab: Jika kamu tidak bisa tidur, datanglah, aku akan meninggalkan tempat untukmu.

Fierce Milk Bean: Oh, izinkan saya mencobanya.

Caiyuanguangjin: Kalau begitu saya akan pergi tidur dulu.

Fierce Milk Bean: Ya.

Layar kunci ponsel Hou Mo dikesampingkan, dan dia melihat ke ranjang bawah dari celah antara pagar ranjang atas, dan melihat bahwa Sui Hou Yu sepertinya masih bermain-main dengan ponselnya.

Dia hanya bisa melihat cahaya ponsel yang bersinar di wajah Sui Hou Yu, dan ujung hidung serta ujung rambutnya bersinar dengan cahaya biru. Dengan jentikan jari Anda, Anda harus menjelajahi sesuatu.

Hou Mo menyipitkan matanya, selalu ingin melihat apa yang sedang dilihat Sui Hou Yu. Entah kenapa, dia sangat penasaran.

Tapi segera dia menyerah, berbaring telentang dan terus tertidur.

di pagi hari.

Sang Xian berdiri di samping tempat tidur, mencubit pinggangnya dan melihat ke ranjang atas, sedikit ragu-ragu.

Deng Yiheng juga bangun, dengan cepat mematikan alarm, bangun, dan menjadi bingung saat melihat dua orang tidur di seberang.

Bukankah ini masih cinta satu sama lain?

Mengapa Sui Hou Yu tertidur lagi?

Sang Xian menunjuk ke ranjang atas dan bertanya pada Deng Yiheng, "Haruskah saya bangun bersama?"

Deng Yiheng mengusap wajahnya dengan tangannya, lalu mengangguk: "Ya, Kakak Yu juga milik kita sendiri. Ayo lakukan senam pagi bersama."

Sang Xian ingin mengulurkan tangan dan mendorong Hou Yu untuk bangun. Dia ragu-ragu saat mengangkat tangannya, dan bertanya pada Deng Yiheng, "Apakah tidak pantas bagiku untuk menyentuhnya?"

“Kalau begitu aku akan membangunkan kakak senior.” Deng Yiheng menjawab dan mengulurkan tangannya untuk mendorong Hou Mo.

Hou Mo sedikit marah karena bangun, dan dia harus meluangkan sedikit waktu setelah bangun, kalau tidak dia pasti tidak bahagia.

Alhasil, aku membuka mata dan melihat Sui Hou Yu terbaring di sampingku, menelan seteguk air liur dan kemudian bersandar tanpa sadar, karena takut bau mulut setelah tidur semalaman akan diisap oleh orang lain.

Kapan kamu tertidur

Mengapa diam? Dia tidak menyadarinya sama sekali.

Hou Mo menopang tubuhnya dan bangkit. Sebelum dia lega, dia melihat Deng Yiheng mengenakan selimut dan berkata, "Kakak, karena kamu akan tidur bersama, kamu bisa pindah ke tempat tidur, sehingga Saudara Yu mau harus membayar setiap malam. Naik ke tempat tidur itu membutuhkan kerja keras. "

Nadanya cukup tulus.

Tapi betapa canggungnya mendengarkan.

Sang Xian menyerahkan telepon dan menunjukkan kepada Hou Mo: "Saya akan membelikan Anda satu untuk tirai kamar tidur ini? Kami dapat mengelilingi tempat tidur Anda. Kami tidak dapat melihat apa yang Anda lakukan di dalamnya. Jika Anda tidak bersuara, semua akan baik-baik saja..."

“Keluar!” Hou Mo dengan cepat menyela Sang Xian.

Sang Xian tidak menjawab, dan mulai menggali melalui lemari, setelah beberapa saat, dia mengeluarkan pita pengukur dan mulai mengukur panjang, lebar, dan tinggi tempat tidur mereka.