Assalamualaikum wr.wb. semua!!!
Hay semua !!!
aku seneng banget karna aku mau percaya diri buat bikin novel dan aku disini cuma mau nyobain aja .
Tapi maaf ya kalau kurang suka sama cerita aku, maklumin ya baru belajar.
Di novel aku, aku gak maksa kalau kalian ngak suka...
"Happy reading"
***
Sepatu putih berjalan mengikuti arah menemui seseorang yang ada di pinggir danau.
" ry,"
" kamu udah lama nunggu disini?" tanya nury takut karna tadi dia ceroboh lupa membawa ponselnya yang tertinggal mau tidak mau dia harus kembali mengambil-nya.
"nggak! ry sebenernya gua mau ngomong sesuatu sama lu."
Jantung nury berdetak tidak beraturan,nury bertunduk tidak berani melihat mimik muka yang mau di bicarakan sang pacar
"gua..gua..gu.."
sebelum abra melanjutkan pembicaraanya nury langsung menyela,
" pasti abra mau bilang kalau abra sayang nury kan?" sela nury dengan penuh keyakinan.
"hmm...ya"
Abra tidak bisa mengendalikan pembicaraannya,mungkin sekarang belum waktunya ia membicarakannya padanya.
"ihh..bukannya bilang kayak biasanya bikin nury deg-degan tau " jujur nury
" hmm..ya maaf" ucap abra sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
Keduanya pun terlarut dengan kediaman, tak ada yang mulai dari salah satunya.
Dari lubuk hati yang dalam,bibirnya kelu tak bisa terkendali karna sampai sekarang abra tidak memulai pembicaraanya.
Tiga puluh menit berlalu, sudah lama nury menunggu pembicaraan yang biasa terlontar pada abra dengan gombalan sederhananya.
" Ada apa sih sama abra? nggak kayak biasanya dia diemin gua kayak gini " batin nury kesal
Mau tidak mau nury yang memulainya,
"Abra "
panggil nury memecahkan keheningan diantara keduanya
Namun abra masih terdiam dan termenung melihat keadaan sekitarnya
"abrraaa" teriak nury sehingga membangunkan lamunan abra
" hmm...apa ry"
"abra sakit?"
kali ini abra hanya menggelengkan kepalanya
" abra sedih?'
Lagi-lagi abra menggelengkan kepalanya, namun sama sekali abra tidak mau menoleh pada nury
Nury bergegas menarik pipinya abra untuk menoleh ke arahnya,
"apaan sih ,ry" balas abra dengan raut wajah kesal
"abra,kenapa sih diemin nury terus? coba sekarang ngomong sama nury"
"gua bilang nggak ...ya nggak " bentak abra
Kali ini nury menahan air matanya untuk bisa membalas perkataan abra
"Abra jahat!!! baru kali ini abra bentak-bentak nury ...abra jahatttt!!!"
Nury tidak tahan untuk menangis,akhirnya nury berlari kecil meninggalkan abra seorang diri di pinggir danau
"maafin gua ya ,ry. tapi gua bakal bilang semuanya kalau gua benar-benar sudah siap nerima semuanya" batin abra
***
Seperti biasa abra berkumpul bersama teman-temanya ditempat tongkrongannya kalau tidak sibuk dengan pekerjaan pribadi sendiri- diri
Abra pun turun dari motor ninja berwarna putih hitam,abra hanya melihat ryhan yang sedang memainkan game kesayangannya
" han, marvin kemana? "panggil abra yang membuat ryhan berhenti memainkan gamenya
" jalan sama cewenya kali"
"tumben lu kesini? lu berantem sama nury?"
pertanyaan ryhan membuat abra semakin pusing mengelilingi otaknya yang sedari tadi berdiam untuk mengungkapkan sesuatu kepada nury
" ahkrgg ! stop ,han. jangan bahas nury " decak abra yang benar-benar kelihatan frustasi
" lu kenapa sih bar? dateng- dateng jadi marah-marah sama gua "
" gua pusing,han."
"lu kenapa cerita sama gua? siapa tau gua bisa bantu apalagi berurusan sama cewe" tanya ryhan dengan nada tulus membantu
" gua mau putus sama nury tapi gua susah banget buat ngomong semuanya ke dia "terang abra
" lu bener putusin nury ? bukannya lu sayang banget sama dia? kalau lu masih sayang sama dia jangan kasih keputusan kayak gini , cara lu salah bar " jelas ryhan
" ada cewe yang gua suka dibelakang nury,tapi cuma sekedar suka "
" lu jahat banget , bar. kasian nury kalau tau lu dibelakang kayak gini "
" maka-nya gua mau putusin dia biar dia gak tau " santai abra
" yaudahlah seterah lu. tapi inget ya pesan gua, lu bakal nyesel milih cewe hanya sekedar suka daripada yang benar-benar tulus dan sayang sama lu...inget itu !"
pesan ryhan" kok..lu nadanya kayak ngancem gitu sama gua"