How to Hide the Emperor's Child

Chapter 6

Itu masih kesan yang terlihat tenang dan sunyi ..

Penampilan itu anehnya mengganggu sarafnya.

Mengapa?

Bukannya dia benci melihat.

Cukup menyedihkan untuk terlihat lusuh, tetapi Astelle sendiri tidak benci melihatnya.

Bahkan sekarang, itu adalah wajah tanpa riasan, tetapi mata hijau muda yang lembut dan bibir merah muda terang itu indah dan memiliki martabat alami.

'Itu seperti itu.'

Dia adalah seorang tunangan sejak usia yang sangat muda dan bahkan menikah dengannya.

Dia sepertinya belum pernah melihat Astelle dengan baik.

Astelle perlahan tersenyum ketika dia memberi tahu Lyndon sesuatu.

Saat dia menatap Lyndon, cahaya matahari menyinari matanya dengan tawa yang lembut.

Saat bibir merah pucatnya sedikit melengkung, senyum pucat muncul di wajahnya yang anggun.

Kaizen yang melihatnya dengan cepat berjalan ke sana.

Yang Mulia…!

Tiba-tiba, ketika kaisar mendekat, Lyndon terkejut dan segera bersikap sopan.

Astelle, yang sedang duduk juga berdiri.

"Ada yang ingin aku bicarakan sebentar, jadi bawalah anak itu."

Setelah mendengar perintah kaisar, Lyndon dengan hati-hati memeluk anak itu.

Penampilannya yang menenangkan sangat bagus.

Sudah berapa lama Anda membesarkan anak itu?

Jika rakyat jelata punya uang, mereka menyewa pengasuh untuk mengasuh anak, tetapi seorang wanita bernama putri membesarkan anak seperti itu.

Baik itu keponakan kandungnya, atau anak yang ditinggalkan sepupunya.

Astelle rupanya pernah hidup sebagai pembantu dan pengasuh di bawah kendali kakeknya yang malang di bawah eksploitasi.

* * *

Astelle sangat terkejut saat Kaizen tiba-tiba mendekat.

Dia menyembunyikan sesuatu, jadi ketika dia tiba-tiba menghadapinya seperti ini, hatinya penuh.

Sampai dia tiba di ibu kota, dia tidak ingin campur aduk sebanyak mungkin ...

Dia menyembunyikan pikiran itu, dan dia dengan paksa bertanya, berpura-pura tenang.

"Apa yang sedang terjadi?"

“Kenapa kamu tidak menikah lagi?”

Astelle menatap Kaizen tanpa sepatah kata pun.

Dia tidak mengerti mengapa pria ini tiba-tiba menanyakan sesuatu seperti ini.

“Bukankah lebih baik menikah lagi daripada hidup begitu keras?”

“……”

Apakah kamu benar-benar penasaran tentang itu?

Astelle tahu dia tidak peka, tetapi dia sedikit terkejut.

Dia bertanya mengapa dia tidak menikah lagi?

Tentu saja, alasan pertama dia tidak mempertimbangkan untuk menikah lagi adalah karena Theor.

Tapi Astelle memberikan jawaban yang lebih jujur.

“Sudah cukup untuk melalui hal seperti itu sekali.”