Ketakutan, rintihan, melemah

2.6K 161 61
                                    

"Saya mohon, anak itu saja ..."

Suara bernada memohon itu tidak dihiraukan. Dengan kasar tangan yang mencoba menggapai itu ditendang.

"Menyedihkan," decih pria itu.

Wanita itu masih mencoba menggapainya, air matanya bercucuran. "Jangan ... Saya mohon ... Jangan dia—"

Tangan itu kembali ditampik, kini disertai tendangan telak ke wajahnya.

"Ini salah suamimu, kebiasaan tolol kalian yang telah menjerumuskan anak kalian sendiri."

Kalimat bernada dingin itu tidak mendapat sahutan. Jelas saja karena pria lain yang babak belur sekarat, dan istrinya hanya bisa menangis. Di ruangan itu masih ada seorang pemuda yang masih dipukuli.

"Aku tak peduli, anak bungsu lah yang akan kuambil."

Wanita itu kembali menangis, dia tidak akan pernah rela. "Jangan ... Kumohon, ambil aku saja ..." isaknya yang menimbulkan tawa sinis.

"Kau sudah tua, dan anak itu jauh lebih menggoda."

Pria yang babak belur itu—setelah akhirnya mendapatkan suaranya—berkata, "Mengapa tidak keduanya?" Pertanyaan yang membuat istrinya melotot sempurna.

Sang antagonis tertawa lagi. "Tidak, tidak. Yang terpilih hanyalah Jung Yunho, satu-satunya dan mutlak," jawabnya yang membuat Keonhee—sang kakak—mengerang sedih.

"Lepas!"

Tuan Jung dan Nyonya Lee langsung menengok ke asal suara. Dan ternyata anak kesayangan mereka sudah tertangkap. Kelihatannya para penyerang benar-benar mencarinya sampai ke gudang rahasia keluarga Jung.

"Yunho, jangan berbuat yang tidak-tidak!" teriak Keonhee dengan tenaga yang tersisa. Dia meihat adiknya bersiap menggigit lidahnya sendiri. Dan demi apapun, Keonhee tak mau adiknya pergi. Yunho harus selamat. "Dengarkan perkataan pria itu, oke?"

"Namaku Hongjoong, aku bertugas mengambilmu untuk para tuan mudaku. Karena kaulah penjamin utang keluargamu sendiri, Jung Yunho."

Yunho menatap keluarganya dengan terluka.

Mengetahui isi pikiran Yunho, Hongjoong kembali berkata dengan tenang, "Ya, dengan mengikutiku, utang keluargamu dianggap lunas. Mudah kan? Atau kau lebih suka melihat seluruh anggota keluargamu mati di hadapanmu?"

Pilihan yang sulit. Yunho tahu bahwa ada kemungkinan dia dijual ke pelelangan manusia, atau dijadikan budak. Dengan mulut yang kini disumpali kain, dia hanya bisa mengangguk atau menggeleng. Lagipula sebenci apapun dia dengan keluarganya saat ini, Yunho tidak akan tega melihat keluarganya dibantai detik ini juga. Apa dengan mengorbankan dirinya ...

Yunho mengangguk pasrah, dan Hongjoong tersenyum melihatnya. Wajah dinginnya malah menghangat dengan cara yang aneh. "Bawa dia ke mobil!"

Para bawahannya pergi dengan patuh, dengan tubuh ringkih Yunho yang dipaksa berjalan.

Hongjoong yang ditinggal dengan sisa keluarga Jung menggelengkan kepalanya. "Anak kalian polos sekali, kalian tahu?"

Suara pistol itu sama sekali tidak terdengar oleh Yunho yang sibuk mengasihani dirinya sendiri.

Suara pistol itu sama sekali tidak terdengar oleh Yunho yang sibuk mengasihani dirinya sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Play Is Over 🩸 YunGi [⏹]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang