Setelah mengantar seyla, ziah dan yang lain langsung pulang menuju rumah masing-masing. Saat ziah memasuki rumah megah nya, tampak wanita paruh baya yang tak lain ialah mama ziah yang tengah duduk di ruang tv sambil menikmati teh hangat milik nya.
"Assalamualaikum" ucap ziah sambil menduduki sofa di samping mama nya.
"Wa'alaikumsalam" jawab Yolanda, mama ziah.
"Fuuuhh....capek banget ma" keluh ziah seraya menyandarkan kepalanya pada sandaran sofa.
"Kok baru pulang, udah lewat jam pulang sekolah loh ini ziah" protes Yolanda.
"Nemeni seyla tadi ma"
"Kemana?"
"Rumah sakit, hari ini seyla cuci darah. Jadi ziah sama yang lain nemeni dia" jawab ziah.
"Gimana kondisi seyla sekarang?" Tanya Yolanda serius.
"Sampai sini sih kalau ziah liat, seyla ngga apa-apa ma. Asal rutin cuci darah aja" imbuh ziah.
"Jadi, seyla masih kerja juga?"
"Masih ma, susah nasehati tuh anak"
"Yaudah, asal ngga terlalu capek aja" lirih Yolanda sambil menyeruput teh nya.
"Ouh iyah, mama belum dapetin pendonor buat seyla?" Tanya ziah.
"Fuuuuhh....belum sayang" lirih Yolanda.
"Emm...yaudah deh, ziah ke kamar dulu ya ma" pamit ziah.
"Eh sayang, mama lupa mau ngomong" ucap Yolanda.
"Ada apa ma?" Tanya ziah penasaran.
"Sepupu jahil kamu itu hari ini pulang,,,dia mau lanjutin sekolah bareng kamu" ucap Yolanda.
"Lohhh...kok ngga ada kasih kabar ke ziah ma kalau Axel mau pulang" lirih ziah yang tak habis pikir dengan pola pikir sepupunya itu. Bisa-bisanya ia pulang tidak memberi tahu ziah.
"Iyah, dia sengaja mau buat kejutan. Tapi mama bocorin hahah" lirih Yolanda sambil tertawa.
"Ihhh pasti kalau tu anak kesini bakal ngambil waktu seyla buat ziah ma" keluh ziah kesal terhadap sepupu nya itu, ia pasti akan menggangu waktu nya bersama seyla.
Ziah,Axel, dan seyla adalah sahabat dari kecil, mereka tumbuh besar bersama dan pada akhirnya saat mereka hendak memasuki sekolah menengah pertama, Axel pindah ke Amerika bersama keluarga nya. Dan sampai sekarang Axel baru akan menginjakkan kaki nya ke tanah kelahirannya. Pasti seyla akan lebih banyak menghabiskan waktu bersama Axel ketimbang diri nya, mengingat telah lama mereka berpisah.
"Hahaha kamu tu lucu tau ngga" ucap Yolanda sembari tertawa.
"Mama kenapa ketawa"
"Sikap kamu udah kayak orang yang takut pacar nya di tikung" lirih Yolanda.
"Ihhhh mama"
"Emang kamu ngga kangen apa sama Axel?" Tanya Yolanda
"Kangen ma, kangen banget malah"
"Yaudah kamu mandi sana habis itu makan, mama mau nyuruh bibi buat nyiapin kamar buat Axel" jelas Yolanda
"Iyah ma" ucap ziah seraya berjalan menuju kamar nya.
Di tempat lain, seyla yang ramah melayani semua pelanggan dengan senyum manisnya. Ia tak pernah lelah menjalani hidupnya, dari yang tidak pernah mendapat kasih sayang seorang ayah, mencukupi kebutuhan sendiri, bahkan kehilangan orang yang paling berharga di hidupnya. Semua beban ia tanggung sendiri, jika ia merasa lelah ia hanya perlu menitikkan air mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seyla Anatasya
Teen Fictionseorang gadis mungil yang terlahir dengan sederhana, bersekolah di SMA Tunas Bangsa Palembang. Ia jatuh cinta kepada teman lelaki sekelasnya, apakah cinta gadis ini terbalaskan atau mungkin hanya bertepuk sebelah tangan saja?