1

5 0 0
                                    

         Kisah ini mengisahkan seorang wanita bernama Satvika Permata ia adalah
seorang anak dari keluarga yang bahkan bukan keluarga kandungnya dengan
perjuangan mengarungi kehidupan yang SANGAT BERAT BAHKAN SANGAT
HANCUR mulai dari keluarga hingga liku percintaan tetapi itu semua berhenti
ketika ia bertemu dengan seorang lelaki yang menerima kehidupan pahitnya.
Di sebuah kamar yang indah dan minimalis
“Aku sangat bahagia bisa bertemu dan hidup selamanya denganmu”Ucap sang
wanita sambil menyandarkan kepalanya di bahu suaminya dengan senyum
manis dari bibirnya.
“Aku juga sangat senang bisa mendapatkanmu sayang!”Kata sang suami.
“Kau tahu duniaku sangat hancur waktu itu dan beruntungnya aku kau datang
waktu itu yang hampir saja secara tidak sadar aku ingin mengakhiri hidupku
sendiri”
“Itu semua adalah sebuah TAKDIR yang secara langsung mengikat dan
mempersatukan kita hingga sekarang ini dan sampai kapanpun”Ucap sang
suami sambil mengelus lembut rambut sang istri.
“Aku sangat -sangat bahagia memiliki kalian yang hadir dalam hidupku
ini.Terima kasih Tuhan telah menghadirkan mereka dalam hidupku” sang
perempuan yang sudah menjadi Ibu dan sekaligus istri itu.Kini ia sudah tidur
dengan kebahagiaan yang terpancar di wajahnya.
FLLASBACK
Di tengah guyuran hujan lebat malam itu yang tengah mengguyur kota
Surabaya duduklah seorang gadis di sebuah bangku taman sambil sesekali
bahunya terguncang yang tandanya gadis tersebut tengah menangis.
“Kenapa semua orang tak mengerti diriku hiks hiks hiks
KENAPAAAAAA,,,,”Teriak gadis tersebut yang seolah tak memperdulikan hujan
yang tengah mengguyurnya itu.
“Tapi aku harus kuat dan harus bangkit meski semua tak memperdulikanku
HARUS itu aku akan membuktikan pada lKalian semua bahwa aku itu layak
untuk disayangi dan dihormati HARUS”Tekat sang gadis.
Sambil sesekali sesegukkan ia berjalan keluar taman tersebut.Ia akan
memutuskan pulang hari ini yang sudah tiga hari tak pulang ke rumahnya.Dan
berdirilah ia sekarang di depan sebuah rumah yang cukup minimalis tapi tak terlalu besar tersebut.Tok,tok,tok,Tak berselang lama pintu itu pun terbuka
dan keluarlah seorang perempuan paru baya yang membukakan pintu.
“Kamu ke mana saja tiga hari ini tak pulang ke rumah,Nak”Tanya perempuan
paru baya itu sambil suaranya bergetar sambil menitihkan air matanya dan
tangannya memegangi bahu sang gadis
“Tidak,Bu jangan menangis lagi aku sudah pulang.Aku hanya menenangkan
pikiranku sebentar untuk saat ini”Kata sang gadis menenangkan perempuan
paru baya tersebut yang tak lain adalah ibunya.
“Ya,sudah itu bisa dibicarakan nanti saja,sekarang kamu masuklah diluar masih
hujan dan bajumu ini sudah basah semua,kamu pasti kedinginan.Gadis itu
Cuma mengangguk saja sambil maduk ke dalam rumah tersebut bersama
ibunya.
Tiba-tiba ada suara seorang laki-laki yang sangat dingin sekaligus menusuk
langsung berbicara “Kemana saja kamu selama ini anak tak tahu
diuntung,,”Ujar laki-laki tersebut yang ternyata Ayah sang gadis.
“Sudahlah,Yah jangan sekarang Vika kamu masuk kekamarmu dulu”ujar sang
ibu,yang langsung dibalas anggukan oleh gadis tersebut.
“Ayah,sudahlah jangan begitur terus,Vika kan sudah pulang jangan
mempersulit keadaan seperti ini,aku sudah capek mendengar kau terus
memarahinya ”ucap sang Ibu
“Bagaimana aku tak memarahinya,kalau dia tak mau memenuhi keinginanku
itu,memang anak yang tak diuntung,sudah dibesarkan tapi tetap saja tak mau
balas budi kepada kita.”Ucap sang Ayah sambil marah-marah.
“Sudahlah jangan menekannya terus,biarlah dia bebas menentukan
jodohnya,jangan kau memaksanya”ucap sang istri sambil berusaha
menenangkan,dan memegangi dadanya yang tiba-tiba sakit luar biasa tapi di
tahanya.
“Aku menyesal telah merawatnya dan membesarkannya,seharusnya kita tak
usah membesarkanya hingga saat ini,biarlah dia hidup dipanti asuhan waktu
itu”Ucap laki-laki tersebut masih dengan kemarahannya.
Jeduarrrrrrrrr.......Kaget itulah yang dirasakan Vika saat ini,tenyata Vika yang
disuruh untuk masuk kekamarnya tidak langsung masuk kekamar melainkan
masih berdiri di dekat sebuah vas bunga yang cukup besar sehingga ia tak terlihat oleh orang tuanya.Ia tak pernah menyangka kalau dia adalah anak
angkat dari orang yang membesarkannya itu.Ia berjalan kerung tamu dan
berdiri mematung sambil pipinya dibanjiri dengan air mata
“Benarkah aku bukan anak kalian?”tanya Vika kepada kedua orang tersebut
“Tidak,Vika kamu anak kami,kamu anak kandung kami,Nak”ujar sang Ibu
sambil menghampiri anaknya itu.
“Tidak,Ibu bukan ibuku,Kenapa Ibu selama ini berbohong denganku selama ini
hiks hiks hiks”ucap Vika sambil menangis.
“Percayalah kamu adalah anak kita Nak”balas Ibunya sambil meyakinkan
anaknya itu.
“Sudahlah,Bu jangan menangisi anak itu memang anak yang tak tahu diuntung
itu”ucap sang Ayah.”Dan ya Vika kamu bukanlah anak kami,bukan anak
kandung kami”imbuhnya.
Air mata Vika tak bisa dibendung lagi,ia berlari keluar rumah.
“Ayah tolong hentikanlah Vika”ucap Ibu sambil menangis
“Sudahlah,Bu biarkanlah dia pergi dari rumah ini”balas sang ayah masih
dengan sedikit kemarahanya.
“Vika,Vika,,,,berhenti Nak jangan tinggalkan Ibu lagi”ucap sang Ibu sambil
memegangi dadanya yang sangat sakit itu.suaranya kian melemah dan ambruk
seketika,langsung sang Ayah menghampirinya dan memangku kepala istrinya
dipahanya.Vika yang belum sampai dipintu menoleh kebelakang dan
mendapati Ibunya tengah terbaring tak berdaya dipangkuan Ayahnya.Vika
lekas berlari kearah Ibunya dan langsung memegang tangan sang Ibu.
“Enyahlah tanganmu dari tangan istriku anak bodoh”Kemarahan sang Ayah
tersulut kembali.
“A y aa hhhh.”ujar suara sang Ibu yang kian melemah dan sambil
menggelengkan kepalanya yang tak berdaya itu.Sang Ayah Cuma bisa
mendengus kesal dan menahan amarahnya.
“Ibu,Ibu kenapa?Vika janji tidak akan pergi dari rumah lagi,tapi Ibu jangan
seperti ini,Kumohon hiks hiks hiks”Vika tak mampu menahan air matanya
melihat Ibunya tengah kesakitan itu.Tapi tuhan mungkin punya rencana lain nafas sang Ibu kian memburuh dan tak
berselang matanyapun tertutup.Ayahnya yang melihatnyapun tanpa pikir
panjang langsung menggendong tubuh sang Istri ke Puskesmas terdekat.Ya
itulah yang bisa dilakukan karena mereka tak punya uang tuk biaya kerumah
sakit.Vika yang melihatnya langsung mengekor dibelakang Ayahnya untuk
pergi ke Puskesmas terdekat.Setiba di Puskesmas tubuh sang Ibu langsung
ditangani.Sang Ayah masih berdiri didepan pintu ruangan yang telah
sebelumnya istrinya di bawah masuk kedalam ruangan tersebut.Vikapun
menghampiri sang Ayah dengan menyentuh bahunya.
“Jangan berani kamu menyentuhku,anak sialan.Gara-gara kamu istriku harus
menderita sekarang ini”Tepis sang Ayah dengan kemarahannya kembali.
“Ayah kumohon maafkan aku,aku tak bermaksud membuat Ibu seperti
ini”ucap Vika sambil memohon maaf
“Ini semua gara-gara kamu,seandainya kamu tak kembali kerumah kami Istriku
mungkin tak seperti ini”kata sang Ayah kembali
“Ay,,”belum sempat Vika berbicara seiring Dokter keluar dari ruangan
tersebut.
“Maaf bicara dengan keluarga Ibu Ani”kata sang Dokter
“Iya saya Suaminya Dok”ucap pak Dirman
“Dengan ini saya harus memberitahukan kabar buruk ini,Ibu Ani tak tertolong
dan beliau menggembuskan nafas terakhirnya”kata sang Dokter kembali
“Tidak,tidak mungkin Dok.Istri saya baik-baik saja.Dan tanpa menghiraukan
Dokter Pak Dirman langsung menerobos masuk,dimana istrinya telah terbaring
dengan menutup rapat matanya.
Vika juga langsung masuk mengikuti Ayahnya
“Bu,Bu bangun jangan tinggalkan aku Bu”suara pak Dirman sedikit melemah
“Hiks hiks hiks Buuu”ucap Vika sambil memegangi tangan sang Ibu.
“Pergi kamu lihat Istriku telah meninggal gara-gara kamu”ucap pak Dirman
kembali marah
Vika yang mendengar kata-kata tersebut langsung melepaskan tangan Ibunya.
Beberapa hari kemudian sudah satu hari yang lalu Ibunya telah
dimakamkan,kini Vika tengah duduk termenung dikamarnya,Sang Ayahpun
masuk
“Sekarang kamu pergi dari rumahku,Istriku meninggal gara-gara kamu.PERGI
KAMU DARI SINI”usir sang Ayah dengan ucapan berapi-api kemarahan.
“Tapi aku harus tinggal dimana,Yah”ucap Vika dengan suara bergetar
“Itu terserahmu bukan urusanku,PERGI KAMU DARI SINI”usir sang Ayah
kembali
Vika yang mendengar Ayahnya berkata seperti itu,tak bisa membantah dan ia
beringsut berjalan kelemari dan memasukan pakainnya kedalam tasnya.Ia
berjalan keluar rumah dengan sesegukkan,sampai didepan rumah ia menoleh
kemblai kebelakang dan melihat rumah itu kembali,begitu banyaknya
kenangan masa kecil bersama Ibunya,setelah puas memandangi rumah itu ia
bejalan,dan berharap bisa menemukan tempat menginap untuk malam
ini,apalagi Ia tak punya uang yang cukup,ia hanya punya uang 10 ribu saja
itupun kurang buat makannya nanti.Ia termenung duduk dibangku
halte.Selang beberapa menit ada sebuah mobil melintas,tetapi belum
beberapa meter berjalan mobil itu berjalan mundur dan berhenti di depan
halte.Setelah berhenti pintu mobil itupun terbuka dan keluarlah wanita yang
sangat cantik dengan dandanan ala pakaian kantornya dari mobil
tersebut.Wanita itupun menghampiri Vika yang tengah melamun.
“Vika,kamu Vika Permata kan”ucap sang wanita
Merasa ada yang memanggil namanya Vikapun mendongakkan kepalanya,dan
mendapati seorang wanita yang tengah berdiri didepannya dengan
anggunya.Vika nampak mengkerutkan keningnya sesaat.
“Anda siapa?”tanya Vika dengan kebingungan
“Kamu masa lupa sama aku Vik,aku ini Elsa kita pernah berteman waktu di SMK
dulu”kata sang wanita yang ternyata namanya Elsa tersebut.
“Elsaaa,ini kamu?kamu sangat cantik aku sampai pangling dengan
perubahanmu ini”ucap Vika dengan senang meski ada yang disembunyikannya.
“Hehehe masa iya sih aku cantik?”ucap Elsa sambil nyengir ada yang
memujinya setinggi itu.
“Iya beneran kamu cantik banget malah,dan kamu sudah menjadi orang sibuk
rupanya”ucap vika sambil memperhatikan penampilan temannya ini dan
melirik sekilas mobil Elsa.
“Jangan terlalu tinggi donk memujinya,nanti aku bisa terbang loh”tolak Elsa”O
ya ngapain kamu duduk termenung disini,hari sudah hampir malam,kenapa
kamu tak pulang?”imbuh Elsa
Melihat Vika yang malah termenung tak menjawab pertanyaannya,Elsapun
memegang bahu temannya tersebut.Vika Pun langsung tersentak kaget
“Kenapa kamu diam saja?”tanya Elsa penuh selidik
“Enggak apa-apa kok aku,aku hanya nunggu angkutan saja disini”jawab Vika
menyembunyikan kesedihannya.
Elsa yang tau ada yang disembunyikan oleh sahabat lamanya inipun berbicara
kembali”Kamu ada masalah ya?”
“Enggak,sok tau kamu”ucap Vika
“Alahhh,jangan bohong meski kita sudah beberapa tahun tidak bertemu aku
tau kamu kalau sedang membohongiku tentang keadaanmu.”kata Elsa sambil
melirik tas besar yang terletak disamping Vika.”Dan mending kamu ikut aku
pulang,aku tau kamu pasti mencari penginapan untuk hari inikn?”
“Tapi,aku takut merepotknmu,Sa?”kata Vika sedikit canggung
“Gk usah dipikirin.Hemm sekarang ayo ikut aku,lagi pula aku tinggal sendiri
dirumah”Paksa Elsa sambil menarik tangan Vika menuju kemobilnya.
Ketika diperjalanan”Aku janji,Sa setelah aku mendapatkan pekerjaan nanti aku
akan mengganti semuanya”kata Vika
“Itu bisa dipikirkan nanti,sekarang mending kamu cerita kenapa kamu sampai
malam begini kok gak pulang kerumah,malah kamu membawa tas besar
seperti itu,dan termenung dihalte tadi”tanya Elsa,sambil melirik kesampingnya
“Sebenarnya,beberapa hari ini ada sedikit pertengkaran kecil antara aku dan
Ayahku,dan,,,,,,”Akhirnya Vika menceritakan semuanya,meski kini pipiya banjir
dengan air mata.Ia sedikit lega telah berbagi ceritanya.
“Aku turut berduka cita atas meninggalnya ibumu,kamu yang sabar ya?”kata
Elsa sambil tangan kirinya mengelus bahu Vika,dengan tangan kanan yang
terus berkonsentrasi menyetir.
Selang beberapa menit,tibalah dirumah Elsa,sebuah rumah yang cukup
besar,untuk seorang Elsa yang tinggal sendirian.Setelah masuk kedalam rumah
Elsa mengantar Vika ke kamar tamu dilantai atas.
“Sekarang kamu ganti baju dulu,dan bersih²,baju kamu yg sedikit basah
ini”kata Elsa”O ya kalau sudah selesai kamu turun ya aku mau memanaskan
makan malam untuk kita didapur.Vika Cuma menggangguk saja dan masuk
kedalam kamar.Beberapa menit Vika sudah selesai ganti baju,dan ia turun.Ia
kaget sudah banyak terhidang makan dimeja makan,ia sedikit bingung apa Elsa
sendiri yang menyiapkan semuanya,padahalkan,,,
“Ayo duduk aku sudah laper nih”Kata Elsa yg tiba²Elsa datang mengagetkan
Vika yg tengah melamun,ia datang dgn sudah berganti baju rumahan.
“Ayo duduk”tarik paksa Tangan Vika untuk duduk.Vika langsung duduk dikursi
hadapan Elsa.
“Sekarang makanlah,nanti saja melamunnya”ucap Elsa,dan dibalas anggukn
oleh Vika.
Mereka makan dengan tenang,hanya ada suara dentingan sendok dan garbu
yang saling bersahutan.Setelah selesai makan,Elsa mulai berbicara.”Kamu pasti
mikir kok aku bisa secepat ini menyiapkan makanan.”dan dijawab anggukn
oleh Vika”Aku tadi Cuma memanaskan makanan sisa tadi pagi,dan aku tak
perlu menyewa pembantu untuk dirumahku ini,karena lagi pula aku juga
jarang pulang kerumahku ini.O ya kamu tadi bilang butuh
pekerjaankn,sebenarnya di kantorku bekerja ada lowonangan pekerjaan,tapi
hanya sebatas OB saja,apa kamu mau?”taya Elsa,dan dibalas anggukan oleh
Vika
“Gak pa pa,Sa.aku juga butuh pekerjaan setidaknya aku bisa menabung untuk
mencari kos²san nanti,aku tak mungkin merepotknmu terus seperti ini”jawab
Vika
“kalau kamu mau kamu bisa mulai bekerja mulai besok,karena lowongan itu
dibutuhkan secepatnya”kata Elsa”Besok kamu langsung siapakn file² yang
dibutuhkn,dan berangkat bareng aku esok hari.Sekarang sebaiknya kamu
tidur,aku akan membereskan piring² kotor ini”ucap Elsa
“Aku sangat berterima kasih atas pertolonganmu ini,Sa dan kamu langsung saja
tidur,biar aku saja,kamu pasti sangat capek bekerja seharian ini,kamu langsung
tidur saja”kata Vika
“Gk papa nih kalau aku langsung tidur”balas Elsa,yang sebenarnya sudah lelah
sekali
“Iya gk papa kok”ucap Vika
“Ya sudah aku tidur dulu ya,kamu langsung tidur loh ya kalau sudah
selesai”ucap Elsa dijawab dgn anggukan kepala oleh Vika
Tak butuh waktu lama untuk Vika merapikan meja makan itu,ia sekarang
berjalan ke kamar dan langsung tidur,ia juga sebenarnya lelah juga karena
seharian tadi hanya berjalan terus.Ia merebahkan tubuhnya dan langsung
kealam mimpi
Keesokan harinya,Vika terbangun dan langsung mandi berganti baju yang
sopan untuk melamar pekerjaan nanti.Elsa sudah menunggu didalam
mobilnya,”Kamu siap?”kata Elsa yg dijawab anggukan oleh Vika
Akhirnya setelah menempuh perjalan hampir 1 jam itu mereka tiba digedung
kantor yang menjulang tinggi didepan mereka.Elsa berjalan masuk
kedalam”kamu langsung ke resepsionis saja ya,aku gk bisa nganter kamu,ada
pekerjaan yg belum kelar yg hrs aku selesaikan,kmu gak papa kn kalau aku
tinggal”kata Elsa
“Iya gak papa,aku juga gak mau merepotknmu lagi”balas Vika
“Ya sudah kalau begitu aku tinggal dulu”kata Elsa dibalas anggukan oleh Vika,ia
langsung pergi kelift menuju lantai atas.
Vika berjalan kemeja resepsionis dan bertanya mengenai lowongan
pekerjaannya.Sang resepsionis langsung mengiyakan,Vika langsung menunggu
antrian untuk interview.Tibalah giliran Vika ia langsung diterima untuk
bekerja,ia berjalan keluar ruangan,saking bahagianya ia tak melihat ada
seorang laki² yang berjalan dengan tergesah².Brukkkk,,













Hasil dari gabut😁
Ini real dari imajinasiku sendiri, mohon maaf bial ada kesamaan nama tokoh ataupun tempat🙏

Kebahagiaan Yang TertundaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang